chapter 33

445 22 6
                                    

Rani segera turun dari dalam taxi saat mobil itu berhenti tepat di depan pintu gerbang sma cendrawasih. gadis itu segera memberikan selembar uang 50 ribu kepada sang supir dan bergegas masuk kedalam area sekolah.

seketika langkah rani terhenti begitu melihat seorang cowok berdiri di lapangan basket bersama seorang gadis. mereka tampak tengah berdebat karena sedaritadi si gadis terus saja memotong pembicaraan si cowok ketika tengah menjelaskan sesuatu.

di dorong akan rasa penasarannya, akhirnya rani diam-diam mendekati kedua orang itu dan bersembunyi di balik pohon yang berdiri kokoh di pinggiran lapangan. matanya membelalak saat tau siapa kedua orang tersebut.

kinan? ical?

"kinan, please..kamu jangan kayak gini. aku sama rani nggak ada apa-apa."ucap ical lirih. ia mencoba meraih pergelangan tangan kinan, tapi lagi-lagi gadis itu menepis tangannya.

"kalau nggak ada apa-apa, kamu kenapa nggak telpon atau sms aku semalam?"tanya kinan lirih. air matanya kembali menetes jatuh dari pelupuk matanya."aku sangat butuh kamu semalam! papa datang semalam dan mukulin mamaku lagi! aku nggak tau harus berbuat apa cal...aku takut dan kamu nggak ada buat nenangin aku!"

Rani yang berada di balik pohon langsung terkejut akan pernyataan kinan. ada rasa iba dan merasa bersalah di dalam hati kecilnya.

"maafin aku sayang."ujar ical sendu. ia langsung meraih tubuh rapuh itu dan mendekapnya erat."aku tau aku salah. maaf."

tangis kinan pun pecah seketika. ia membalas dekapan ical dengan tidak kalah erat. sedangkan rani yang melihatnya pun kembali merasakan ngilu di dalam hatinya. gadis itu tersentak kaget saat seseorang langsung menarik tangannya menjauh dari lapangan itu.

"lo cewek terbodoh yang pernah gue kenal, ran."ujar aldo saat mereka sudah jauh dari area lapangan."lo liatin mereka itu sama aja lo neburin garam di dalam luka lo yang belum sepenuhnya kering. perih kan rasanya?"

rani menatap aldo lirih. ia langsung terisak pelan. kejadian saat di lapangan basket itu kembali berputar di kepalanya.

"mereka nggak salah al,"lirih rani."gue yang salah. kalau aja gue nggak sakit, ical pasti nggak akan jagain gue semalaman dan biarin kinan menderita."

"maksud lo?"

"kinan orang yang rapuh, al. dia-"

"emang hanya dia yang rapuh?huh? lo juga ran! lo juga termasuk orang yang rapuh."sela aldo.

"tapi dia..korban broken home.."lirih rani."gue dengar sendiri apa yang di omongin sama ical, al. gue dengar semuanya."

"apa?"

"mama dan papanya kinan itu sudah tidak lagi harmonis, al. papanya semalam mukulin mamanya. dia ketakutan al. dia butuh ical buat nenangin dia. tapi-"

ucapan rani terhenti saat aldo menariknya kedalam pelukan hangat cowok itu.

"lo nggak salah. stop nyalahin diri lo sendiri ran."bisik aldo. seketika.tangis rani terdengar memecah heningnya suasana sekolah yang masih sangat pagi."jangan nangis ran. gue janji, akan selalu ada buat lo."

***

"sayang?"

"bebeb?"

"darling?"

"honey?"

"hun-"

"bisa nggak, mulut lo diam barang semenit aja? kuping gue gatel dengernya, odi."kesal nadya. gadis itu malu melihat tatapan aneh yang di perlihatkan oleh murid-murid yang lain ke arah mereka.

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang