chapter 26

515 19 6
                                    

ical yang mendengar kabar tentang pingsannya rani pun segera berlari keluar kelas. pria itu sama sekali tak mengubris teriakan pak samson dari dalam kelas. ia malah semakin mempercepat langkahnya menuju ruang UKS.

saat langkahnya telah berpijak di depan pintu UKS, tanpa basa-basi, ical langsung memutar knop pintu tanpa mengetuk nya terlebih dahulu. hingga pupil matanya melebar sesaat melihat apa yang terjadi di dalam sana.

tampak seorang pria yang tengah berdiri memunggungi dirinya. dihadapan pria itu sudah ada rani. jarak mereka sangatlah dekat. pria itu sedikit memiringkan kepalanya membuat siapa saja yang melihat adegan ini akan berfikir bahwa mereka tengah berciuman. rahang kokoh milik ical mengeras seketika. tanpa aba-aba ia langsung berjalan menghampiri mereka dan mendorong tubuh pria itu hingga jatuh tersungkur ke lantai.

"ALDO!"pekik rani kaget setengah mati. ia menatap tajam pada ical yang terlihat sangat emosi."lo gila?! maksud lo apa mukulin anak orang tanpa sebab?!"

"LO YANG GILA! lo pikir apa yang barusan lo lakuin hah?!"bentak ical keras."apa dengan pacaran,ciuman itu bakal jadi halal untuk lo berdua?! MIKIR!"

aldo segera bangun dari jatuhnya. ia mencoba menjelaskan nya pada ical tetapi ical kembali melayangkan tinju di pipi kanan aldo. ketua PMR itu kembali di buat jatuh untuk kedua kalinya. ical benar-benar sudah tidak membutuhkan penjelasan lagi.

"ICAL! lo salah paham."bentak rani. terdengar kekehan sinis dari bibir ical.

"salah paham?setelah apa yang gue liat barusan, lo masih bisa bilang salah paham?rani lo itu sebenarnya kenapa sih?! kenapa lo berubah banget kayak gini?mana rani yang dulu?hah?"sinis ical.

"tau nggak sih ran..lo itu kayak cewek murahan."lanjut ical yang membuat hati rani tercabik-cabik.

bugh!

tinjuan keras dari aldo langsung membuat ical tedorong keras ke belakang. aldo langsung tersenyum sinis.

"lo keterlaluan cal. lo emang nggak punya hati. tega banget lo ngatain rani cewek yang murahan. gue aja yang baru kenal dia akan berfikir dua kali jika berkata kayak gitu. tapi lo? lo udah kenal dia dari lama. dan dengan semudah itu lo ngerendahin dia?lo GILA!"teriak aldo. ical langsung terdiam. ia menatap lirih pada gadis yang sedang terisak di atas kasur tersebut.

" terus tentang ciuman, emang ciuman pas pacaran itu nggak halal. terus yang lakuin sama pacar lo di taman itu apaan? kissingan?"tembak aldo yang membuat ical bungkam seribu bahasa.

flashback

"anjir nih taman banyak banget sama pasangan yang lagi malmingan. hadeh nyari pojokan aja kali yah."ujar aldo yang berjalan menuju taman yang terlihat sepi. pria itu tengah menenteng sebuah tas kresek yang berisi martabak cokelat kesukaanya.

saat ia sedang berjalan menuju bangku taman yang kosong ia tidak sengaja melihat ical bersama seorang gadis. mereka tampak terlihat bahagia. aldo sangat kaget melihat ketika ical mengangkat dagu gadis itu dan mulai memajukan wajahnya. spontan aldo segera memalingkan wajahnya.

"sialan! salah tempat nih gue."ujar aldo yang langsung membalikan tubuhnya dan bergegas menjauh dari area tersebut.

flashbackoff

ical hanya bisa terdiam mendengar penuturan yang terucap dari mulut aldo. ia tidak bisa mengelak lagi karena memang itulah kenyataan nya.

"asal lo tau, gue sama rani nggak ciuman. lo aja yang salah paham sama kita berdua. gue hanya pengen benerin rambut rani doang yang berantakan. nggak ada maksud yang lain."jelas aldo."gue tau lo bertindak kayak gini itu, karena lo khawatir sama rani. tapi untuk kalimat pedas lo itu, sorry cal...lo kelewatan."

"itu bukan urusan lo."desis ical tajam. aldo nampak tersenyum tipis.

"tentu jadi urusan gue. karena rani cewek gue."ujar aldo enteng. tangan ical langsung mengepal kembali. rahang kokoh itu kembali mengeras seperti tadi.

"lo sakit kan?kita pulang sekarang!"tegas ical. pria itu langsung menarik lengan rani kasar agar segera berdiri dari duduknya.

"ical..gue nggak mau pulang."

"PULANG SEKARANG!"teriak ical marah. rani langsung membungkam mulutnya. rasa takut rani kini semakin terlihat dari raut wajahnya.

"Jangan kasar jadi cowok. lo nggak sadar udah nyakitin dia?biar dia gue yang anterin."sahut aldo meraih tangan rani tapi segera di tepis kasar oleh ical.

"don't touch to her. gue nggak peduli sama jabatan gue sebagai ketua osis di cabut hanya karena ngehajar anggota osisnya sampai mampus. jadi, jangan pernah ikut campur sama urusan pribadi gue sama rani."tekan ical tegas.

"rani cew-"

"SHE IS MINE! DON'T TOUCH TO HER! DON'T TALK TO HER! YOU HEARD ME?!"

rani terdiam dengan teriakan ical. pria itu segera menarik tangannya dengan paksa nenuju pintu uks dan menghilang di balik pintu. aldo kemudian tersenyum sinis.

"hati lo nggak bisa berbohong.....ketos?"

*****

from: richal

maaf aku harus nganterin rani pulang. kmu plg nya naik bis atau taxi aja ya?skli lg maaf.

pesan dari ical membuat kinan meremas rok abu-abunya dengan kuat. ia mendadak takut akan kedekatan ical dan rani. ia tidak sanggup melihat pria yang ia cintai dekat dengan gadis lain. termasuk rani.

"nan, lo nggak apa-apa?"tanya tiara. kinan hanya menggeleng pelan."lo kalo sakit, mending pulang aja. lo keliatan pucat."

"pucat sakit atau pucat takut karena ical kembali dekat dengan rani, huh?"ujar nadya dengan seringainya. cici dan aulia menatap nadya bingung. melihat raut wajah bingung teman-temannya pun, nadya akhirnya kembali berbicara."ical nganterin rani pulang. soalnya rani lagi sakit dan sempat pingsan tadi. dan nggak taunya ada yang lagi cemburu. iya nggak nan?"

kinan berusaha terlihat baik-baik saja. gadis itu menegakan tubuhnya dan tersenyum manis."nggak. biasa aja. lagian rani sama ical juga hanya temenan doang kan?jadi, kenapa harus cemburu?"

"lo tau nan, kedekatan ical dan rani itu udah seperti tali sama sepatu. mereka sangat dekat dan juga terikat. lo tau maksud gue kan? mereka berdua udah punya perasaan satu sama lain. hanya aja mereka terlalu gengsi dan ragu untuk mengutarakan perasaan itu. dan lo?lo bagaikan tembok raksasa yang di bangun untuk jadi penghalang di antara mereka. lo datang di saat yang nggak tepat. gue harap lo bisa ngerti dan-"

"aku nggak akan pernah ngelepas richal gitu aja. kalian nggak bisa ngelarang dan mengatur aku sesuka hati kalian."sela kinan sebelum aulia menghabiskan kalimat yang sangat kinan benci.

"apa yang sedang kelompok satu diskusikan ini?kalian begitu ribut, ingin saya keluarkan dan berjemur di bawah panasnya matahari, hum?" ujar pak samson dengan sangar. seluruh siswa terutama kelompok satu yang terdiri dari kinan, cici, aulia, nadya ,tiara, gladis langsung terdiam. mereka seketika merinding mendengar teguran halus dari guru tersangar kedua mereka setelah bu lena.

"namanya juga anak cewek pak. mulutnya suka nggak bisa diam."celutuk farel. semua siswa laki-laki langsung terbahak.

"kita mulutnya emang nggak bisa diam,tapi otaknya kita punya isi. situ emang otaknya punya isi? otak isinya tentang pelajaran sih, boleh-boleh aja. lah ini? otak isinya ngeres semua mah buat apa."sambar clara yang membuat siswa perempuan tergelak.

"cowok kalo nggak punya pikiran kayak gitu, lo semua pasti nggak akan pernah lahir di dunia ini. iye nggak?"sahut nando dengan seringai nya sambil bertos ala pria dengan desta. sedangkan siswa perempuan hanya bergidik jijik. mereka tidak sadar bahwa pak samson sudah jengah menatap tingkah mereka.

"anak remaja jaman sekarang memang sudah kelewatan."gumam pak samson dengan dengusan frustasi.

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang