ke 19√

1.3K 56 0
                                    

Raihan pergi berlalu meninggalkan Balqis yang masih mematung di tempatnya,

Kakinya sudah tidak kuat untuk menompang badannya lagi, seketika dia ambruk ke lantai dengan tangisan yang begitu dalam

****

Balqis pov

Aku melangkah menuruni anak tangga dari rooftop dengan mata sebam di karenakan menangis entah berapa lama aku menangis, saat aku telah sampai di belokan anak tangga yang menghubungkan rooftop dengan lorong menuju perpustakaan aku berhenti melangkah, terlihat Faris dan indah lewat di hadapanku tepatnya di lantai lorong menuju perpustakaan, Faris melihatnku sekilas dan berlalu.

aku sangat yakin jika faris melihatku, tapi sifat yang melekat padanya kini membuatku sakit, aku merindukannya yang dulu, yang selalu ada untukku, mendengarkan semua ceritaku, yang selalu mengingatkanku jika aku salah, aku merindukannya, sangat merindukannya.

Entah kenapa rasanya aku ingin menangis lagi ku dongakkan kepalaku ke atas supaya air mataku tak turun lagi.

Aku menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan dengan kasar. "ada seseorang yang menantimu Ra, jangan sedih lagi, dia pasti bisa membuat kamu lebih bahagia, ya....!pasti...!" ucapku menyemangati diriku sendiri setelahnya aku melanjutkan perjalanan ku untuk menemui seseorang itu, tapi sebelumnya aku ingin pergi ke toilet untuk ber make-up sedikit karena aku tak mungkin di depan dia bila acak acakan begini, um....lebih tepatnya untuk lebih cantik ya begitulah....

Aku menemuinya di bawah pohon yang waktu itu kami bertemu untuk pertama kalinya di universitas ini.

"hai, apa kabar?" tanyaku sambil memukul bahunya dengan pelan, dia menengok sebentar, wajahnya sedikit cemas, lalu menyuruhku duduk.
Aku menurutinya, akupun duduk disampingnya.

"Balqis, aku butuh bantuan kamu" ucapnya tangannya mulai memegang tanganku, aku tau itu salah aku lepas tanganku dengan perlahan.

"bantuan apa?"

"hari ini aku ada pengajian, khusus remaja masjid di deket rumah,jadi..."ucap nya menggantung

"bantuin ngerjain skripsi yang bakal di kumpulin besok?" lanjutku

"iyah..."dia terkekeh kecil sambil tersenyum ke arah ku,

"oke" jawab ku

"maaf yah sayang, kalau bukan karena pengajian itu, aku kerjain sendiri ko" ucapnya sambil memelas.

"iya"

"yaudah ya sayang aku pergi dulu, ada jadwal lagi nih" ucapnya dan langsung berlalu begitu saja tanpa menunggu jawaban dari ku.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya dia menyuruhku untuk mengerjakan skrip nya, dan dengan alasan yang hampir sama selalu, dan tugasnya pasti dikumpulkan besok.

Bukan aku tidak ada tugas, banyak malah, tapi kan dia juga demi kebaikan, masa aku cegah, ah...sudahlah

Aku berdiri dari tempat yang aku duduki dan berbalik, Faris menatapku sebentar setelah itu berlalu pergi.

Ada apa dengannya? Tanyaku dalam hati

===sekian dulu 😊===

Assalammu'alaikum
Maaf updatenya lama hehe...
Tapi biasanya lama yah...
Sorry deh...🙏
Makasih buat yang udah baca 😊 vote, sama coment nya di tunggu loh 😊

Happy reading 😊

Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang