chapter 20

522 17 3
                                        

Typo dimana mana gaes.😂😘

BTS[TAEHYUNG]- STIGMA🎶

********

Rani mulai membuka mata nya perlahan. Rasa pening di kepala nya sudah mulai menghilang. Gadis itu mencoba mengedarkan pandangan nya ke penjuru ruangan yang sekarang ia tempati. Ruangan itu tidak terlihat asing bagi nya. Setelah mencoba memulihkan kesadaran nya, ia akhirnya sadar bahwa ia sedang berada di kamar nya sendiri.

Rani menghela nafas pelan nya. Gadis itu manis itu kembali teringat akan kejadian tadi pagi. Kejadian Dimana ia harus melepaskan orang yang sangat ia sayangi untuk bahagia bersama orang lain. tapi mengingat kembali bagaimana sikap sinis dan ketidak perdulian ical pada nya membuat Rani seakan di hantam oleh ribuan batu tajam tepat pada uluh hati nya. Air mata rani kembali menetes.

Ini salah ran! Lo nggak boleh egois. Ical berhak bahagia. Batin rani lirih. Tanpa gadis itu sadari bahwa ada pria yang berbalutkan jas putih layak nya dokter itu tengah menatap nya lembut dan hangat.

    "Lo baik-baik aja kan?"tanya pria yang sedari tadi sibuk memandang rani yang tengah terhanyut dengan lamunan nya sendiri. Rani yang menyadari kehadiran sosok itu langsung mengusap kasar air mata nya.

    "Lo aldo kan?si anak futsal dan anggota osis?"ujar rani memastikan. Pria itu hanya tersenyum dan mengangguk pelan."lo ngapain disini?dan ini?"lanjut rani sambil menunjuk infus yang melekat pada tangan kiri nya."lo yang pasangin ini?"

   Aldo hanya tertawa kecil sehingga membuat nya terlihat sangat manis."iya gue yang pasangin itu di tangan lo. Dan gue bisa ada di sini karena gue mau ngobatin lo."

   Rani mendengus malas."ngapain di bawah ke rumah gue segala sih?kan UKS juga bisa. Lagian juga kenapa mesti lo sih yang nganterin sama obatin gue?"kesal rani yang kemudian memicingkan mata nya curiga."lo nggak ada niatan buruk kan sama gue?"

  Aldo menggaruk tengkuk nya antara marah,kesal atau gemas sendiri dengan tingkah rani yang terlihat meragukan diri nya."gue nggak ada niatan buruk sama lo."

   "Beneran?"tanya rani memastikan. Aldo hanya mengangguk mantap. Rani nampak merasa lega. Tatapan nya kini beralih pada jas putih yang tengah memabaluti tubuh jakung aldo."lo anak PMR juga?jas lo mirip sama jas yang suka di pake sama anak PMR."

   "Iya gue anak PMR."jawab aldo. Rani hanya menganggukan kepala nya paham."lo..tumben nggak bareng ical?lo berdua kan biasa nya bareng-"

    "Emang lo nggak capek?"potong rani. Aldo nampak membeo seketika."maksud gue, lo kan harus latihan futsal bareng yang lain. Terus lo juga harus wajib hadir di beberapa rapat osis yang kadang sampai berjam-jam. Di tambah lagi lo harus ngikutin kegiatan anak PMR."

   Aldo hanya dapat terdiam melihat sikap yang Rani seolah tengah menghindari pertanyaan nya tersebut. Pria itu mencoba berdehem karena tidak ingin mengurus campur tentang kepribadian gadis itu.

    "Gue nggak capek sama skali."tutur aldo."gue malah seneng kok. Gue kan juga termasuk anak yang aktif dalam kegiatan-kegiatan yang begituan. Jadi itu udah jadi hal yang biasa." Aldo menatap rani dengan seringai menggoda nya. Pria itu kemudian tersenyum jail." Ngomong-ngomong lo kok bisa cepat kenal dengan gue?bahkan setelah gue ingat-ingat lagi, ini pertama kali nya kita ngobrol. Atau jangan jangan lo salah satu fans gue ya?"

   Rani langsung bergidik jijik."jangan besar kepala deh lo."ujar rani membela diri nya."lagian juga siapa yang nggak kenal sama lo. Anak futsal songong yang tiap minggu nya gonta ganti pacar. Dasar playboy cap dugong lo. Enyah aja lo bareng si miper!"

   "Playboy?"ujar aldo membeo."gue nggak pernah ya berada di posisi gila itu. Lagian juga gue nggak pernah yang namanya gonta-ganti pacar. Enak aja lo. Dedek masih suci mas.."

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang