"Sudah waktunya bangun Boom" tepuk peak pelan di wajah halus boom.
"Erng.. sebentar lagi Peak.." Boom menjawab sambil menarik selimut sampai menutup kepalanya.
"Tidak..tidak boom kamu harus bangun" ucap peak geram walau masih pagi.
"Ini karena tadi malam....." boom menggantung kalimatnya. "Awww" tak lama boom bangun dari posisi berbaringnya.
"Ini sakit" keluhnya atas pukulan peak.
"Kenapa tadi malam?" tanya peak sedikit kesal.
"Kamu lupa? Kamu tidak bisa tidur tadi malam karena suara kembang api dan aku memelukmu sepanjang malam agar kau terjaga dan akhirnya tertidur" jelas Boom bangga.
"Sial boom... aku tidak memintamu memeluk ku" peak memukul badan boom menggunakan guling.
"Oke oke oke" boom tidak menolak pukulan itu. "Aku akan mandi" ucapnya lagi.
Boom berlalu dari hadapan Peak membiarkan Peak kini sendiri di atas kasur.
"Peak" ucap boom yang otomatis membuat peak menoleh ke belakang.
Boom kembali duduk diatas kasur itu tepat di depan Peak, mata mereka bertemu sampai boom sedikit mendekatkan wajahnya ke Peak dan mendorong badan Peak dengan sedikit tenaga hingga tubuh mungil itu terjatuh ke belakang. Boom mengamati Peak dengan seksama, mereka sama-sama terlihat berantakan sekarang tapi tidak ada yang ingin beranjak dari situasi itu.
"Boom... menjauh dariku kamu mandi sana" omel Peak yang mendorong pelan bahu Boom sehingga mereka sama-sama duduk sekarang.
"Oke oke aku akan mandi, tapi setelah ini.." Boom kembali mendekatkan wajahnya.
"Aku lebih suka mandi boom" cegah Peak yang langsung menjauh dari hadapan Boom.
"Tidak.. jangan pergi" Boom menarik tangan Peak hingga Peak terduduk kembali.
"Boom... ini terlalu siang untuk bermain-main" ucap Peak.
Kini Boom sudah memeluk Peak dari belakang dagu nya ia letakkan di bahu Peak membuat Peak sedikit geli tapi Peak tidak menolak.
"Biarkan aku selalu melakukan ini setiap pagi jika kita bersama" Boom semakin memperat pelukannya.
Peak tidak menjawab ia hanya menyunggingkan senyumannya, ia tidak tahu Boom bisa bertindak semanja ini.
***
Boom lebih dulu sampai di lobi hotel. Hari ini keluarganya dan keluarga Peak akan pulang ke Bangkok. Setelah menghabiskan beberapa hari di Spain sudah saatnya mereka kembali ke aktivitas masing-masing. Banyak hal yang menunggu mereka, kesempatan untuk bisa berlibur bersama sangat dimanfaatkan dengan baik oleh Boom. Kini Boom sedang meminum ice coffee cappucino nya ditemani Vic yang sedang bermain game dengan ponselnya. Tak lama yang lain pun berdatangan.
"Pagi Boom" sapa Prim yang cantik seperti biasa.
"Pagi p'prim" balas Boom.
"Dimana adikku yang cerewet?" tanya Prim lagi.
"Masih dikamar, tadi saat aku kesini ia sedang bersama mom nus" jawab Boom sopan.
"Oh oke Boom setidaknya ia tidak sendirian mengepak barang ke dalam koper. Karna kau tau boom, ia sangat lamban jika tidak dibantu oleh ibuku atau aku" terang Prim sambil memesan minuman.
"Oh ya Pi, jika aku tau aku akan membantunya memasukkan barang nya ke koper tadi malam" Boom terlihat menyesal.
"Ya Peak memang selalu tidak ingin menyusahkan oranglain, ia ingin selalu melakukan hal sendiri.. adikku kadang baik ya?" ucap Prim ragu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right "True"
RomanceBoom Krittapak Udompanich adalah remaja berusia 15 tahun ia memulai debut aktingnya di series Make It Right dengan genre Boys Love yang menurut orang-orang cukup berani untuk remaja usianya, boom yang lahir pada 12 Januari 2001 ini menjadi lebih per...