-Peak POV-
Matahari masuk menyusup ke seluruh ruang kamarku, aku sengaja membuka tirai sejak pagi buta tadi agar saat matahari sudah muncul aku langsung membuka mata. Aku menguap masih mengucek-ngucek mata,menyesuaikan mata dengan sinar yang seperti mendorongku agar lekas bangun dari tidurku.. ah yang sebenarnya tidak terlalu nyenyak. Ya memang benar saking tidak nyenyaknya aku tidur hampir setiap sejam sekali aku terbangun,memeriksa jam disebelah lampu tidurku masih terlalu awal untuk bangun dan saat sudah pukul setengah lima pagi aku memutuskan membuka tirai jendelaku, dan inilah aku sekarang, menaikkan kedua tanganku mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul,ku lirik lagi jam wekerku. Masih 30 menit lagi seharusnya alarm itu berbunyi tapi aku malah bangun lebih dulu. Masih menguap,tapi aku tetap memaksakan kakiku melangkah menuju kamar mandi,sampai disana aku masih bisa merasakan mataku masih mencoba untuk terpejam tapi ku paksakan air panas mengenai wajahku,ku rasakan hangat airnya dan ku buka mataku secara perlahan "Peak kau harus memegang janjimu hari ini" ucapku pada diri sendiri sambil berdiri didepan cermin. Akhirnya aku mandi juga walau menggunakan air panas rasanya masih membuatku menggigil,apakah aku sakit karena turang tidur? Entahlah aku hanya ingin pagi segera berganti menjadi siang.
"Peak.. apa kau sudah bangun. Alarmu sangat berisik..." p'prim sepertinya sedang didepan kamarku,aku tidak menjawabnya karena sedang menggosok gigiku.
"Hei peak...." pekiknya. Terdengar suara pintu terbuka,sepertinya ia masuk ke kamarku.
"Oi peak kau sudah bangun? kau membiarkan alarmu terus berdering begitu saja.." ucapnya lalu suara alarm itu pun menghilang
"Aku sudah mematikan alarmu,peak kau mendengarku tidak, apa kau tertidur didalam sana? Atau kau pingsan.. hoii peak..." P'prim sangat berisik diluar sana memaksaku segera kumur-kumur,padahal waktu sikat gigiku baru sebentar.
"Ya P.. aku sudah bangun..." jawabku dan ku dengar P'prim mengiyakan lalu keluar dari kamarku.
Ya sekarang tertinggal aku sendiri di dalam kamar mandi.. lalu setelah menyikat gigi aku harus melakukan apalagi?
-Author POV-
Keluarga Peak tidak kalah sibuknya dari peak,mereka bangun sangat pagi juga hari ini. Mom nus terlihat sibuk memasak didapur, Prim membantu ibunya dan sesekali mendatangi kamar adik-adiknya menyuruh agar mereka segera bangun dan mandi, ayah peak sudah berada diluar memanaskan mobil.
"Prim apa kau sudah membangunkan peak?" tanya mom nus sambil menyiapkan makanan dimeja makan.
"Sudah mom ia bahkan sudah berada dikamar mandi saat jam wekernya berbunyi" jawab Prim sambil melap sendok dan garpu.
"Ohya..apa peak ada janji hari ini?" tanya mom penasaran.
"Hmm jadwal mir sepertinya tidak ada hari ini,dan ini juga hari minggu peak mengatakan tidak ingin pergi kemana-mana hari ini tapi mengapa ia juga bangun pagi?" pertanyaan mom nus dibalas prtanyaan lagi oleh anak perempuannya.
"Apa benar-benar tidak ada jadwal lain hari ini?" Tanya mom lagi dan Prim seperti memikirkan sesuatu.
"Ah aku melihat status ohm kemarin malam di SNS nya ohm mengatakan jika hari minggu pun harus tetap syutting.. ah series terbaru mereka itu ya?" prim menjawab santai sambil mengoleskan selai dirotinya.
"Itu sebabnya adikmu bangun pagi prim.."jawab mom nus sambil tersenyum.
"Mom... apa sarapan kita sudah siap?" tanya adik prim yang paling kecil, Vic.
"Sudah.. kau bisa duduk dulu dan minum susu hangat ini,sambil menunggu P menyiapkan rotinya" jawab Prim.
"Dimana peak? Dia masih belum selesai mandi juga?" tanya mom pada kedua anaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right "True"
RomanceBoom Krittapak Udompanich adalah remaja berusia 15 tahun ia memulai debut aktingnya di series Make It Right dengan genre Boys Love yang menurut orang-orang cukup berani untuk remaja usianya, boom yang lahir pada 12 Januari 2001 ini menjadi lebih per...