Boom berusaha tenang di tempat duduknya tapi terus mendesak agar supir taksi itu cepat menuju ke Assumption College. Awalnya ia mengira Peak hanya sekedar menyapanya tapi isi chat line nya terlalu banyak dan banyak kata-kata rancu, boom memiliki feeling kalau peak sedang tidak baik-baik saja. Boom berusaha menghubunginya, menelfonnya lewat line dan menelfon nomor pribadinya, tapi tetap saja tidak diangkat. Boom menghubungi Ohm dan Beam juga tak kunjung mendapat balasan, sampai akhirnya boom menyerah dan berharap cepat sampai ke pintu gerbang salah satu sekolah yang terkenal elit itu. Setelah sampai boom memandang ke sekelilingnya, sangat luas. Di depan pintu gerbang itu sudah terlihat bangunan sekolah yang kokoh, lapangan yang luas. Boom ragu untuk melangkahkan kakinya, sampai seseorang menepuk bahunya.
"Kau boom kan? Boom krittapak? apa yang kamu lakukan disini?" seorang gadis menyapa boom menggunakan seragam sekolah.
"Iya aku boom, hmm ada yang ingin ku temui disini" jawab boom ragu.
"Apa kau ingin masuk bersamaku?mungkin orang yang kita cari sama" gadis itu tersenyum. Boom pun akhirnya menganggukan kepalanya.
Mereka berjalan beriringan. Boom memperhatikan sekelilingnya tidak banyak siswa di lorong sekolah begitu pun di lapangan. Saat masuk sangat jelas jika assumption college sangat luas, boom berpikir apa ia bisa bertemu dengan Blue lagi, tapi matanya fokus mencari oranglain. Gadis itu berhenti tepat diruang musik. Hampir saja boom menabraknya, gadis itu tidak terlalu tinggi mungkin hanya 160cm tapi wajahnya yang cute membuat nya menarik. Ia meminta maaf karena berhenti secara tiba-tiba, boom menggelengkan kepalanya dan mengatakan tidak apa-apa.
"Ayo kita masuk boom, dia ada disini. Aku kesini karena dia memintaku datang melihat permainan drumnya" sejenak boom berpikir untuk apa dia mengikuti gadis itu, tapi seseorang yang dia katakan bisa bermain drum membuat penasaran boom sampai akhirnya boom memasuki ruangan musik itu.
"Peema.. aku merindukanmu"
Betapa terkejutnya boom. Orang yang ia lihat adalah orang yang sangat ia kenal, orang yang tadi terbesit dihatinya saat gadis yang baru ditemuinya itu mengatakan tentang kenalannya yang bisa bermain drum, meski boom sudah berusaha menyingirkan pikiran negatif nya tapi hal itu sudah menjadi kenyataan sekarang. Gadis itu langsung memeluk peak dari samping peak membalas dengan mengelus pelan rambutnya. Sungguh pemandangan yang asing dimata boom. Disana juga ada Ohm dan Beam. Mereka sama terkejutnya dengan boom sekarang. Sementara boom masih mematung didepan pintu yang baru saja tertutup. Ia bingung, jika ia pergi begitu saja maka akan terlihat seperti boom sedang marah atau cemburu.
"Peema terima kasih sudah mengundangku kemari, memangnya ada apa?" tanya gadis itu saat sudah melepas pelukannya.
Peak berdiri dan berencana mengambil tas nya tapi langkahnya tiba-tiba berhenti dan tenggorokannya seperti tercekek tiba-tiba saja ia berhenti bicara "Oh itu, ibuku menyuruhku untuk.."
"oh iya tadi aku bertemu boom di depan ku pikir ia akan menemuimu jadi aku mengajaknya bersama-sama ke sini" ucap gadis itu cerah lalu tersenyum ke arah ohm dan beam.
"Maaf kalau aku menganggu" ucap boom dengan wajah datar dan pandangan kosongnya.
"Eh pasti tidak dong boom, ah bagaimana kalau kamu menyanyi dulu? kami akan mengirimu bernyanyi" ucap ohm yang langsung bangun dari dari tempat duduknya lalu merangkul boom.
"Tidak perlu ohm, aku tidak memiliki keperluan disini" tukas boom lalu melepas rangkulan ohm.
"Aku kesini hanya untuk mengatakan kalau gitarmu akan diantar oleh p'new jadi kau tidak perlu ke apartement besok" ucap boom pada peak. Mata mereka bertemu.
"Tapi boom kau baru saja sampai kenapa tidak istirahat dulu disini?" tanya beam saat melihat boom ingin keluar dari ruangan.
"Tidak perlu beam aku langsung pulang saja karena masih ada pekerjaan yang harus ku selesaikan" jawab boom tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right "True"
RomansaBoom Krittapak Udompanich adalah remaja berusia 15 tahun ia memulai debut aktingnya di series Make It Right dengan genre Boys Love yang menurut orang-orang cukup berani untuk remaja usianya, boom yang lahir pada 12 Januari 2001 ini menjadi lebih per...