"Cinta itu sulit. Mangkan nya
Gue bingung! Mana yang harus
Gue tinggalkan,dan mana yang
Harus gue perjuangkan."-richal prasetyo
__________________
Cici menatap geram Pada pria yang tengah menatap nya dengan seringaian yang begitu memuakan. Rasa di khianati dan rasa sakit karena di kecewakan masih merayapi dirinya.
Rasa geram cici bertambah saat pria itu berjalan menghampiri ranjang rumah sakit nya dan mengusap rambut nya lembut.
"Jauhin tangan kotor lo dari rambut gue brengsek!."teriak cici sambil menepis kasar tangan pria itu. Terdengar kekehan sinis dari mulut nya.
"Nggak usah sok jual mahal deh lo!."balas pria itu."gue tau,kalo lo masih sayang kan sama gue?"
"Sayang?haha BULLSHIT!!!"teriak cici geram. Gadis itu tersenyum sinis."gue aja jijik liat lo apalagi sayang?. Asal lo tau ya ray,gue nyesel pernah sayang dan cinta sama lo yang ternyata seorang penghianat tau nggak."
Pria yang di ketahui adalah rayan itu hanya tertawa mencemoh. Ia membuang nafas pelan dan memasukan kedua tangan nya di saku celana abu abu panjang nya.
"sebenarnya gue nggak pernah ada niatan buat selingkuh dari lo ci. Hanya aja.. lo itu terlalu sok suci."ujar rayan dengan seringai nya."lo itu terlalu bermimpi ci. Punya pacar yang baik, selalu perhatian, selalu ngertiin lo banget,dan yang terpenting bisa jaga kehormatan lo. Dan pada dasar nya... semua cowok nggak pernah ada yang nama nya baik. Lo tau kan maksud gue?"
"Banjingan lo ray.""Hahahahaha.."tawa rayan menggema di sudut ruangan inap cici."itulah aturan main ci. Gue pacarin lo itu bukan karena sayang,melainkan karena gue pengen ngerasain gimana indah nya ciptaan tuhan yang begitu menggiurkan kayak lo gini."
Cici semakin panas mendengar kata kata yang menjijikan yang keluar dari mulut rayan. Gadis itu semakin naik pitam saat rayan duduk di tepian ranjang nya dan mengelus pelan ujung kaki nya yang membuat bulu kuduk cici meremang.
"Sekarang gue mau nagih apa yang harus nya gue dapat,dan lo nggak bisa nolak dengan permintaan gue. Let's play babe."ujar rayan dengan seringai iblis nya.
Cici yang merasa terancam segera menendang perut rayan hingga membuat pria itu jatuh tersungkur ke bawah. Dengan tergesa gesa cici langsung melepas infus yang melekat pada punggung tangan nya dan beranjak dari ranjang.
Tapi karena keadaan yang masih belum pulih,cici malah tersungkur ke bawah. Kaki nya masih sangat lemas dan keram. Luka jahitan pada tangan nya kembali terbuka dan mulai mengeluarkan darah segar.
"Hahahaha.."tawa rayan seraya bangun dari jatuh nya. Ia berjalan menghampiri cici yang sedang terlihat takut,sedih dan marah.
Plak!
Tamparan rayan membuat wajah cici terhempas kuat. Bekas telapak tangan rayan tercetak indah di pipi mulus gadis itu. Air mata yang sedari tadi di tahan nya kembali berderai.
"Itu karena lo udah nendang perut gue,jalang!!."ujar rayan marah. Cici kembali menatap mata rayan geram dengan wajah yang berantakan. Dengan lembut rayan menyingkirkan helaian rambut yang menutupi setengah wajah cici,tapi segera di tepis kasar oleh gadis itu. Rayan hanya tersenyum remeh."why? Lo Itu sekarang udah nggak berdaya ci. Mau lo teriak sampe suara lo habis juga nggak bakalan kedengeran. Gue makasih banget sama lo,karena udah milih ruang inap VIP yang kedap suara kayak gini. Jadi itu lebih memudahkan gue un-"
![](https://img.wattpad.com/cover/96875452-288-k579769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
move on [END]
Teen FictionRasa saling menyayangi dan melindungi antara rani dan ical,membuat kedua insan yang berbeda itu berfikir bahwa rasa yang mereka punya hanyalah rasa yang biasa di miliki oleh sepasang teman. Tanpa mereka sadari rasa itu memilih untuk menuntut lebih d...