"bun, yah, mah, pah, ka kami pergi dulu ya" pamitku dan Fahri
Ya kami akan pergi ke paris yeyeye.....bukan honeymoon hanya jalan jalan saja berdua hehe....
"iya hati hati nak, nak Fahri jaga Balqis ya, dia kadang suka ceroboh" ucap bunda
"iya bun pasti di jagain hehe"
"jagain yg bener loh mantu mamah yg cantik ini awas kalau ada yang lecet" ucap mamah
"iya mah, anaknya ga di khawatirin nih?"
"ga ah" ucap mamah, kami semua terkekeh
"jika sudah sampai kasih kabar ya" ucap ayah
"siap yah" ucapku
"kami pergi dulu ya semua, assalammu'alaikum"ucapku dan Fahri"wa'alaikumsalam, jangan lupa pulangnya bawa keponakan buat kaka dek" teriak ka Aziz.
"siap ka"balah Fahri
Kami pun pergi dan sekarang kami sudah masuk di kabin pesawat, ya sebentar lagi pesawat akan lepas landas.
Selama di dalam pesawat aku tidur jadi tau tau udah mau mendarat itupun di bangunkam oleh Fahri.
"Fahri, kita nunggu siapa sih?"
Tidak lama sebuah mobill menghampiri kami.
Aku melihat Farhi tersenyum dan melambaikan tangan pada mobil itu kurasa, mobil itu berhenti tepat di depan kami kaca mobil itu sedikit demi sedikit membuka dan akhirnya menampakan sesosok manusia yang dulu sangat dekat dengan ku, yang dulu amat ku sayangi aku terbelalak melihatnya saat dia menatapku.
"hai"ucapnya
Aku menarik tangan Fahri mendekapnya dan tersenyum simpul ke arah orang yang menyapaku lalu menatap Fahri, Fahri yang merasa tangannya di tarik menatapku mengusap sepalaku lembut dan tersenyum.
"kita ikut mereka ya" ucapnya, aku melotot ke arahnya
"gapapa ko"lanjutnyaAku menurutinya dan masuk ke dalam mobil, ternyata dia tidak sendiri karena di kursi sampingnya di isi oleh Indah.
"ah Indah aku kangen" ucapku tiba tiba karena Indah menengok ke belakang
"ah iya Balqis aku juga kangen kamu"
"ke aku ga kangen?" tanya Faris
"kangen ko hehe"ucapku langsung menatap Fahri dia menatapku tersenyum tapi senyum yang aneh menurutku.
"gimana kabar kalian?" tanyaku
"alhamdulillah kami baik, dan bayi di kandungan aku juga baik baik" ucap Indah
"kamu hamil Indah?" tanyaku, indah mengangguk dan tersenyum eh aku sudah tau hanya seketika aku lupa hehe
"woah selamat ya..." ucapku girang
"makasih kamu kapan nyusul Balqis?"
"ah itu...."
"secepatnya ko" lanjut Fahri
"ih aku yang ditanya Fahri" ucapku
"hahaha" mereka tertawa karna sifat kekanak kanakan ku muncul.
"kita ke eiffle tower dulu yu" ajak Indah
"ngapain?" tanya Faris
"ga papa kita kesana dulu yu, ya Balqis, Fahri"
"aku terserah aja"ucap ku
"ya Faris ya, kita ke eiffle tower dulu yu" ucap indah memohon
"yasudah" ucap Faris pasrah
kita sudah sampai di eiffle tower tempat yang dulu ku kunjungi berdua dengan Faris, tempat yang sangat indah, yang membawa kenangan bersama Faris, aku menghembuskan nafas kasar saat menatap menara eiffle, aku keluar mobil dan berjalan di samping sumiku sambil menggandengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)
SpiritualHatiku telah memilihmu untuk menjadi penyempurna imanku, tapi hatimu telah memilihkannya untukku. Apa hati ku akan bisa menerimanya? Terlalu sulit untuk melupakan apa yang telah ku pilih untuk akhirnya ku tinggalkan