Tiara Wilfenson adalah seorang gadis SMA yang tidak mencolok sama sekali dan ia seorang kutu buku. Tentu saja ia anak yang pintar, walaupun dia tampak kutu buku. Tidak ada yang tahu bahwa ia adalah gadis yang liar dan populer di luaran sana...
Namun...
Dalam sebuah kotak besi yang didalamnya terdapat 2 orang yang diselimuti keheningan. Tak ada satu dari mereka yang berbicara.
Tiara hanya terpaku menatap lantai lift sedangkan mark memandang kosong kedepan entah apa yang ia pikirkan.
"Aku kaget kau mengatakan hal itu" seru tiara memecah keheningan.
"Apa?... Soal kau adalah tunanganku?" balas mark sambil menatap tiara dengan sebelah alis terangkat. Tiara terdiam sejenak dan mengerutkan keningnya menatap mark kembali.
"Tidak bukan soal itu, tpi soal menjadikanku sekertarismu" jawab tiara yang membuat alis mark berkedut terkejut tak menyangka gadis didepannya menanyakan hak yang tak diduga mark.
"Ehem" mark berdehem dan memalingkan pandangannya dari tiara. Ia melonggarkan sedikit kerah bajunya dan menatap pintu lift yang tak kunjung terbuka itu. *cieee markk saltingg awawawaw >·< #abaikan.
Tiara pov
Mark dia benar2 membuatku terkejut hari ini. Pertama dia mengejutkanku dengan kemunculannya di kantor, kedua dia berpelukan dengan seorang gadis dan yang ketiga dia mengakuiku sebagai tunangannya didepan para karyawan kantor. Yang ketiga dia benar2 membuatku terkejut dengan kata"tunangannya" ya aku sangat terkejut dan merasa tidak percaya dia mengatakan hal itu.
"Aku kaget kau mengatakan hal itu" seruku pada mark.
"Apa?... Soal kau adalah tunanganku?" bagaimana bisa dia langsung menebaknya. Apa aku sangat mudah terbaca??? Tidak2 akan kucari alasan lain, sekertaris ya sekertaris itu alasan yg tepat.
"Tidak bukan soal itu, tpi soal menjadikanku sekertarismu" jawabku yang langsung membuat alis mark terangkat sebelah.
"Ehem" mark berdehem dan memalingkan pandangannya dariku. Ia melonggarkan sedikit kerah bajunya dan menatap pintu lift yang tak kunjung terbuka. Hahaha coba lihat itu dia salah tingkah, lucu juga membuatnya salah tingkah begitu.
Ting~
Bunyi pintu lift sudah terbuka mark yang masih mengenggam tanganku menarikku keluar lift dan berjalan lurus kedepan. Bisa kulihat seorang laki-laki memakai kacamata hitam berdiri didepan sebuah pintu ruangan dengan penampilan yang menurutku stylish abis dan ia terlihat sibuk berbicara dengan orang disebrang sana melalui ponselnya. Mark menarikku menghampiri laki-laki yang tak kuketahui identitasnya itu. Saat kami, aku dan mark melewati beberapa meja dan karyawan semua membungkukan badan. Aku masih bingung sebenarnya mark itu kerja apasih???? "Hei brother! Long time no see" seru pria ber pakaian fashionable itu dan merekapun berpelukan dengan posisi tangan kiri mark masih mengenggam tanganku. Entah kenapa aku merasa suara itu tidak asing. Kuperhatikan laki2 tak dikenal itu dari atas sampai bawah dan sampai akhirnya dia menoleh kearahku dan seketika terdiam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tiara?" gumamnya. Hah? Dia tau namaku? Apa aku mengenalnya?? Pikirku dalam hati. Dia membuka kacamatanya dan bisa kulihat raut wajah terkejutnya saat melihatku dengan tak percaya dan aku lebih terkejut lagi saat melihatnya lebih jelas. Di.....dia itu reza temen skelasku dikelas 3 si kutu buku yang stay cool abis dan bawa motor gede kesekolah! Yang pernah make out sama gw dibar exotic club????? Dan yang.... Ah sudahlah lupakan tiaraaaaa
"Reee...reza?" tanyaku memastikan.
"Lo ngapain disini ra?" tanyanya dengan nada penuh tanya dia memandang kearah tanganku yg masih bergandengan dgn mark. Seketika senyum liciknya itu menghiasi wajahnya.
"Jadi.. Lo masih make out sama sembarang cowo ra?" tanyanya yang membuatku mendapat tatapan tajam dari mark.
"Hei brother gmn? Servisnya tiara mantab ya, g aja 3 ronde waktu itu sama dia hahaha jgn bilang lo ajak dia kekantor buat make out hahaha gmn kalo kita 3 some?" tawarnya yang tentu saja entah kenapa saat ini aku rasanya ingin menangis dan saat aku mau narik tanganku dari genggaman mark dia menahan tanganku dan menatapku dengan tatapan yang tadinya tajam berubah jadi teduh. Mark menatap kearah reza dengan tajam.
"Za dia tunangan gw" seru mark lalu mendekatkanku ke arahnya dan merangkul pundakku. Bisa kulihat raut wajah terkejut reza.
"What?!" Pekik reza saat mark mengatakan bahwa aku adalaah tunangannyaa.
"Dan sorry za Hari ini Gw gak mau diganggu jadi lu bisa dateng besok" lanjut mark singkat lalu membuka pintu ruangan yang ad didepannya dan menarikku masuk.
Ruangan dengan nuansa hitam abu2 ini terlihat sangat maskulin, rapi aromanya juga segar didalam ruangan ini dan.... CEO Mark Dynamic? Papan nama dari kramik bertulisan CEO mark dynamic? Apa aku ngelindur ya????, kuperhatikan terus dengan alis yang mulai kukerutkan.
"Apa tulisan itu lebih. Menarik. Dari diriku honey?" Seru mark yang sedang duduk di sofa ruangan ini dengan santai. Sejak kapan dia melepaaskan Genggamannya dri tanganku dan duduk disana. Tunggu tdi dia panggil aku apaa?
"Kemarilah"pintanya. Yang langsung kuturuti dan aku berada dihadapannya sekarang. Dia melonggarkan dasinya dan menarikku. Duduk dipangkuannya.
"Jdi kau pernah melakukannya dengan Reza hmm 3 ronde?" Tanyanya sambil berbisik ditelinggaku yang membuat bulu romaku merinding.
"Seperti yang kau ketahui dulu aku selalu melakukan make out saat mabuk" balasku ringan tanpa dosa. Ya mau bagaimana lagi memang itu kenyataannya dan jujur saja aku mencoba untuk tenang sekarang ini.
"Bukankah dia seorang nerd di sekolahmu tiara?" Taanyanya lagi.
"Ya tentu saja, tapi dia sama sepertiku. Semua itu hanyalah kebohongan untuk menutupi jati diri sesungguhnya, dan lagi kami Melakkukanya di sebuah club dan saat itu aku mabuk yaa aku sangat mabuk sampai2 tak sadarkan diri lalu ia menolongku dan ya kuyakin/ kau tau kelanjutannya apa yang terjadi" jelasku.
"Yaa tentu saja aku tau apa yang kallian lakukan" jaawabnya lalu ia mencium leherku menghisap dan meenjilatnya.
"Apa yang kau lakukan?" Sentaku.
"Tanda ini adalah tanda bahwa kau milikku dan jangaan pernah lakukan kebiasaan burukmu itu. Mulai sekarang kau hanya boleh melakukannya denganku." Jelasnya dengan nada arogannya itu.
"Arghh" suaraku lolos saatt mark meremas buah dadaku.
"Mark! Hentikan" dia terus meremas dan mencium tengkuk leherku. Entah kenapa aku merindukan perasaan ini.
..... Bersambungggggggggggggg>.<
Ditunggu kelanjutannya yaaaaa maaf baru updatee hehehe tdi lembur kerja soalnya jdi ya gitu dehhhh semoga kalliaan suka. p aart iniiii jangaan lupaa bommentnya teman2 watt lover <3 salam cinta dari holyhazelll >'<