"Peak bukannya ini lagu kesukaanmu?" Saat dijalan peak terus memikirkan hal itu, walau pun hanya sebait lirik tapi nice tau jika itu adalah potongan dari lirik lagu yang ia sukai.
[Why can't you hold me in the street?]
Sebait lirik Secret Love Song yang belakangan sering didengarkan oleh peak. Sampai akhirnya Peak sampai di depan pintu apartement P'New pintu itu tidak di kunci dan peak pun langsung mencari keberadaan boom sampai akhirnya ia sudah berada didekat boom. Sangat dekat.
Peak mulai melangkahkan kakinya semakin mendekat ke arah boom, jarak antara wajah Peak dan bahu Boom sangat dekat membuat Peak dapat mencium aroma dari sabun yang boom pakai, sangat harum seperti rasa susu.
"Boom..." ucap peak kedua tangannya mulai memeluk boom dari belakang, sangat erat seidikit membuat boom terkejut sebelumnya tapi setelah itu boom mulai membiarkan tangan itu melingkar di pinggangnya.
"Peak kenapa kau memelukku? Apa karena kau takut karena listrik kembali padam?"
"Tidak boom. Aku hanya ingin memelukmu. Biarkan untuk beberapa saat"
Boom membiarkan kepala peak yang bersandar di bahunya, tangannya yang awal nya ia letakkan pada jendela kini sudah mengenggam jari-jari peak, tangan peak mengalirkan rasa panas pada tangan boom. Tidak ada yang keluar dari mulut mereka, mereka hanya ingin tetap seperti itu.
"Peak lampu sudah menyala, apa kau tertidur?" tanya boom sesaat cahaya akhirnya menerangi kamar itu.
"Tidak, aku hanya sedang memanfaatkan bahu mu boom. Aku sangat lelah hari ini" balas peak.
"Kalau lelah kenapa kau tidak tidur saja? bukan nya kau bersenang-senang hari ini?" jawab boom yang membuat peak melepas pelukannya.
"Apa maksud mu boom?" Peak menunggu boom membalikkan badannya tapi boom tetap tidak bergeming pada posisinya.
"Aku bertemu dengan teman mu di gerbang sekolah, dia manis terlihat cocok denganmu" jawab boom diakhiri tawaan kecil yang hanya bisa didengar sekilas oleh peak.
"Lalu kau juga cocok dengan gadis itu" kali ini peak tau boom pasti akan menoleh kepadanya.
"Apa yang kamu maksud peak?" Boom benar-benar menoleh pada peak membuat peak dengan jelas melihat wajah tampan nya rambutnya yang mulai panjang dan sedikit basah terlihat acak-acakan.
"Ah gadis yang kau beri bekal tadi siang" boom terlihat menaik turun kan alisnya.
"Dia adalah sahabat Ann" jawab peak.
"Oh jadi nama temanmu itu Ann?" tanya boom yang kini bersandar di dinding.
"Ya dia adalah sahabat Pear" tembak Peak. Boom terlihat terkejut.
"Ada apa dengannya? kenapa kau mengenalnya?" boom terlihat bingung.
"Setelah kau pergi, pear datang ke sekolahku sepertinya Ann yang memintanya dan kami mengobrol sedikit" terang peak yang hanya di balas "Ohh" oleh boom.
"Terserah kau saja boom. Kau membuatku lelah hari ini, aku akan tidur disini" peak langsung berbaring di kasur dan masuk ke dalam selimut"
"Kenapa kau menginap disini?" tanya boom yang kini duduk disamping peak.
"Karena aku ingin mengambil gitarku" jawab peak pendek. "Atau kau ingin aku pergi juga setelah semua telfon ku kau abaikan?" Peak berbaring membelakangi boom.
"Maafkan aku" ucap boom pelan.
Peak membuat posisinya telantang dan menatap ke langit-langit kamar "kenapa kau harus minta maaf?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right "True"
RomansaBoom Krittapak Udompanich adalah remaja berusia 15 tahun ia memulai debut aktingnya di series Make It Right dengan genre Boys Love yang menurut orang-orang cukup berani untuk remaja usianya, boom yang lahir pada 12 Januari 2001 ini menjadi lebih per...