31

6K 242 7
                                    

"apa maksud percakapan kalian barusan?!" seketika tiara dan pria asing itu terkejut dengan suara lain yang tak asing adalah m,;ark yang tiba2 muncul dari balik pintu dengan wajah serius dan suara rendahnya.

"apa kalian tuli aku bertanya pada kalian!" bentak mark dengan emosi diwajahnya.

tiara yang terkejut dan merasa air matanya ingin keluaropun berjalan menuju mark tidak lebih tepatnya menuju pintu keluar namun mark menahan lengannya membuat ia terpaksa berhenti melaewati mark. mark bisa merasakan wanita itu gemetar ketika ia menatap wanita itu ia sadar bahwa mata tiara sudah memerah dan siap menumpahkan air matanya. hatinya terasa sakit namu ia tak mengerti perasaan apa yang ia rasakan. ia melepaskan tangannya dari tiara yang langsung berlari keluar.

tinggal 2 pria dalam ruangan itu yang satu berusaha untuk tak terjadi apapun dan yang satu memandang tajam kearah pria itu.

mark menatap pria asing yang ternyata adalah anak salah satu pemegang saham di perusahaanya yang baru saja diutus ayahnya untuk mengikuti meeting di perusahaan mark.

"bisa kau jelaskan padaku maksud percakapan kalian tadi? mr.Fabian" tanya mark penuh penekanan

"akan lebih baik jika kau cari tahu sendiri sir karena hanya kau yang tahu kebenarannya" tegas pria yang bernama -raynald ect fabian-

mark terlihat mengeram marah namun ia harus menahan amarahnya dikarenakan beberaoa orang mulai berdatangan memasuki ruang meeting.

matanya terus melihat ke arah jam tangannya seluruh staf oengurus investor yang ikut dalam project yang akan berlangsung telah hadir kecuali wanita itu, wanita yg ditunggu oleh mark... wanita berpenampilan aneh itu ya dia menunggu "tiara".

baru saja dipikirkan yang empunya nama memasuki ruangan sambil memberi salam dan maaf karena terlambat. semua mata tertuju pada tiara tak terkecuali mark yang memandangunya dengan serius. wanita ituvterlihat canggung dan kikuk namun ia berusaha untuk tenang dan duduk dikursinya.

meeting dimulai dan berakhir dengan sedikit perdebatan perbedaam pendapat namun semua sudah teratasi karena ide seorang wanita berpenampilan aneh ya dia tiara ia berhasil memberikan keputusan yabg disetujui mark dan yang lainnya.

"ms. tiara bisa aku berbicara dengan mu?" tegur mark.

"ya sir ada apa?" tanya tiara mencoba menjawabnya dengan tenang.

"aku ingin membahas masalah tadi pagi" tanoa basa basi mark menanyakannya. tiara tertegun dan berusaha mencari jawaban untuk mark.

"sir aku... aku harus pergi masih ad yang harus kukerjakan untuk masalah yang satu itu kita bahas lain kali, permisi sir" balas tiara dan berlalu pergi.

" dia sangat sukit bukan mark" seru rey menggodanya dan menyeringai pada mark. yang membuat mark semakin kesal pada laki-laki itu. namun ia tak akan melampiaskan kemarahannya karena ia tahu itu akan berakibat fatal ia membiarkan ray pergi begitu saja dan ia pun kembali keruangannya meninggalkan ruang meeting.

....
tiara terlihat sedih didalam ruangannya ia tak dapat menahan tangisnya. hatinya sakit jantungnya berdegup kencang ketika memikirkan hal yg baru ia lalui. melihat lelaki yang ia cintai menatapnya penuh tanya dan tidak mengetahui apapun tentangnya membuat hatinya sakit dan menangis mengeluarkan siara kepedihannya.

"kenapa sesak sekali" rintihnya pelan dengan isakan tangis yg memenuhi ruangannya.

trrrt~ getaran ponselnya membuatnya mengalihkan pandang kearah ponselnya.

"adik jelekku" tertulis di layar ponselnya dengan jelas bahwa seseorang yang menelponnya tak lain adalah bio.

dengan cepat ia mengambil tisue membuang seluruh isi hidungnya dan mengelap air matanya mencoba menarik nafas menenangkan diri barulah diangkatnya ponsel yg berdering itu.

"ada apa?" tany tiara tabpa basa basi dengn suara sumbengbya.

"..."

"aku tidak menangis" jawabnya berbohong.

"..."

"aki tidk berbohong" jawabnya membela diri.

"................. ................. ..........."

"yayayaya cukup! ya aku menangis! ya aku berbohong! ada apa bio bisakah langsung ke intinya saja?!" geram tiara.

"...."

tak ada jawaban dari bio dan terdengar bunyi telepon ditutup. hal itu membuat tiara semakin geram dan kembali menangis. ia berfikr kenapa semua org menjadi menyebalkan hari ini.

12:30

tiara belum kelur ruangannya dan juga belum makan siang sekarang ia terlalu larut dengan pekerjaannya berusaha melupakan yang terjadi dengan menyibukan diri.

klek~
suara pintu ruangannya dibuka namun yiara tak menghiraukannya karena ia sibuk dengan pekerjaannya.

"ms. tiara" suara bariton yg tak asing itu membuat tiara menghentikan seluruh aktifitasnya. ia tak berani menatap sang empunya suara iaterus menatap kertas dimejanya.

mark, itu adalah mark pikiran tiara buyar dan berusaha menenangkan diri dengan mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan lalu mengumpulkan kekuatan untuk menatap mark.

"ya sir , ad yg bisa saya bantu?" jawabnya sedatar mugkin walau terdengar sedikit nada yg bergetar saat ia bicara. dan mark menyadari itu expresinya penuh tanya pada tiara.

" bisa kita bicara?" tanya mark. tiara verdiri dri kursi kerjanya dan mempersilahkan mark duduk di sofa ruangannya.

"ya ,silahkan sir" seru tiara. merekapun duduk disofa berhadapan namun tak satupun dari mereka berbicara.

... hening yg terasa....

" aku igin bertanya tentang pembicaraanmg tadi pagi dengan mr.fabian di ruang meeting" mark memecah keheningan dengan pertanyaan intinya.

" apa yg ingin kau tau sir?" jawab tiara datar.

"gotcha, i got you babe" seru tiara dalam hati.

"aku ingin tau maksud dri percakapan kalian tentang kau istriku yg dibunuh oleh tunanganku sekarang" tanya mark to the point.

"suamiku memang selalu to the point ya, kau masuk perangkapku mark ini terlalu mudah apalah ia akan kembali padaku. rey aktingmu bagus sekali aku akan mentraktirmu saat kita berjumpa" girang tiara dalam hati.

"ya semuanya benar semua yg kubicarakan dengan mr.fabian"
jawab tiara singkat.

" maksudmu?" tanya mark ingin memperjelas dengan kerutan didahinya.

" aku istri mu yg sudah dinyatakan meninggal dan itu semua bukanlah karena kecelakaan aku meninggal tetapi karena perbuatan seorang wanita yg akan kaunikahi itu, jalang sialan itu. oh demi Tuhan aku marah setiap mengingatnya! kau tahu mark aku merasa sakit saat kau bahkan tak mengenaliku dan dengan teganya kau mengirim junior keluar negri! mengikuti kata wanita sialan itu!" jelas dan umpat tiara. setiap ia membahas wanita yg melukainya dia merasa sangat marah karena wanita itu yg menghancurkan keluarganya melukai dirinya dan juga suaminya.

mark yg mendengar penjelasan itu pun terkejut apalagi ia melihat tiara mulai menitikan air mata.

" jangan pernah mendatangiku jika bukan urusan pekerjaan mark datanglah padaku ketika kau sudah mengingatku, mengingat kenangan tentang kita!" balas tiara dan keluar dari ruangannya sendiri meninggalkan mark yg masih terdiam sambil berusaha mencerna perkataan tiara.

mark merasa kepalanya pusing dan berputa-putar ia berusaha mencerna kata-kata tiara. berusaha mengingat masa lalunya membuat kepalanya sakit terbesit dalam bayangnya wajah tiara dan junior yang sedang bermain bersama namun hanya sekilas. ia punenenangkan pikirannya dan kembaki keruangannya sendiri.

disisi lain tiara sedang menelpon seseorang di seberang sana.

"rey terimakasih telah membantuku ya, kau tahu ia datang keruanganku dan bertanya. aku menjawabnya dengan sempurna. kurasa kita cocok menjadi seorang selebrity atau bintang film mr. fabian hahaha" tawa tiara ketika menjelaskan apa yang baru saja terjadi pada rey/mr. fabian yang tafi bagi bercakap dengannya di ruang meeting. ternyata rey dan tiara sudah merencanakan percakapan mereka agar mark mendengar dan bertanya-tanya tentang tiara.

" terima kasih telah membantuku rey kau yg terbaik" ucap tiara lalu mematikan ponselnya dan berjalan pergi.

FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang