13B

12.7K 373 11
                                    

"Sir ms.Tiara sudah tiba" lapor Ms.veronica pada mark.

"Suruh dia masuk" balas mark datar danbtetao fokus pada berkas2 yang sedang ia baca.

"Ms.tiara silahkan masuk" seru vero. Tiarapun masuk kedalam ruangan dmn ia mengerjai mark kemarin dan dia melihat mark yang sedang serius dengan berkas2nya. Sedangkan veronica dia sudah pergi dari tadi.

"Duduklah, kita akan bicara setelah aku menyelesaikan ini" seru mark datar dan fokus pada berkas2 nya.

Tiarapun duduk di sofa dan ia terlihat seperti menahan tawanya. Mark yang melihat tingkahnyapun tidak bisa fokus pada pekerjaannya.

"Apa yang kau tertawakan?" tanya mark dengan datar.

"Tidak ada aku hanya teringat sesuatu yang lucu" jawabnya sambil menahan tawanya dann mengalihkan pandangannya ke arah lain. Markpun menaikan sebbelah alisnya seolah ia siudah tau apa yang ada dalam otak gadis itu.

"Apa jadwal ku nanti siang?" Tanya mark tiba2 yang membuat tiara menatapnya bingung.

"Tidakkah kau memeriksa email mu? Sebelum bekerja?" Tanya mark datar dan dingin seolah membuat tiara berfikir mark seperti orang lain. Tiara menarik nafas dalam dan memandang mark.

"Maafkan saya sir, saya tidak memeriksa email pagi ini akan saya cek jadwal anda sekarang sir" balas tiara sambil membuka email dari ponselnya.

Mark yang mendengar balasan itu mengalihkan pandangannya dari berkas2nya kearah tiara yang sedang menatap layar ponselnya. Alis mark terangkat sebelah saat melihat apa yang tiara lakukan. Mark menatap berkasnya sejenak dan seketika ia meletakan pulpennya lalu berdiri menhampiri tiara yang sedang menggerutu.

"Ayo" ajak mark yang sudah berdiri didekat tiara yang duduk disofa.

"Kemana?" tanya tiara mengerutkan keningnya. Namun mark bukannya menhawab malah berjalan meninggalkan tiara kearah pintu sedangkan tiara masih terpaku disofa empuk ruangan mark sambil memandang mark penuh tanda tanya.

"Sedang apa kau? Kenapa masih duduk?" tanya mark dengan dingin sambil menatap tiara datar.

Tiarapun mulai menyadari bahwa ia Harus mengikuti mark. Ia pun berdiri dan berjalan memghampiri mark.

Tiara pov

Aku tidak tahu apaakah ini bentuk balas dendamnya padaku atas apa yang kulakukan kemmarin padanya tapi ini tidak adilll sangat tidak adil. Lihat saja dia, dengan sifat arogannya itu dia mengajakku ke sebuah meeting dan menyurihku memcatat semua yang ada dalam meeting setiap kata dan kalimatnya ya aku tahu. Itu tugas sekertaris tapi tidak seperti itu, bayangkan saja aku harus menulis semmuaa yang mereka bicarakan tanoa henti selama 2 jam dan aku tidak menngerti apa yang mereka kaatakan jaadi terpaksa kutulis semua kata2 yanng keluar dari mulut mereka tanpa jeda bahkan seluruh argumen mereka yang menurutku tak pentingpun kutulis. Dan sekarang dia menyuruhku mengetik dan meringkas hasil rapat tadi lalu menyeraahkannya padanya dan belum lagi aku harus pergi ke bebberapaa tempatuntuk membelikannya kopi dan mengambil pakaiannya dibeberapa toko butik ternama. Diakaann kayaa kenapa harus menyuruhku sih kurasa tugas sekertaris bkn menjadii pembantu yang mengambilkan ini dann itu menyebalkan, lihat saja pembalasanku nanti.

Trrrttr~ suara telpon disebelahku berbunyi dann aku tau itu pasti dari pria menyebalkan itu.

"Appa yang kau lakukan, lambann sekali kau! Aku butuh berkaas2 itu sekarang!" Tuhkaan benar laku2 iblis itu yanng menelpon.

"Baik sir akan saya antar sekarang" balasku. Untung saja sudah selesai.

...

Kujetuk pintu ruangaan mark dan kudengaar suaradari dalam. Akupun masuk bisa kulihat ddia sedang serius dengan pekerjaannya akupunmenghampirinya dan memberikan dokumen yang dia minta.

"Ini sir" seruku dan meletakan dokumennya diatas meja.

"Saya permisi sir" pamitku.

"Jangaan lupa belikan kopi yang ssaya minta" tegasnya dengan datar dan mata tetap menuju ke berkas2nyaa.

"Ya sir" balasku dataar.

Klek~ bellum sempat kuberbalik suaara pintu terbuka aku dan markpunengarahkan pandangan kami kearah pintu. Dann bissa kulihat disana  reza sedang berdiri dengan beberapa luka diiwajahnyaa reflek akupun berlati kearahnya.

"Za lo kenapa?" Tanyaku panik. Mark yang melihatpun lanngsung berdiri dan berjalaan ke arah reza dengan tenanng nammun terlihat wajah khawatir dari raut wajahnya.

"Siapaa yang lakkuin ini ke lu?" Tanya mark dengan nada dingin dan meenusuk suaranyaa sanngat rendah lebih rendahh dari biasanya.

"Gw gpp kok bro tenang aja hahaha" balasnya sammbil tertawa pada mark dan ia mengalihkan pandangannyaa padaku yang masih jujur sajaa panik baggaimana tidak pellipisnya mengekkuarkan darah dan memar hidungnya ada goresan berdarah bibirnya juga sobek ditambah lagi luka ditangannya yang memar dann bersarah.

"Sejak kapaan lo khawatir sama gw ra?" Tanyanya yang langsu membuaatku mematung ditempat dan ddia hannya menatapku Dengan senyum sarkastiknya Itu.

"Sejak negara api menyeraang!" Sentakku dengan peerasaan kesal dan tatapan sebal akupun menghentakan tangannya yang sakit dann berjalan pergi menninggalkan ruangaan mark.

"Hei!kaau tahu tangaanku sakit dasar cewek begok!" Teriaknya dari dalam ruangan yang tentu saja dapat kudengaar dengan jelas karena suaranyaa yg kaya toak itu. 

Author pov

Terlihat dua orang pria duduk saling. Berhadapan dan sedang berbincang2.

"Jdi lo beneran tunangan ama tiara bro?" Tanya reza sambil memeencet lukanya yang berada di pellipisnya dan sesekali meringgis kesakitan.

Mark menganggukan kepalanya dan memperhatikan reza yang meringis kesakitan sambil tersenyum sarkastik.
"Za gw heran sama lo, gw ajak gabung  samma peerusahaan gw lo gk mau,  malah milih digebukin massa buat negosiasi pembangunan kaya gini ckckcck" ungkap mark sambil geleng2 kepala dan kemudian menyesap kopinya.

"Duh bro gw gak bisa deh kaya lu, kerjaan tiap hari bolak2balik luar negri,kota. Cuma buat rapat bis tuh tiap hari mantengin kertas aje Kaya lo males banget, gw lebih suka langsuung turun ke lapangan kayaa presiden kita ituloh pak joko blusukan. Hmm.... kayanya gw nyalonin jdi presiden aja kali ya??" Gurau reza. Yang dibalas dengan gelengann kepala oleh mark yanng merasa sepupunya Sudah mulai gila.
"Mark lu tau gw pernah tidur sama tiara?" lanjut reza yanng langsung. Meembuat mark mematungn terlihat rahangnya yang mengeras dan maranya yang langsung menataoLp reza intens. Reza yang merasa mark mulai memandangnya intens merasa risih dan dia tau bahwa mark blm mengetahuinya.

"Ok gw rasa lo blm tau, gw cuma mau lurusin aja sebelum lu nikahh sama dia dan kecewa" lanjut reza.

"Maksud lu?" Tanya mark dengaan nada dinginnya.

"Aishh.... gw yakin lo tau prinsip tiara yg no sex itu" jelasnya yang membuat sebelah alis mark berkedut.

"Dan prinsip itu tanpa sengaja udah dia langgar" lanjut reza yang membuat raut wajah markk semakin bingung.

"Karena gw takut nanti kedepannya jadi masalah gw bakal kasih tau lu sebelum terlambat gw gak mau kaya di film2 tar lu jadi musuh gw benci gw cukup tiara aja yang benci gw"tegas reza. "Tiara udah ngelakkui. Sex sama gw dan itu tanoa disengaja karena gw fikir dia cewe gw dan dia dalam keadaan mabuk sama kaya gw dan satu lagi ada yang kasiih dia obat perangsang diiminuman dia, jadi gw gak sengaja udah merawanin anak org yang gak laenn adalah tunangann lo" lanjut reza denga wajah was2 jika mark meninjunya. Mark yang mendengar penuturan dari reza pun mengepal kedua tangannya dengan rahang yaang mengeras dan markpun menghela nafasnya untuk menenangkan dirinya.

..........t........o.............be..............
Continueeeeeee >.<   

Maaf ya lama update aku  lagi bannyak kerjaan dan tiap mau nulis itu ketidurannnnnn muluuuu >///< maafkan author teman2 jangan lupa vommentnya ya semuaaa karena jujur itu sanngat membantu ;)






FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang