Langit gelap dipenuhi bintang yang sudah lama tak pernah kulihat dilangit malam jakarta tempatku dulu tinggal. Berbeda dengan disini rumah kakek di amerika didaerah terpencil jauh dari perkotaan jika kekota aku dan kakek juga harus mengendarai mobil selama 1jam setengah tidak heran sih banyak bintang disini karena daerah disini seperti dipedesaaan dan lagi penduduk disekitar rumah kakek hanya sedikit. Sejuk nyaman membuatku ingin memgajak mark juga junior kesini tak terasa air mataku sudah membasahi pipiku aku mengingat junior yang ingin melihat bintang dan meminta permohonan saat bintang jatuh.
Aku rindu pada junior juga pada keisengan mark yang sering ia lakukan padaku.
Knock!knock! Kudengar suara ketukan pontu kamarku.
"Iya sebentar" seruku dari dalam kamar.
"Tiara kakek memanggilmu" seru ben. Ya dia memanggilku tiara karena aku yang menyuruhnya bagiku dipanggil nona itu sangat menganggu san lagi dia memangil kakekku dengan sebutan kakek umur ku dan ben tidak terpaut jauh dia lebih tua 2thn dariku dan selama seminggu ini aku tinggal dirumah kakek dan terus bersamanya kemana2 aku merasa ia seperti kakak laki-laki ku karena ia dewasa dan jujur saja expresinya seperti kakek kaku banget.
"Iya"balasku dari dalam kamar" akupun membuka pintu kamar dan kulihat rambutnya yang masih basah tanda ia baru selesai berenang yapss di jam malam seperti ini ben selalu berenang dia bilang karena berenang dapat menenangkan pikirannya juga menghilangkan lelah ditubuhnya dan kata kakek dulu ben adalah atlit renang ia harus berhenti berenang karena cidera yang ia dapat saat akan mengikuti olympiade kudengar dari kakek ada lawan yang berbuat curang dengan membuat ben cidera saat itu sehingga ben terpeleset dan ya terjatuh hingga pingsan juga lengan kanannya terluka.
"Ada apa" tanyaku ia hanya menggendikan bahu dan berjalan menuruni tangga. Ia memberikan tangan padaku untuk menuntunku turun dari tangga layaknya seorang putri dan aku menerimanya itu sudah biasa kami lakukan awalnya aku juga merasa canggung dan menolak tapi dia bilang itu sudah menjadi tugasnya untuk melindungiku agar tidak terluka atau terjatuh dari tangga. Yapss ben adalah orang yang protektif dalam hal keselamatanku.
Kami berjalan menuruni tangga menuju ruang kerja kakek dengan tanganku yang kuselipkan di lengan ben dan ben membuka pintu ruangan kerja kakek.
"Ada apa kek?" Tanyaku.
"Duduklah kalian berdua" pinta kakek.
Aku dan benpun duduk di sofa ruang kerja kakek yang nyaman empuk dan bikin ngantuk."Tiara kakek ingin kamu bekerja diperusahaan kakek" kata-katanya membuatku terkejut dan bingung maksudnya aku bekerja di perusahaan kakek? Yang super duper gede itu? Jadi apa? Cleaning service ah gk mungkin lah ya akukan pinter. Jadi bagian keuangan? Mati gw perusahaan segede gitu gw jadi bagian keuangannya ogah dah atauu jangan bilang gw jadi...
"Kakek akan menunjukmu sebagai sekertaris CEO yang baru" hah? Sekertaris? Kok? Kirain CEO nya. Duh apasih tiara orang lagi serius malah mikir yg aneh2.
"Dan Ben kau akan kutinjuk menjadi CEO baru perusahaanku" aku benar-benar terkejut saat mendengarnya. Kok? Heh? Ben? CEO ? Gak kebalik apa ? Kan aku yang cucunya? Kok malah aku sekertarisnya? Kutatap ben dia hanya dengan datar menanggapi dan menganggukan kepalanya. Simple apa dia gak terkejut dengan jabatan barunya? Seriously??
Akupun mengikuti gaya mereka bersikap sok tenang dalam hati mah aduh gak nyangka dan penuh tanya ini.
"Ehem ok" setelah batuk jaim aku bilang ok sesimple ben. Woah hebatnya diriku.
"Tak ada yang infin kau tanyakan tiara?" Tanya kakek.
"Banyak"kututup mulutku karena keceplosan.
"Hehehe keceplosan" dan aku menatap ben meminta bantuan.
" apa yang infin kau tanyakan tiara?" Tanya kakek.
"Banyak kek tar gak abis-abis kalo tiara nanya udah capek nih mau bocan bobok cantik sleeping beuty hehehe" akupun berdiri dari sofa dan berjalan cepat meninggalkan ruangan sebelum itu kuucapkan selamat malam pada kakek.
"My old men goodnight" dan akupun berlari kecil kearah tangga. Dan tiba-tiba saja kurasakan tubuhku melayang ternyata ben dia menggendongku lagi? Ala bridal styl hfff membuatku merasa layaknya princess dan juga anak kecil.
"Sudah kuingatkan jangan berlari saat menaiki tangga" tegurnya.
"Ayolah aku bukan anak kecil ben" gerutuku.
"Kau memang bukan anak kecil tapi tingkahmu lah yang seperti anak kecil" tegasnya sambil melanjutkan langkahnya menaiki tangga. Aku hanya bisa diam dan mengerutu akan perlakuannya padaku yang membuatku sebal itu. Dan aku teringat mark yang membuatku benar2 rindu padanya.
"Kau merindukan suamimu?" Tanya ben tiba-tiba.
"Tentu saja perlakuanmi ini mengingatkanku akan dia ben hanya saja tujuannya berbeda. Dia bertujuan menjahikiku sedangkankau bertujuan menjaga keselamatanku kalian berbeda tapi hampir memiliki sikap yang sama. Aku rindu padanya ben dan juga pada junior. Aku ingin bertemu dengan mereka ben" seruku sambil menangis digendongannya.
"Kau akan segera bertemu dengannya tiara" balas ben yang membuatku terkejut dan menatapnya langsungbyang sedang berusaha menurunkanku dari gendongannya karena kami telah tiba didepan kamarku.
"Maksudmu ben?" Aku turun dari gendingannya dan memegang kedua bahunya dengan berjinjit itu dikarenakan tinggi badannya, kutatap ia dengan serius menunggu jawabannya.
"Ya asal kau tahu saja perusahaannya bekerja sama dengan perusahaan kakek dan dia salah satu pemegang saham perusahaan kakek" jelasnya.
"Jadi apa aku alan bertemu dengannya?" Tanyaku.
"Mungkin saja jika suamimu menemui rapat minggu depan" balasnya yang membuatku terdiam senang dan larut dalam pikiranku sendiri. Benarkah aku akan bertemu dengan mark astaga aku senang sekali.
"Hei jangan melamin tiara tidurlah sudah malam dan ingat besok kau sudah mulai bekerja" jelasnya akupun mengangguk semangat dan mulai masuk kekamar tetapi saat ku buka pintu kamar ben memanggilku.
"Tiara" panggilnya
"Ada apa ben?" Tanggapku.
"Aku ingin memberitahumu, diluar pekerjaan diperusahaan kakek nanti aku adalah bawahanmu tapi saat dalam pekerjaan yang berhubungan dengan perusahaan kau adalah bawahanku jadi kau harus profesional, itu saja selamat malam" setelah ia mengatakan hal yang belum ku cerna dengan baik itu ia langsung berjalan pergi menuju ruangannya yang berada tepat disebelah kiri kamarku dan menutup pintunya dengan cepat.
"Akan kuingat" gumamki pada diriku sendiri walau aku masih belum paham.
....
to be continueeeee~Yapsss silahkan tunggu updatean minggu depan ya reader 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE
RomanceTiara Wilfenson adalah seorang gadis SMA yang tidak mencolok sama sekali dan ia seorang kutu buku. Tentu saja ia anak yang pintar, walaupun dia tampak kutu buku. Tidak ada yang tahu bahwa ia adalah gadis yang liar dan populer di luaran sana... Namun...