Chapter 30

964 62 107
                                    

"Boom apa kau sudah ingin pergi?"

Peak menanyakan itu. Namun hanya di dalam hatinya, ia tahu dirinya tak berhak melarang boom pergi apalagi itu adalah urusan pekerjaan.

"Apa kau akan pergi sabtu ini Peak?" boom menanyakan itu sambil merapikan kopernya. "Kalau aku kamis malam" sambungnya.

Peak hanya terdiam. Ia mendengar itu tapi entah kenapa sekarang ia enggan untuk membahas atau pun menjawab pertanyaan boom.

"Hey kenapa kau diam? aku akan menyusulmu nanti.." ucap boom lalu merangkul peak.

Mata peak langsung berbinar ia tidak tahu bagaimana rona wajahnya sekarang, ia senang karena boom akan menyusulnya.

"Jadi kita bisa merayakan Perayaan Songkran bersama boom?" tanya peak penuh harap untuk mendapat anggukan dari boom.

"Ya, karena mom menanyakan apa aku bisa pergi ke spanyol saat perayaan songkran nanti karena masih ada kerabat ayah ku disana" jawab boom tapi raut muka peak sedikit berubah.

"Sekeluarga?" tanya Peak ragu.

"Iya.. ada ibu dan ayah juga oma dan opa. Aku tidak mungkin diizinkan pergi sendiri ke Madrid Peak hahaha siapa yang menjagaku nanti?" jawab boom santai.

"Kau bisa bersama ku boom, keluarga ku pasti akan menerima mu dengan senang hati" jawab peak dengan sorot mata yang tajam.

"Ohh begitu..jadi aku bisa pergi bersamamu? tapi aku sudah pasti tidak enak peak, lagi pula jika aku pergi dengan keluargaku pasti lebih menyenangkan kita bisa makan bersama di sebuah meja besar restoran mewah sambil mendengarkan lagu romantis" ucap boom menenangkan peak.

Peak menjitak pelan dahi boom. Walau tidak sakit boom memasang ekspresi memelas yang membuat peak gemas dan akhirnya peak mencubit pelan pipi lembut boom.

"Kenapa kau sangat ingin kita makan diiringi lagu romantis? Kau pikir ini pertemuan keluarga boom?" peak menunggu jawaban boom.

"Ya memang begitu peak peemapol kita memang akan bertemu disana, aku yang akan menyusunnya dan keluarga kita akan makan bersama malam itu" jawab boom yang tak lupa membalas dengan mencubit gemas pipi peak yang memiliki lesung pipit itu. Peak tersenyum dengan menampilkan deretan gigi yang rapi dan putih.

"Kau tunggu saja aku Peak, percayalah kata-kata ku" jawab boom lalu mengelus lembut kepala peak.

                                        ***
"Madrid I'm here" ucap Peak pelan sambil menghembuskan nafas berat.

"Mungkin makan malam itu tidak akan pernah terjadi"

Madrid adalah ibu kota dan kota terbesar di Spanyol. Kota ini terletak di Sungai Manzanares di bagian tengah negara Spanyol. Sedangkan Spanyol adalah negara Eropa terbesar keempat dari segi ukuran, setelah Rusia, Ukraina, dan Perancis. Terletak di barat daya Eropa, Spanyol menempati sebagian besar Semenanjung Iberia, yang juga ditempati tetangga barat yang lebih kecil, Portugal. Sebagai pusat dari negara Spanyol, Madrid jelas merupakan sebuah metropolis megah. Di eropa sendiri , Madrid tidak mungkin terlewatkan dari tujuan liburan semua orang, tidak peduli berapa usia, jenis kelamin, keyakinan budaya, status sosial. Di Madrid semua yang kamu cari, pasti ada. Langit Madrid yang biru cerah membuat Peak lupa dengan kerisauan hatinya sesaat sebelum berangkat beberapa jam yang lalu. Wajahnya sekarang sangat tidak karuan, bukan hanya dampak karena waktu penerbangan yang lama atau duduk terlalu lama, ini juga adalah dampak dari pesan singkat yang diterima nya tepat sebelum pesawat yang ia tumpangi sekeluarga landing.

"Apa disini tidak ada wifi?" celetuk Vic saat yang lain memesan makan siang di restaurant hotel yang mereka tempati selama berada di Madrid.

"Makan dulu Vic, apa kamu tidak lapar? Kita baru saja sampai dan kau belum mengisi perut mu sama sekali kan? Cepat duduk dan  nikmati hidangan yang tersedia" vic menurut, ia duduk disebelah kakaknya yang terlihat lesu.

Make It Right "True" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang