chapter 4

888 36 2
                                    

•happyreading•

_________________________________________

"Yaudah lo duluan aja ke kelas ya?."pinta ical pada rani."gue masih punya rapat osis hari ini. Dan kalo misalnya gue bakal lama,lo langsung pulang aja bareng nadya,cici atau gak sama aulia.

"Iya."ujar rani. Saat ical hendak berbalik rani langsung menahan tangan ical. Lelaki itu segera menolehkan wajah nya menatap gadis polos di belakang nya yang tampak tersenyum manis."gue bakalan nunggu lo calcal."

Ical tersenyum hangat. Ia meluruskan badan tegap nya menatap lekat mata rani."entar kalo lo bosan nunggu gue gimana?gue gak tau jam berapa rapat osis nya selesai."

Rani mencibirkan bibir nya."lo kan ketos nya. Jadi lo harus nya tau jam berapa rapat nya selesai."

Ical terkekeh. Ia mengacak poni rani dengan gemas."lo udah pinter banget sekarang ya?. Haha gak lama kok rapat nya. Paling juga hanya sampai 30 sampai 49 menitlah rapat nya selesai."

"Yeah!."teriak rani senang."yaudah kalo gitu gue kelas ya?bye calcal."

"Bye ranran."

Rani segera berlari meninggalkan gedung sekolah dan bergegas menuju kelas nya. Ical tersenyum.

Gue gak tau,kita itu punya status apa sebenarnya ran ' batin ical lirih.

*********************

"Pak samson gak ada. Hari ini kita free."teriak salsa senang. Yang lain langsung bersorak. Teriakan dan dentuman keras dari meja membuat kelas X IPA5 tampak seperti pasar sekarang.

"Ehh cici mana ya?kok belum balik balik tuh anak?."ujar nadya dengan raut wajah khawatir nya."apa jangan jangan tuh anak sakit kali ya?.".

"Masa sih?perasaan tuh anak anak baik baik aja deh."ujar aulia bingung."coba lo telpon aja deh. Feeling gue gak enak nih."

"Gak di angkat sama tuh anak."ujar nadya. Aulia menatap nadya jengkel.

"Ya di coba lagi lah nad. Gimana sih?temen ilang lo nya santai binggo.!"celutuk aulia kesal. Nadya mendengus malas.

"Ini ke 5× kalinya gue nelpon tuh anak ya,catat itu baik baik di otak lo."ujar nadya kesal lalu mulai menelpon nomor cici.

Nomor yang anda tuju tidak men-

Tut..tut..tut

"Gak di angkat telpon gue."ujar nadya kesal."tuh anak ngapain aja sih sebenarnya. Bete gue liat nya "

"Pacaran dulu kali sama si rayan."celutuk aulia."tuh anak tiap hari apel mulu."

"Hai guys!."sapa rani yang baru saja masuk. Nadya dan aulia memutar bola mata mereka malas.

"Nih lagi satu. Bolos mapel bahasa pas dateng mapel matematika ehh malah sumringah abis."sindir nadya pada rani."dari mana aja lo neng?!ngilang mulu kayak jin lo."

"Hehe. Gue abis dari gedung. Oh ya,cici mana?kok cuma lo berdua."tanya rani. Nadya dan aulia hanya mengangkat bahu mereka cuek.

"Mungkin lagi apel kali sama rayan."ujar nadya."oh ya ran,lo kok seneng banget hari ini?kenapa?lo udah baikan sama ical?."

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang