Chapter 15

744 50 21
                                    

-Author POV-

Peak mengikuti langkah boom dan p'new sambil menatap punggung boom yang membawa tas ranselnya. Hari ini peak harus menginap diapartement p'new bersama boom dan mom cindy. Peak mengerutkan dahinya mengingat ia tidak terlalu banyak membawa barang hanya beberapa helai baju yang ia tak yakin apa cukup untuk 2 malam. Peak kembali menghela nafasnya sampai ia tak sadar boom berhenti melangkah membuat peak tertabrak tasnya.

"Aww boom kenapa kamu berhenti mendadak?" pekik peak kini boom sudah menghadap ke arahnya.

"Ah maap p.. aku hanya mengingat sesuatu, ranselmu sangat ringan jadi ku pikir sebelum pulang kita harus ke minimarket dulu untuk membeli beberapa barang" ucap boom menaik-turunkan alisnya sambil melirik New.

"Tentu, kita harus membeli beberapa barang" jawab New lalu masuk ke mobil.

"Jadi kau jangan cemas peak" ucap boom sambil tersenyum.

"Hey boom aku lebih tua darimu.." tegas peak tapi boom justru membuat peak terdiam dengan mengusap kepala peak.

"Kau tau p aku sangat senang hari ini♥" ucap boom sambil tersenyum lalu meninggalkan peak sendiri berdiri disana. Peak terdiam beberapa detik sampai boom kembali memanggilnya untuk cepat masuk ke mobil karena sudah malam.

-Peak POV-

Sungguh aku tidak mengerti boom, kadang ia semanis tadi kadang ia secuek kemarin-kemarin kadang ia bisa berekspresi senang bisa juga berekspresi datar kadang aku benar-benar tidak mengerti boom tapi sekarang aku mengerti kalau dia peduli padaku. Walau tidak mengatakan secara langsung tapi ia seperti bisa membaca pikiranku, meski hanya hal sepele. Tapi aku senang boom perhatian padaku tentang tasku mungkin benar ia tau barang yang kubawa sedikit sehingga menyarankan p'new agar kami pergi ke market dulu. Ku lirik boom,ia sedang memakai earphone nya sambil memeluk tasku. Itu juga salah satu keanehan boom aku sedang disini bersamanya tapi ia justru asik dengan dunianya sendiri.

"P'peak itu minimarketnya ayo kita turun" ucapnya padaku padahal mobil saja belum di hentikan p'new tapi ia sudah mengajakku keluar dan menyimpan earphonenya kini ia menatap padaku.

"Ada apa boom kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyaku padanya merasa tidak nyaman terus ditatap seperti itu.

"Ayoo..." kini boom menarik lenganku dan aku merasa tangannya lalu meraih tanganku menuntunku masuk ke dalam minimarket.

"Ah p coba kau dengar lagu series kita diputar disini sungguh kebetulan" ucap boom cengengesan padaku.

"Haaaa TeeFuse..." teriak salah satu kasir yang berhasil mengagetkan aku dan boom.

"Selamat malam p.. tapi kami hari ini adalah Boom dan Peak, terima kasih sudah menonton series kami.." ucapnya. Kini tangannya sudah tidak menggenggam tanganku.

"Nong boom kau sungguh manis.. jauh lebih manis dari Tee yang selalu ku lihat di tv.. bolehkah aku memegang pipimu?" tanya pemilik minimarket yang entah kapan sudah berada diantara kami. Boom melirikku

"Hanya sedikit p'peak.. bolehkah?" kini p pemilik minimarket itu seolah memohon padaku seperti mengerti isyarat boom. Aku hanya tersenyum dan mengangguk.

"Aku sangat suka kalian terus lah bersama dan awas saja jika kalian tidak pacaran ya" ucapnya tapi boom tidak hanya dipegang pipinya, ia mencubit boom bahkan aku secara bersamaan, walau tidak sakit hanya saja aku terkejut pipiku menyentuh pipi boom yang sedikit menundukkan kepalanya. Mata kami bertemu.

"SUDAH SUDAH AKU TIDAK TAHAN JIKA MELIHAT LANGSUNG SEPERTI INI" ucap pemilik itu lagi dia terdengar seperti sedang berteriak namun ia tahan.

Lalu kami dipersilahkan untuk masuk dan memilih barang yang akan dibeli. Aku menghela nafas sungguh ini adalah hari yang panjang. Aku berjalan menuju kumpulan peralatan mandi, sudah seharusnya aku membeli barang itu terlebih dahulu. Ku lihat boom berjalan ke arah kumpulan makanan, boom memang suka makan tapi aku bingung kenapa badannya tetap terlihat bagus hanya pipinya saja yang terlihat chubby jika terlalu banyak mengemil, tapi itu lebih membuat boom krittapak menggemaskan kan?

Make It Right "True" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang