Chapter 31

981 58 67
                                    

"Boom Boom.. hari ini kau ingin kemana?"
Boom menoleh ke belakang. Froy yang menyapanya.

"Aku akan pulang" jawab Boom seadanya.

"Kita semua akan pulang hari ini, maksud ku apa ada tempat yang ingin kau kunjungi selagi kita di Jepang?" tanya froy lagi.

"Hmm mungkin aku akan mengikuti kemana rombongan pergi" jawab Boom sambil menatap bunga sakura yang berjatuhan.

"Bagus kan boom? Bagaimana kalau kita foto bersama?" tanya gadis itu lagi setengah memaksa.

"Aku harus segera pergi p'froy. Aku masih memiliki urusan. Oh ya dan juga aku memiliki seseorang yang harus ku jaga perasaannya" jawab Boom lalu pergi meninggalkan Froy dibawah pohon sakura.

Tak lama setelah Boom pergi, dari jauh Beam datang dengan Jay bersama kamera yang menggantung di lehernya. Jay menyapa Froy yang terlihat lesu, Jay menawarkan apa Froy ingin minuman setelah itu Jay pergi untuk membelinya.

"Hey Beam. Bisa kau photo kan aku?" Beam menoleh. "Ya boleh. Apa kau ingin berphoto dengan sakura itu?"

"Ya boleh. atau tidak. sama saja. Aku sudah kehilangan semangatku" jawab Froy lesu.

"Oh ya Beam, kau satu sekolah dengan Ohm kan? dengan Boom juga?" pertanyaan langsung dari Froy yang langsung dimengerti oleh Beam.

"Ya kami satu sekolah,tapi tidak dengan Boom. Ia tinggal di Udonthani, ia ke Bangkok hanya untuk menemui Peak" jawab Beam sambil berusaha mendapatkan angle photo yang bagus.

"Peak? siapa?" tanya Froy mulai berpikir.

"Kemarin saat aku memposting gambar dengan Boom, komentar yang masuk banyak yang menyebut nama Peak, padahal selama ini hanya kalimat pujian yang ada dalam kolom komentarku" Froy menjelaskan.

"Jelas saja ramai. Fans boom banyak pi.. dan juga Boom milik Peak. Siapa fans yang tidak khawatir saat Boom di luar negeri dan ia malah berfoto dengan seorang gadis?" jawaban yang keluar dari mulut Beam seperti sebuah tusukan tajam bagi Froy.

"M-maksudmu Boom sudah punya pacar? Dan namanya.. namanya terdengar seperti bukan seorang gadis" jawab Froy yang diawal terlihat sulit menyusun kalimatnya.

"Hey kau kemana saja pi? bukannya kau memuji aktingku di series itu? kau bilang aku cute saat menggunakan style apple hair. Ya bahkan karakterku disana diceritakan menyukai karakter yang dimainkan Peak jadi kau bisa bayangkan kan bagaimana menariknya Peak bagi Boom?" Beam menjelaskan apa yang ia tahu.

"Oh ya.. di dunia nyata aku memanggilnya P'Peak karna dia lebih tua dariku dan kami dekat saat disekolah. Ada lagi yang ingin kau tanyakan?" Beam menyadari ia terlalu banyak mengoceh. Ia menoleh pada Froy gadis itu sekarang menyenderkan punggungnya pada pohon sakura sambil memeluk tubuh dengan kedua tangannya.

Sementara di belahan negara lain Peak mengitari jalanan di kota Madrid. Sudah banyak tempat yang ia dan keluarga nya datangi, seperti Stadion Estadio Santiago
dimana Stadion ini adalah kebanggan milik Real Madrid. Tak lupa Peak membagikan moment itu di akun instagramnya. Peak mencoba menjalani hari dengan hati yang lapang, setidaknya itu yang harus ia lakukan. Peak mengikuti kemana kaki nya melangkah, sesekali ber-selfie dengan kakak dan adiknya atau dengan kedua orangtuanya. Setelah dirasa cukup berjalan-jalan, mereka pun kembali ke hotel. Peak memakai kemeja kotak-kotak yang membuat Peak tidak kehilangan aura ketampanan ataupun hal menggemaskan di dalam dirinya. Peak hanya tidak terlalu banyak memberikan senyumnya beberapa hari ini. Peak kembali mengurung diri di kamar setelah sampai di hotel, saat ia rasa sudah terlalu lama mengurung diri dan menoleh ke jam dinding, sudah sore. Peak berniat turun ke bawah menemui keluarganya, saat Peak membuka pintu kamar ternyata di depan pintu sudah ada sang Ayah yang berdiri sambil tersenyum padanya, Peak bingung. Peak menunggu sampai Ayahnya mengatakan jika ia harus memakai setelan kemeja dan jas saat makan malam nanti, Peak hanya mengangguk walau di benak nya terbersit pertanyaan, kenapa makan malam ini terasa formal?

Make It Right "True" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang