chapter 25

591 17 7
                                        

"Karena rasa yang lo punya buat gue itu bukan cinta. Tapi obsesi."

-kinanda altariksa-


"Pake."titah ical sambil menyodorkan dasi berwarna abu-abu pada rani. Sedangkan rani hanya diam tanpa meraih dasi tersebut."rani, waktu kita tinggal 4 menit lagi. Entar lo bakalan di hukum kalo nggak pake dasi ini."

"lo sadar nggak sih cal,kalo cara lo ini semakin mempersulit gue?"ucap rani menahan rasa kesal nya.

"Maksud lo?"

"Gue lagi belajar buat nggak bergantung sama lo terus cal. Tapi lo?dari cara lo ngasih dasi ini ke gue,lo secara nggak sengaja bikin gue kembali bergantung lagi sama lo cal."

"Apa gue salah pengen bantuin sahabat gue sendiri?huh?"

"Itu dulu. Sekarang beda lagi cal. Seperti yang lo bilang, lo sama gue udah punya jalan hidup masing-masing. So, gue mohon sama lo buat menjauh dari gue. Gue nggak mau kinan salah paham dan mikir yang engga-engga tentang kita."ujar rani yang mencoba tegar di hadapan ical. Pria itu kini tengah mengepalkan tangan nya marah. Dasi yang berada di genggaman nya kini kusut akibat remasan jari-jari nya yang mengepal.

Ical pun menatap rani sendu dan lirih."Gue ngerti kalo sekarang gue udah punya kinan dan lo udah punya aldo. Tapi apa nggak bisa kita lanjutin persahabatan ini ran? Karena menurut gue ini aneh. Emang nya kenapa kalo lo sama gue udah punya pasangan dan udah punya jalan yang nggak lagi sama? menurut gue itu nggak ada salah nya. Kita bisa tetap sahabatan kayak dulu ran. Kit-"

"Apa lo siap ninggalin kinan demi gue?"

Ical terdiam."a..apa?"

"Lo pasti udah tau cal,gimana sikap gue yang nggak akan pernah mau jauh dari lo. Dan lo minta gue buat jadi sahabat lo lagi itu adalah hal yang bisa membuat hubungan lo dengan kinan hancur."ujar rani dingin. Gadis itu menatap ical dalam dan tajam."jika gue minta di temenin ke kafe sama lo, sedangkan kinan minta buat di temenin ke mall sama lo...dan tanpa di sengaja kita berdua minta di temenin dengan waktu yang sama.. Lo bakalan pilih siapa yang mau lo temenin lebih dulu?gue atau kinan?

Ical hanya dapat mendengus kasar."lo ngomong nya makin ngawur ran. Yang pasti gue bakalan milih kinan lah. Dia kan pacar gue. Habis it-"

"Kenapa cal?kenapa lo pilih kinan?sedangkan gue nggak pernah terima jika gue di nomor duakan. Lo tau kan apa yang pernah gue omongin sama lo waktu itu?--chapter1--gue nggak suka di nomor duakan."ujar rani dingin. Ical terdiam seketika. Pria itu kemudian mulai paham akan arah pembicaraan rani.

"Ran-"

"Iya cal. Gue menjauh karena gue sadar bahwa gue emang harus bisa move on dari semua tentang lo. Karena sekarang gue bukan prioritas lo lagi. Prioritas lo adalah kinan. Gue hanyalah sekedar sahabat lo cal. Gue nggak mau kehadiran gue di antara lo berdua bikin lo berdua terganggu. Untuk itu...kita menjauh aja dulu."

"Tapi-"

"Untuk bunda,ayah,mami sama papi...hm lo jangan kasih tau mereka tentang apa yang terjadi. Malam ini mereka mau video call sama kita berdua. Gue harap lo kerumah gue malan ini, Jam 8."

Ical hanya mengangguk samar."Oke. Gue bakalan datang."

Rani pun tersenyum tipis lalu segera berjalan meninggalkan ruang osis yang menyisakan ical seorang diri saja. Pria itu hanya bisa mengusap wajah nya kasar.

"Shit!"

-----***-----


Upacara pun telah selesai. Semua siswa-siswi dan para guru kini telah bubar meninggalkan lapangan upacara. Berbeda dengan gadis manis yang tengah berdiri di tengah lapangan basket dengan tangan yang menghormat. Ia belum bisa masuk karena masih dalam tahapan penghukuman selama dua jam dan itu masih lama.

Tampak cici,nadya,aulia,afan,odi dan kevin yang tengah menatap rani cemas. Wajah nya yang pucat dan mulai di banjiri keringat itu semakin memperlihatkan bahwa gadis itu sedang tidak dalam keadaan baik.

"Sadar nggak sih, rani bakalan pingsan kalo terus berjemur di sana. Kita harus bawa dia ke UKS guys! Kaki nya aja udah gemetaran gitu."sahut cici khawatir.

"Iya tapi kalo ketahuan bu lena gimana?gue takut sama itu badak satu."balas kevin pelan. Afan hanya mencibir.

"Cowok kok penakut. Nggak jantan banget sih lo."celutuk afan.

"Haha iya nggak jantan! Apalagi sama anjing aja takut."sindir odi pada afan. Pria itu hanya diam dan mengumpat dalam hati nya. Sedangkan odi hanya bisa tertawa puas.

"Gue nggak tau takut anjing ya! Enak aja lo. Di pikir gue af-"

"RANI!"pekik nadya saat melihat rani yang jatuh ke aspal lapangan. Dengan cepat nadya bersama yang lain segera berjalan menghampiri rani.

"Rani are you okay?"tanya nadya sambil membantu gadis itu berdiri.

"Gue baik-baik aja kok. Hanya rada pusing aja. Mending lo semua ke kelas aja deh sekarang. Bentar lagi pak samson masuk kelas."ujar rani dengan lemas. Aulia menggeleng keras.

"Nggak! Lo gila apa?!lo sangat jelas nggak baik-baik aja ran. Lo sakit! Lo jangan paksain diri lo kayak gini."bentak aulia."udah mendingan kita ke uks aja."

Rani menggeleng lemas dan membuat teman-teman nya mendengus kesal. Keadaan lutut nya yang memar membuat nya kesulitan berdiri dengan tegak.

"APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN?!"

Suara teriakan bu lena dari koridor membuat nadya dan teman-teman nya terkejut. Mereka menatap horor guru BK mereka yang sedang berjalan menghampiri mereka.

"Ada apa ini?kenapa kalian masih berdiri di sini? Ini sudah masuk jam pelajaran pertama!"ujar bu lena dengan galak.

"Begini bu,tadi kami nggak sengaja liat rani jatuh tadi. Jadi kami langsung berlari kesini."terang cici. Kini pandangan bu lena yang galak itu sekarang berpindah ke arah rani.

"Benar itu rani?"tanya bu lena. Rani hanya mengangguk lemah."yasudah,nanti saya akan panggilkan anak PMR untuk mengantarkan kamu ke UKS. Dan untuk kevin dan yang lain, kalian harus ke kelas sekarang juga! Jika tidak, saya akan panggilkan anak-anak kemanan sekolah untuk menghukum kalian. Mengerti?"

"Mengerti bu."sahut mereka malas. Dengan gaya ogah-ogahan nadya bersama yang lain akhirnya meninggalkan lapangan basket.

"rani kamu--ASTAGA!!!"pekik bu lena saat melihat rani jatuh tak sadarkan diri di atas aspal lapangan.

--------------------------------------------------

haaaaaaiiiii... ada yang kangen???maap baru up yaaaaa. soalnya author lagi banyak urusan gituuu *soksibuk*.
okelah. sampai ketemu di chapter selanjutnya..

btw vote nya jangan lupa yaaaa.wkwkwk

move on [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang