chapter 2

1K 40 7
                                    


"Sendirian aja cal!."ujar afan menepuk bahu ical pelan. Yang di sapa hanya tersenyum tipis lalu kembali sibuk dengan buku di tangan nya. Yap! Mereka sekarang tengah berada di ruang osis. Tepat nya ruang untuk ketua osis."pacar lo kemana?tumben lo sendirian?."

"Pacar?."tanya ical lalu terkekeh geli membuat afan menatap nya bingung."oh,dia lagi di kelas nya tuh."

"Anjir! Jadi lo beneran pacaran sama rani?."tanya afan histeris dan di balas tawa yang keras oleh ical."kenapa ketawa sih?!."

"Hahaha gak kok. Gue sama rani hanya temenan doang! Gak lebih dari itu."jelas ical. Afan pun menatap ical serius.

"Tapi ya cal,si rani kok over protective banget sih sama lo?."tanya afan heran."tiap hari dia di samping lo terus. Mulai dari ke kantin,perpus, sampe lo di hukum juga dia rela temenin lo. Lo berdua tuh kayak lem perangko tau gak. Nempel mulu.!"

"Masa sih?."ujar ical dengan seringai menyebalkan nya. Dengan kesal afan meninju lengan ical keras membuat lelaki itu meringis kesakitan.

"Lo gak ke kelas?."tanya afan."bentar lagi bell masuk tuh."

"Iyee duluan aja sono!. "Ujar ical dan afan hanya mengangguk lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan itu.

Ical segera mengeluarkan handpone nya dan menatap foto seorang wanita cantik yang tengah tersenyum manis. Tanpa sadar ical mencium singkat layar handpone nya.

"Gue kangen banget sama lo!. Please kembali untuk gue."lirih ical dalam hening nya.

*****************

"Selamat pagi anak-anak."sapa bu surti ketika sampai di kelas XIPA5. Semua murid pun membalas sapaan bu surti dengan nada yang agak keras.

"kumpulkan tugas yang ibu berikan kemarin dan letakan di sini."titah bu surti menunjuk meja di depan nya. Mereka pun berdiri dengan malas dan mulai meletakan buku buku itu di atas meja. Kecuali dengan 2 laki laki yang tengah sibuk menyalin jawaban di internet lewat handpone mereka masing masing.

Bu surti pun bangkit dari duduknya dan menghampiri mereka."mana tugas kalian edo,yudin?."tanya bu surti galak. Odi hanya diam sambil menyikut lengan kevin pelan.

"Biasa lah bu! Nama nya juga siswa teladan. Saking pintar nya ,nyari tugas pake di internet segala. Haha otak lo berdua dimana?!. Dasar badboy! Huuh."ujar cici sewot. Merasa tidak terima dengan perkataan cici kevin pun memukul meja dengan keras tanpa sadar jika bu surti tengah menatapnya geram.

"Ehh lo itu bego teriak bego tau gak!. Ngomongin gue tapi lo nya yang paling bego!."teriak kevin marah.

"Gue mah bego tapi bisa ngerjain tugas! Gak kayak lo berdua. Modal internet doang!."balas cici dengan sedikit keras.

"Alaa paling juga lo nyalin doang sama si nadya!. Lagian belum tentu juga tuh jawaban si nadya benar semua."celutuk odi menatap nadya sinis. Merasa dirinya telah di hina nadya menatap odi dengan tatapan membunuh.

"Lo kalo punya masalah jangan libatin nama gue dong!. Rese banget tau gak!."ujar nadya malas.

"Haha kenap-"

"DIAM!!!."teriak rani pada akhirnya. Bu surti yang hendak ingin berteriak jadi terdiam seperti yang lain. Mereka memandang rani kaget."ini bukan pasar! Kalo mau ribut ya di luar sana. Kalian pikir lucu saling ngejek kekurangan?ha?!. Dan untuk bu surti! Ibu guru disini ibu harus nya pisahin mereka. Bukan nya malah diam gak jelas disitu. Ahhgh kenapa lo semua senyebelin ini sih?!."

Setelah mengatakan kalimat panjang itu rani pergi meninggalkan kelas dengan kesal. Sedangkan murid yang lain termaksuk bu surti hanya bisa terdiam.

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang