ke 15√

1.6K 67 0
                                    

"hus...bukan pacar tapi calon istri...hihi" aku menengok ke belakang dimana dia berada, niat mencaci pun ku urungkan karena aku mungkin terpesona dengan apa yang aku lihat di depan sana, dia sangat baik pada semua anak disini.

"cie....ka bilqis liatin ka Raihan ajah" ucap anak ber kerudung biru dengan pipi yang sangat caby yang bernama Ratih.

"eh....ka Balqis kayanya beneran calon istri ka Raihan..." lanjutnya

"cie....."ucap semua anak disini

"eh...apa? Bukan bukan" aku tau tadi Raihan melihat kemari, tunggu tangan siapa yang memegang bahuku? Ku melihat ke sisi kananku aku melotot ke arahnya

"iyah cocok tidak" tanyanya kepada anak anak.

"cocok baget ka...."ucap anak anak lagi..sambil mengacungkan jempol mereka

Aku menginjak kakinya, iya lah berani sekali dia emang dia siapa, dia nampak meringis kesakitan, langsung ku tinggalkan dia.

"ayo dek kita main lagi" ucapku.

"ayo ka"
Aku pun bermain dengan anak anak, saat kami bermain Raihan sedang duduk di bawah pohon memperhatikan kami, aku pun berjalan mendekatinya dia melihatku aku tersenyum padanya dia membalas senyum juga tapi tipis, aku duduk di sampingnya.

"lu kaga marah sama gua?" tanyanya

"memang apa sebab aku marah?"

"kata kata gua tadi"

"oh...ga papa lagian mungkin kamu hanya bercanda"

"kalau gua serius gimana?" tanyanya lagi sambil menatapku kini, pandangan kami sempat bertemu satu sama lain namun langsung ku putus kontak mata itu.
Wajahku memanas, oh tidak.....apa yang terjadi.

Puk....suara kepalaku yang di pukul olehnya.

Aku menatapnya tajam.
"mau marah lo hah? Makanya kalau marah itu jangan di pendem, mau sok baik lu? Muka sampe merah gitu.....ayo main, anak anak udah manggil tuh?"

Tuturnya setelah memukulku, menceramahiku, dan kini pergi meninggalkanku....eh....apaan sih..!ah sudah lah...biarkan saja

Aku pun berdiri mengikutinya setengah berlari ke arah anak anak disana, tak terasa waktu begitu cepat berlalu kini waktunya aku dan Raihan pulang sedih rasanya meninggalkan anak anak disini hm....apa boleh buat sih, memang aku harus pulang.

"adek adek kakak pulang dulu yah" ucapku

"iyah, kakak nanti main lagi yah"ucap salah satu anak

"in syaa allah, yah..."

"ka Laihan, kicini lagi yah...baleng ka balqis yah...telus semoga kaka ama ka balqis cepet jadian hehe..."ucap anak yang lain

"haha...kamu mah de....do'a in ajah yah" ucap Raihan sambil mencubit pipi gempalnya.

"ya udah kami pulang yah salam buat ibu panti oke...!"

"siap ka"ucap mereka

"assalammu'alaikum" ucap kami ber-dua

"Wa'alaikumsalam" ucap mereka

Kami pun masuk kedalam mobilnya Raihan. Selama di perjalanan aku tertidur hingga kami sampai di rumah ku.

"heh sampe kapan lu mau tidur di mobil gua hah?"
Aku mengerjapkan mataku mencoba untuk sadar dari tidurku

"sudah sampai?"

"ya, 30 menit yang lalu"

Aku terbelalak mendengar penuturannya
"serius? Kenapa kamu ga bangunin aku?"

"karena tidurmu pulas sekali aku tidak tega membangunkanmu" ucapnya dengan suara rendah namun masih terdengar jelas di telingaku

"hah??apa??" tanyaku memastikan

"CEPET TURUN DARI MOBIL GUA!!"

"oh...okay, kamu ga mampir dulu?"tanyaku

"ga makasih gua pergi dulu" dia pun berlalu dengan mobilnya.

Aku pun berbalik dan mulai memasuki halaman dan pintu utama rumahku

"Assalammu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, de kamu ga kenapa kenapa? Ada yang lecet ga? Atau apa gitu"

Aku tersenyum ke arah kakaku sambil menggelengkan kepala

"oh...syukur deh" ka aziz langsung meninggalkan ku yang masih terpaku menatap punggung ka aziz, betapa bersyukur nya aku memiliki kaka lelaki yang begitu perhatian denganku, walaupun perhatiannya mungkin melebihi kaka perempuan jika di bandingkan, aku amat menyayangi kakaku itu 💛.

===sekian dulu 😊===

Assalammu'alaikum...
Maaf yah baru update...😁
Happy reading 😊
Jangan lupa vote sama coment nya yah...😉

Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang