15B

9.1K 314 5
                                    

"Kita batalkan pertunangan ini aku takan menikah dengan mark" kataku menegaskan. Aku merasa malu dengan semua ini. Aku mendengar senua pembicaraan mereka, aku bertemu dan bertatap muka dengan reza tadi dan bisa kulihat dia terkejut namun hanya berlalu begitu saja.

Sakit tentu saja rasa sesak didadakum endengarkan ocehan mereka tentang keperawananku dan santainya ayahku saat mengetahuinya membuatku sedikit tertegun dan merasa hina, seolah aku adalah wanita jalang walaupun ya memang aku sedikit brengsek tapi aku bukanlah jalang.

"Hentikan tingkah bodohmu itu" dengan nada rendah.yg penuh dengan nada intimidasi mark mengatakannya. Pandangannya berbeda bisakulihat dia amat marah, tapi kenapa? Toh kami juga tak saling mencintai. Mark berdirivdari duduknya dan berjalan menghampiriku.

"Mr. Wilfen saya harap anda mengerti situasi sekarang jadi maaf jika saya harus meminta anda meninggalkan ruangan ini sekarang" seru mark pada ayahku.

"Ohh ya tentu saja aku akan pergi dan kalian harus menyelesaikan masalah ini ya, tiara jangan bertindak bodoh" seru ayah padaku dan0ergi meninggalkan ruangan ini.

"Kenapa kau mau membatalkannya?" tanya mark.

"Karena kalian membicarakanku layaknya aku adalah seorang pelacur" jawabku ketus.

"Maksudmu?" tanya mark tegas.

"Ya! Kalian membicarakan semua hal yg telah kulakukan dengan reza seolah2 itu hal yg biasa kulalukan!" jelasku dengan ketus.

"Bukankah itu kenyataanny?" tanya mark dingin. Tentu saja aku m,emandangnya tidak percaya bagaimana. Bisa dia mengatakan hal itu kenyataan tau apa dia soal diriku!

"Kau tau tiara, aku tak ingin membuat ibuku kecewa tidak akan ada po ebatalan apapun. Aku akan mempercepat hari pernikahan kita" tegasnya dengan nada yg terdengar lebih rendah dan tak memerdulikan perasaanku dia berjalan melewatiku kearah mejanya dan melanjutkan pekerjaannya.

"Mark!" tegurku namun ia tetap sibuk dengan berkas2 ditangannya.

"Dengar tiara, aku hanya akan mengatakan ini sekali untuk kau dengar dan cerna kata2ku baik2" dia menghentikan aktifitasnya dan berjalan mendekat kearahku.

"Aku menyukaimu, karena itu tidak perduli apa yang telah terjadi antara kau dan reza aku tetap menyukaimu, karena itu menikahlah denganku Tiara wilfenson" kata2nya membuatku terdiam dan membeku. Benarkah yang dia katakan dia menyukaiku? Dan apakah dia baru saja melamarku? Ta p i tidak ada pertanyaan didalam kata2nya barusan melainkan pernyataan yg dia ucapkan.

"Kau serius?" tanyaku dengan oipiku yg kurasakan sudah memanas bagaimana tidak wajahnya yg tampan berada didepanku matanya yang indah menyedot perhatianku untuk terus menatapnya.

"Entahlah" jawabnya dan pergi keluar pintu ruangan bisa kulihat dia sedikit tersenyum. Apa yang tadi itu subgguhan? Kenapa dia membuatku bertanya2 seperti ini oh God. Baiklah jika itu memang keingunannya aku akan menikahinya dan akan kubuat dia menyesal menikahiku. Entah kenaoa aku merasa dia menyebalkan dan selalu ingin memberinya pelajaran. Akupun berjalan keluar ruangan menyusulnya.

....

Author pov

Terlihat tiara yang sedang memandang kearah cermin besar yang menampilkan seluruh bagian dari tubuhnya. Memperhatikan Gaun putih nan indah yang melekat ditubuhnya, membuatnya terlihat sempurna. Polesan make up yang tak terlalu tebal membuatnya terlihat sangatlah natural dan cantik. Sebuket bunga yang ia pegang terlihat sangat segar dan harum surai yang tadi tersampir dirambutnya kini sudah menutupi wajahnya. Seorang penata busana dan tata rias terlihat sibuk mengecek penampilan tiara.

"Klek" suara pintu ruang pengantin wanita terbuka, seorang wanita anggun yang tak lain adalah ibu tiara terlihat anggun. Ia mulai memasuki ruangan dan mendekat kearah anaknya.

"Apa kau siap sayang?" tanya ibunya.

"Entahlah ma, rasanya aku ingin tidur saja di rumah sekarang" jawab tiara seadanya.

"Hushhh masa dihari pernikahan kamu ngomong gtu sih orang tuh harusnya bilang gugup ini malah ngomong gtu gak baik tau" jelas mama sambil menceramahi tiara.

"Iya ma, maaf tentu saja tiara gugup"balas tiara sambil tersenyum simpul. Yang dibalas dengan senyuman mamanya yang hangat. tiara melihat mata mamanya mengeluarkan air mata.

"Mama kenapa?"tanyanya

"Mama gak nyangka aja kamu udah mau jadi istri orang dan kamu bakal tinggal di rumah yang berbeda" mrs.wilfenson menahan tangisnya dan menatap tiara dengan wajah tersenyum ia menangis bahagia untuk tiara yang akan menikah.

"Klek" suara pintu terbuka dan ternyata itu adalah ayah tiara.

"Apakah kau sudah siap nak?" tanya ayah tiara dengan tersenyum menggoda.

"Kurasa begitu" jawab tiara seadanya.

"Ayo waktunya sudah tiba nak" ajak ayah tiara.

....

Entah apa semua orang yang akan menikah merasakan ini kurasakan jantungku yang berdetak saat acara pemberkatan tadi pagi digereja ia terlihat sangat tampan dan jujur saja menggoda, ahhh bagaimanapu penampilannya dia tetap saja menggoda menyebalkan. Terkadang aku merasa takut akan jatuh cinta pada laki2 yang berstatus sebagai suamiku sekarang.

"Nak ayo pestanya akan segera dimulai" ajak ayahku.

Kulangkahkan kakiku menuju ballroom resepsi pernikahan dengan sangat anggun dan hati2vdidampingi oleh ayahku bisa kulihat ditengah ballroom mark berdiri dengan gagahnya menantiku. Dengan sebujet bunga ditanganku juga ayah yang mengandengku berjalan menuju tem pp at mark berada jantungku mulai berdetak untuknya.

....bersambungggg

Maaf lama gak updatee readerr huhuhu semoga kalian suka part ini ya 😘 salam cinta dari author gaje ini muachhh


FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang