chapter 34[ End?]

696 25 10
                                    

Kevin baru saja memarkirkan motornya di garasi rumah. Cowok itu baru saja pulang dari sekolah. Begitu ia masuk kedalam rumah, ia langsung kaget ketika melihat ruang tamu sudah di penuhi hiasan yang begitu indah.

"Perasaan nyokap masih belum lahiran deh. Kok udah mau ngadain acara gini?"ujar kevin bingung. Cowok itu melempar asal tas hitamnya ke sembarang arah hingga hampir mengenai seoranh wanita yang sedang sibuk menata hiasam meja. Ia menatap tajam kearah kevin dan..

TUCK!

"Awww.."pekik kevin keras. Ia memegang kepala nya yang baru saja di lempari gelas plastik. Ia mengedarkan pandangannya mencari si pelaku yang berani melempar gelas di kepalanya. Ia mendengus saat melihat seorang wanita dengan perut buncitnya itu tengah duduk tidak jauh darinya sambil merapikan hiasan dan susunan gelas di atas meja. Tidak salah lagi bahwa sang pelakunya adalah mamanya sendiri.

Dasar bumil. Sensitif aja bawaanya. Awas aja kalo dedek gemesnya udah keluar,gue jitak-jitak noh kepalanya. Batin kevin sadis.

Dengan langkah pelan dan memelasnya kevin menghampiri diana--mama tercintanya-.

"Ma, kok udah pada ngehiasin rumah gini? Emang mau ada acara apaan?"tanya kevin. Cowok itu menyandarkan pinggulnya pada sisi meja hingga meja sedikit bergeser dan susunan gelas yang telah dibuat oleh diana ambruk berceceran di atas meja.

Mampus gue!!

"Ma..maaf yah mah. Kevin nggak sengaja."ujar kevin terbata-bata. Bagaimana tidak? Tatapan maut yang di arahkan diana kepadanya membuatnya seolah mati rasa.

"Dua jam kevin. Dua jam mama nyusun gelas ini dan kamu dengan enaknya malah berantakin susunan gelas yang susah payah mama susun. Mau jadi anak durhaka kamu ya?"ujar diana dengan sengit. Kevin hanya bisa mengusap leher belakangnya merasa tidak enak hati dengan sang mama.

"KEVIN!!!"

Kevin menolehkan wajahnya kearah tangga. Disana sudah ada seorang gadis cantik yang tengah tersenyum manis kepadanya. Kevin mendengus kasar. Kenapa hari ini banyak sekali hal yang sangat menjengkelkan terjadi padanya?

Gadis ber-dress biru itu pun berlari kecil menghampiri kevin dengan senyum manis yang tidak pernah luntur dari bibir tipisnya.

"Hai mantan."sapa gadis itu pada kevin. Ia kemudian menatap diana dengan hangat sambil mengusap perut diana lembut."udah berapa bulan tan?"

"6 bulan 1 minggu."jawab diana dengan senyum ramahnya. Wajahnya yang tadinya seram berubah layaknya malaikat manis saat berhadapan dengan gadis itu. Kevin yang melihat itu pun hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Kamu perhatian banget yah sama tante sampe ngelus-ngelus perut tante dan nanyain umur kandungan tante. Nggak kayak anak tante tuh. Bisanya bikin kesel doang."sindir diana melirik kevin dengan ujung matanya. Kevin yang merasa tersindir itu pun langsung mengernyit tidak suka.

"Kapan sih kevin nggak perhatian sama mama? Kemarin aja pas mama pengen martabak kevin langsung beliin sampe rela hujan-hujanan. Lagian juga yang selalu jagain mama pas papa tugas di negeri siapa?kevin juga kan?"cecar kevin kesal.

"Kamu nggak ikhlas jagain mama?iya? Anak macam apa kamu?"lirih diana dengan mata berkaca-kaca.

Fix! Kevin merasa benar tapi juga merasa bersalah di saat yang bersamaan.

"Tante jangan nangis dong. Gabby jadi sedih jadinya. Gabby yakin Kevin hanya bercanda aja kok tan. Iya kan vin?"tanya gadis yang bernama gabby tersebut.

Kevin menghela nafasnya pelan. Cowok itu berjongkok di hadapan diana dan mengusap lembut perut diana.

"Maafin abang yah dek udah bikin mama nangis."ujar kevin dengan hangat. Ia mendongakan wajahnya menatap diana dengan sayang."maafin kevin yah ma. Udah bikin mama kesal. Seharusnya aku bisa ngejaga perasaan mama. Mama juga kayak gini pasti bawaan dedek bayi nya ya?"kevin mengecup lembut perut buncit diana."jangan nakal yah dek. Baik-baik di dalam sana. Abang selalu nunggu kehadiran kamu di rumah ini."

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang