chapter 13

682 18 7
                                        

Happyreading~

Berhentilah untuk peduli. Karena
Sungguh itu membuat sesuatu yang
Berada di dalam dadaku  terasa sangat
Berdetak dengan cepat.

Cici septyana--

******

       "DIA BALIK SAMA GUA."

    Nadya dan riski segera menoleh kan kepala nya menatap seorang cowok bertubuh tinggi dan di baluti jaket kulit berwarna cokelat yang tengah turun dari motor sport hitam nya. Dan berjalan menghampiri mereka.

     Odi??

     "Lo pulang bareng gue sekarang."ujar odi menatap nadya datar dan dingin. Nadya hanya mengangkat sebelah alis nya bingung.

       "Ngapain lo di sini?."tanya nadya menatap lelaki di hadapan nya ini dengan tajam dan tidak suka. Eh-maksudnya sangat tidak suka.

     "Gue mau nganterin lo pulang lah."ujar odi santai."dan lo harus pulang bareng gue."

    "Kehabisan obat lo di? Ngaco banget elah. Eh gue mendingan pulang jalan kaki dari pada harus naik motor bareng lo."celutuk nadya tajam. Wajah odi berubah geram.

   "Gue gak terima penolakan dari lo."desis odi tajam.

      "Eh-"pekik nadya saat dengan tiba tiba odi langsung menarik tangan nya sehingga jarak nya dan odi sekarang terlihat lebih dekat. Jujur saja. Odi terlihat sangat tidak suka saat melihat jarak nadya dan riski yang terbilang dekat tadi.
     
   Riski tertawa sinis.

  "Kekanakan banget sih lo."ledek riski. Odi hanya menatap riski datar dan dingin."yuk nad! Gue anterin lo pulang."

     Nadya hanya mengangguk patuh. Di lirik nya kembali wajah lelaki yang berada di samping kanan nya tersebut. Datar tampa ekspresi.  Saat nadya hendak melangkah menghampiri riski, tiba tiba odi menahan pergelangan tangan nya. Lelaki itu menatap nadya tajam.

  "Lo. Pulang. Bareng. Gue."tekan odi dingin. Nadya langsung terdiam. Wajah odi berubah sangat menakutkan hari ini.

-------------------

Maaf kependekan yaa guys.hhe

vomment jangan lupa!

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang