chapter 8

747 26 0
                                    


            •happyreading•

_________________________________________

     Di kafe dekat mall tampak dua orang lelaki tampan yang sedang menikmati minuman mereka. Siapa lagi jika bukan odi dan afan. Keduanya masih sibuk dengan koffe di tangan mereka. Panas,hangat dan nikmat. Itu yang mereka rasakan . hingga odi segera meneguk habis minuman itu hingga tetes terakhir.

      "Hangat banget cuy!. Dingin gue jadi ilang."ujar odi. Afan hanya mengangguk . lelaki itu juga segera meneguk habis koffe di tangan nya.

     "Jadi lo mau cerita apa lagi?. Kayak anak cewek aja lo curhat mulu."celutuk afan. Odi hanya menyengir memperlihatkan deretan gigi nya yang rapi tersebut. Afan langsung bergidik ngeri."gak usah sok imut lo! Eneg gue liat nya."

     "Gue tau gue emang imut. Iri itu jangan terlalu di buka buka fan. Gue tau gue itu terlalu sempurna."ujar odi dengan senyum percaya dirinya. Afan menatap nya aneh dan kesal.

      "Sempurna?haha pacar satu aja gak punya. Soksoan bilang sempurna. "Ledek afan yang di balas lemparan kentang goreng di kepala nya oleh odi. Lelaki itu hanya tertawa.

     "Fan,gue keterlaluan gak sih sama nadya? Menurut lo gue salah?."tanya odi pada akhirnya. Afan yang tadi ingin memakan kentang goreng di hadapan nya segera mendongakan wajah nya dan menatap odi yang menatap kosong ke depan dengan raut wajah yang sangat sulit untuk di artikan. Afan melihat secercah sorotan mata sedih di wajah mulus odi.

     "Gue,gak tau ya lo tadi lo itu kesetanan apa. Yang pasti lo kelewatan. Apalagi sampe bocorin tentang nadya yang naksir sama riski. Lo sendiri yang cerita ke gue kalo lo udah janji dan sepakat  sama nadya untuk rahasiain itu. Tapi?what happen to you bro?. "

     Odi mengusap wajah nya kasar."gue gak tau. Akhir akhir ini gue kepikiran nadya terus. Bahkan sekarang dia udah jadi tuan rumah di mimpi mimpi gue. Parah nya lagi,gue ngerasa sesak banget waktu liat nadya caper ke riski."

      Afan tersenyum."lo suka sama nadya?."tanya afan yang membuat odi terdiam. Suka? Pada orang yang telah mengibarkan bendera perang di antara mereka?tentu saja itu aneh.

     "Gue gak tau!."ujar odi. Afan hanya membuang nafas nya pelan dan kembali tersenyum.

      "Mungkin lo butuh waktu di."ujar afan menepuk bahu odi."gue mau ke rumah sakit jengukin gebetan nya ical.lo mau ikut?."

      "Gebetan?si ical punya pacar emang?."tanya odi dengan ekspresi kaget nya. Selama ini ical tidak pernah dekat dengan perempuan. Semua siswa di sekolah juga tau si ketos ganteng itu seperti nya tidak tertarik sama sekali dengan perempuan. Sikap nya yang dingin dan cuek pada semua kaum hawa membuat orang berfikir bahwa ical itu gay!.

     "Itu loh gebetan nya . si rani."ujar afan yang di balas lemparan kentang goreng lagi oleh odi.

    "Kirain siapa."ujar odi. Eh,tunggu! Kalo rani yang sakit,berarti di sana ada nadya juga dong!.batin odi."hmm yaudah yuk."

      "Yuk kemana?."

     "Rumah sakit ogeb!! Bacot mulu lo."

    Afan hanya menganggukan kepala nya dan kedua lelaki itu segera berjalan menuju rumah sakit kasih ibu.

                           *****************

       "Ci,lo kenapa sih sebenarnya?."tanya nadya mengelus pucuk kepala gadis yang tengah terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Tangan kiri nya terdapat infus yang menempel tepat di punggung tangan nya. Sedangkan tangan kanan nya di perban.

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang