[Warning! Ini chapter nya lumayan panjang. Jadi gue berharap agar lo gak kegantung baca nya^^. Inilah sebab nya gue lama update story nya. Haha thank you yang udah ngikutin story M.O gue.]Happy reading~
_______________________________________
Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Aulia,nadya,kevin,odi dan afan masih setia menjaga cici. Sedangkan ical harus kembali ke ruangan rani. Karena kedua orang tua rani masih dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan kedua orang tua cici sedang berada di bandung. Menjenguk eyang nya yang lagi melakukan terapi pengobatan.
Tebak saja. Ini sudah ke empat kali nya aulia menguap.mata nya merah karena mengangguk. Pandangan mata nya sangat sayu. Afan yang melihat nya pun jadi tidak tega. Sedangkan nadya dan odi? Dua orang itu hanya saling diam dan enggan untuk berbicara.
"Kita balik aja."ujar afan pada akhirnya. Aulia yang hampir menutup mata nya langsung membuka mata nya lebar. Gadis itu segera memperbaiki rambut dan membuka sedikit mata nya yang sudah tidak mau di ajak kompromi tersebut.
"Ah,gak usah. Gue masih kuat jagain cici di sini. Lo kalo mau balik,balik aja gak apa apa kok. Entar gue sama nadya yang jagain cici."ujar aulia mencoba untuk tetap semangat. Nyata nya mata dan ekspresi ngantuk nya memang tidak bisa berbohong.
"Kuat apa nya?hm?lo aja udah hampir ketiduran aulia!."ujar afan. Aulia ingin membantah tapi afan langsung menggenggam tangan nya erat."gue antar lo pulang. Hm guys! Gue sama aulia balik ya?lo bertiga masih ingin di sini atau?."
"Gue mau pulang."ujar nadya . odi langsung berdiri dari duduk nya.
"Gue antar!."
"Gak usah! Dan gak sudi!."ketus nadya berlalu dari ruangan tersebut. Odi meremas rambut nya frustasi.
"Vin lo belum balik?."tanya afan. Kevin menggeleng pelan. Mereka memandang bingung dengan tingkah kevin. Bukan nya mereka sering berantem ya?kok jadi gini?.
"Okelah . duluan ya bro."ujar afan menarik tangan aulia yang di genggaman tangan nya dan menuntun nya keluar.
"Hati hati lo vin! Anak orang masih perawan nih. Pulang udah gak perawan lagi,lo yang bakalan tanggung jawab."ujar odi melenggang pergi.
Selama cewek nya cici gue gak masalah buat tanggung jawab eh-!. Kevin merutuki pikiran gila nya tersebut. Ia menjambak rambut nya keras. Entah kenapa akhir akhir ini cici selalu saja mengganggu konsentrasi nya.
**************
Ical masih sibuk bermain game di handpone nya. Wajah tampan itu tampak serius bermain permainan zombie yang terlihat begitu menyenangkan tetapi bagi rani itu sangatlah menjijikan dan memuakan. Bahkan rani saja pernah menghapus permainan sialan itu dari handpone ical. Tapi lihat?lelaki itu malah meng-instal game itu kembali. Bahkan ia sudah mengunduh aplikasi untuk menyembunyikan berkas berkas penting di handpone nya. Agar ia tidak takut lagi jika rani menghapus permainan kesukaan nya tersebut.
Rani bahkan tidak tau jika di dalam aplikasi pengunci berkas itu,ical menyimpan foto seorang gadis kecil yang cantik yang tengah tersenyum manis dengan gulali merah muda di tangan nya.
Clek, pintu terbuka dan tampak dinar dengan buah dan keranjang di tangan nya. Wanita itu tersenyum melihat ical yang masih sanggup menemani putri nya walau pun ini sudah lewat dari jam 9 malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
move on [END]
Teen FictionRasa saling menyayangi dan melindungi antara rani dan ical,membuat kedua insan yang berbeda itu berfikir bahwa rasa yang mereka punya hanyalah rasa yang biasa di miliki oleh sepasang teman. Tanpa mereka sadari rasa itu memilih untuk menuntut lebih d...