0.28

5.1K 954 261
                                    

motor Soonyoung udah setengah jalan. mereka sekarang lagi kejebak lampu merah di perempatan deket sekolah, itu artinya mereka harus nunggu sampe lampu berubah jadi warna ijo biar kembali melaju.

di sana mereka masih sibuk ketawa-ketawa ga jelas bahas betapa recehnya hidup seorang Jeon Wonwoo selama 18 tahun ini.

"oiya, Won," panggil Soonyoung, mengalihkan topik sebelumnya yang asli banget ga jelas.

"apa?"

"makasih udah mau bantuin gue yak." ujarnya.

Wonwoo merengut sambil tepuk pelan punggung si mantan, "sans ae kali."

"mau ditraktir ga?"

"oh ya jelas."

"dasar setan gratisan."

"gue tuh bukan setan gratisan ya, cuma ga bisa nolak rejeki aja."

"halah, doyan gratisan mah doyan aja kali, apalagi kalo doyan gue."

"idi kenapa juga gue harus doyan elo? emang lo batagor? lumpia? cimol? basmut?"

"mantan lo." jawabnya yang berhasil buat Wonwoo mengatupkan kedua belah bibirnya. "mantan pacar.. mantan temen?"

mendengar kata mantan temen, Wonwoo langsung aja gebuk kasar punggungnya, "mana ada bego!"

Soonyoung meringis dipukulin begitu. "abisnya pas kita putus lo malah ngejauh sih, tan." jawabnya.

Wonwoo ga jawab, dia sibuk memainkan bibirnya sendiri sambil memikirkan sikapnya dulu. dia emang ngejauh dari Soonyoung sih. Tapi kan wajar ya, dia sakit hati waktu Soonyoung iyain aja ajakan putusnya, terus sehabis putus dia masih aja suka barengan sama Jihoon, ew.

karena Wonwoo keasikan ngelamun, jadi dia ga sadar kalo motor Soonyoung tau-tau udah bawa dia ke daerah sekitar dimana tempat ini adalah surganya jajanan.

"kok ke sini sih, young?"

"emang lo mau kemana?"

"ya terserah asal jangan ke sini."

"kenapa?"

"malu ah banyak mahasiswa, entar gue ditaksir gimana?"

"pede banget idup lo."

Wonwoo sih cuma angkat bahu dan Soonyoung langsung mempercepat laju motornya. membawa Wonwoo ke suatu tempat yang jadi tempat bersejarah buat mereka dulu. g.

————————————————

Richeese Factory.

begitulah tulisan yang tertempel di dinding bangunan dua lantai itu. tulisannya gede, iyalah kan biar keliatan sama pengendara.

"keinget jaman dulu gue makan di sini lagi." ujar Soonyoung begitu masuk.

"hm." jawab Wonwoo. gatau aja tiba-tiba dia jadi mellow, kangen sama hal-hal yang sering mereka lakuin di sini.

jadi begini, dulu mereka itu sering makan di sini sama Jun. pas jaman-jamannya masih jadi regenerasinya warkop dki. kenapa mereka sering makan di sini? alasannya; wifinya kenceng, ayamnya pedes, terus sering banget ngadain diskon buat para pelajar. cukup tunjukin kartu pelajar abis itu mereka bisa makan murah sambil war bareng-bareng sampe sore.

sekarang memang ga ada diskon sih, makanya Soonyoung pilih menu paket hemat. ya, maklum kantong pelajar.

setelah pesanan mereka siap, Wonwoo ikutin Soonyoung naik ke atas. Mereka emang lebih sering makan di atas, soalnya kalo di bawah kebanyakan ibu-ibu sama anaknya.

mereka duduk di pojokan samping tembok, terus pilih kursi yang pas buat dua orang aja, karena kalo pilih yang empat bangku itu harus ada Jun.

"si jun apa kabar ya?" ujar Soonyoung sambil nyuap ayam ke mulutnya. "lo masih hubungan sama dia?"

"masih, jarang sih." jawab Wonwoo dengan mulut penuh nasi.

"dia ga hubungin gue banget, si dugong!" geramnya yang dia lampiaskan pada ayam di tangannya.

Jun itu emang bener-bener ga pernah hubungin Soonyoung lagu semenjak tau lah. interaksi yang mereka lakuin cuma lewat instagram, itu juga cuma sekedar bales-balesan komentar, dan lagi itupun kalo postingan salah satunya menyangkut soal Wonwoo.

"ya lo aja yang hubungin dia duluan kali." timpal Wonwoo.

Soonyoung diem sampe ayam dan nasi di piringnya abis. Begitu abis dia buru-buru tegakin badannya mandang Wonwoo yang masih makanin ayamnya.

"iya ya." ujarnya dan tangannya geser saus keju punya dia ke depan Wonwoo. Wonwoo itu suka banget sama saus keju di sini.

Wonwoo yang sadar langsung dongakin wajahnya dan senyum sampe matanya ngebentuk bulan sabit, manis deh.

"subhanllah si mantan." -ksy

Terus Soonyoung beranjak buat cuci tangan di wastafel. di depan wastafel itu ada cermin, di cermin itu ada pantulan wajahnya yang aduhai aduh seksinya.

Kwon Soonyoung tersenyum. senyum apa ya, sendu? ya pokoknya kalo makan di sini itu bawaanya mellow gitu, dia jadi kangen regen warkop dki.

"kenapa lo?" Soonyoung tersentak. Kaget aja tiba-tiba Wonwoo udah ada di sampingnya.

tapi ia buru-buru menutupi itu sama cengirannya, "kangen kita."

"bego." balesnya sambil mencipratkan air ke muka si mantan.

lalu mereka jalan balik ke bangku dan minum minumannya.

"iya nih, gue makin bego semenjak putus."

uhuk.

Wonwoo hampir aja kesedak minuman bersoda itu kalo aja dia ga tiati.

"sekarang gue tau rasanya jadi lo, won."

Wonwoo mengernyit tapi ga niat buat bales omongan mantannya itu.

"gue tau gimana ga senengnya elo waktu liat gue sama Jihoon." dia jeda ucapannya sebentar buat ambil napas, "sekarang gue rasain itu. Gimana liat lo sama cowo lain walopun lo bilang kalian cuma temen."

Soonyoung akuin, dia ga seneng liat Wonwoo sama Mingyu, dia cemburu soalnya Mingyu lebih ganteng dan lebih item. g. Dan Soonyoung pikir mungkin ini balesan buat dia kerena udah bikin Wonwoo cemburu kalo liat dia sama Jihoon.

ngeliat Wonwoo yang diem aja, akhirnya Soonyoung kembali membuka mulutnya, "lo doain gue dapet karma apa?"

Wonwoo masih diem. Dia syok aja gitu kenapa si mantan jadi bahas beginian. Mana suasananya jadi serius pula.

"Won," Soonyoung rapetin tubuhnya ke meja, terus dia ambil kedua tangan Wonwoo di sana buat dia genggam.




















































"balikan yuk?"






+

ea tiga chap soonwoo semua ;-;

kang pulsa; meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang