0.39

5.3K 1K 502
                                    

"isi yang berapa?" tanya Mingyu.

secepat kilat Mingyu merubah mimik wajahnya agar terlihat biasa saja, tidak mau terlihat kaget apalagi terpesona.

Wonwoo membuang napasnya kasar. Dia kira Mingyu bakalan gimana gitu ketemu dia. Eh tapi... kecewa cogan.

"goceng aja, bang. nomor aku masih ada kan?" katanya.

Mingyu ngangguk-ngangguk aja sambil buka laci di sampingnya—ngambil hp— terus dia fokus ngetik sesuatu.

ga lama handphone Wonwoo bunyi. Ada satu pesan dari operator kalo nomornya udah di isiin pulsa.

"udah masuk, bang. Makasih." Wonwoo merogoh saku jaketnya dan menaruh uang selembaran lima ribu dan dua koin seribuan.

dan Mingyu be like:

(͡° ͜ʖ ͡°)

Wonwoo yang awalnya cemberut jadi manyun-manyun manjah.g.
Wonwoo nahan-nahan senyumnya gitu, mau senyum tapi gengsi. ya semodel itu lah.

dia sebel sih sama muka emon Mingyu, tapi dua minggu ga liat ya kangen juga. Karena biasanya apa yang buat seseorang sebel itulah hal yang bakalan paling dia kangenin.

dan Wonwoo memang ngerasain itu.

"dek,"
"bang,"

cieee, kayak sinetron tapi iya.
mereka menyebut nama satu sama lain secara bersamaan.

Tapi ga perlu ribut nentuin siapa dulu yang ngomong. soalnya Wonwoo langsung nyelak, "abang ditanyain sama bang Onew."

"oh, masa?" tanya Mingyu. mukanya sih biasa aja padahal hatinya mah udah kecewa setengah hati.

dia pikir Wonwoo mau bilang kangen, tapi kalo itu keliatannya Mingyu ngarep banget, ya minimal si adek nanyain kabar dia lah.

"iya, bang. waktu itu aku makan sate tapi ga sama abang, makanya bang Onew nanyain," jawabnya.

Mingyu salpok sama kalimat ga sama abang, itu artinya dia makan sama orang lain kan? siapa? nugu? who? saha? jangan bilang cowok itu. hhh.

"abang mau ke sana?" tanya Wonwoo lagi. Soalnya Mingyu malah diem bukannya ngejawab.

"kemana?"

"kang sate."

"oh itu—"

"aku mau kok nganter. yakali aja abang mau pamit sama bang Onew kalau abang udah pindah soalnya kemarin dia malah protes sama aku gegara abang ga pamit." Wonwoo bicara dengan nada cepat dan tanpa jeda—dia nyerocos kayak kompor.

"oh yaudah." Mingyu ngangguk aja akhirnya.

Terus Wonwoonya jadi nyengir kesenengan.

"abang."

"ya?"

"abang mau ngomong apa tadi?" tanyanya.

"oh itu, kamu apa kabar, dek?"

"kayak yang abang liat, masih ganteng." jawabnya.

iya sih ngakunya ganteng, tapi posenya begini;

iya sih ngakunya ganteng, tapi posenya begini;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"anj lucu. mau macarin ngh." —kmg

"kamu sama pacar kamu gimana?" Mingyu refleks nanya begini astagfirullah, soalnya inget dia udah jadi pacar orang.

"kita udah putus, kok, bang."

"Hah? kok? cepet banget?" Mingyu kaget. wow apakah ini yang dinamakan dengan kejutan akhir bulan?

Dia Ga nyangka, gacaya tapi beberapa detik kemudian dia mengucap syukur dalam hati, alhamdulilah ya (͡° ͜ʖ ͡°).

"ya bisa, kita sadar sih kalo kita berdua sebenernya udah move on."

"oh," balasnya.

Dan Wonwoo ga nyangka sama jawaban yang diberikan Mingyu, "oh?"

"oh."

"oh?!"

"oh."

"oH?!"

"iya, oh."

"ini sebenernya siapa yang bego sih dari tadi cuma saut-sautan bilang oh!" Wonwoo sebel, masa reaksi Mingyu cuma oh aja?!

"emang kamu maunya apa?" Mingyu terkekeh.

Wonwoo kicep, emang maunya dia apa? mau gue apa ya? apa dong?  apaan? apa aja lah.

"ini." setelah bergelut dengan pikirannya akhirnya Wonwoo tahu maunya dia.

Mingyu sendiri cuma cengo liat ale-ale rasa stroberi yang di simpan Wonwoo di atas kaca etalase.

"ale-ale?" tanya Mingyu.

yamasa Wonwoo mau ale-ale? maksudnya apa coba? mau ale-alenya digandain gitu?

"buat abang."

Mingyu makin ga paham, dia nanya apa Wonwoo bales apa. ini why Wonwoo jadi ga nyambung gini? ga mungkin kan kalau ini efek tiba-tiba Wonwoo inget mantannya lagi?

"abang," panggilnya.

Mingyu yang sadar interupsi Wonwoo segera mengenyahkan berbagai pikiran yang muncul di kepalanya.

"kamu mau abang minum ale-ale?" tanya Mingyu. Itu pikiran terakhir dan paling masuk akal yang singgah di kepalanya.

Wonwoo ngangguk terus ambil koin—uang pulsa— di atas etalase yang belum Mingyu masukin ke laci. "tapi gosok dulu."

Mingyu meraih koin di tangan Wonwoo dengan muka kebingungan.

Meski bingung dia lakuin juga, apa sih yang ngga buat adek.

Mingyu gosok, pelan-pelan, soalnya takut muncrat. Sampe akhirnya samar-samar tulisan dibaliknya keliatan.

Wonwoo natap Mingyu dengan mata berbinar kayak lagi mau menang lotre di mang-mang mainan.

Dan Mingyu kembali menatap Wonwoo saat tulisan itu sudah timbul sepenuhnya.

























































































"coba lagi?"

+

ayo yang paham anak pinter
(͡° ͜ʖ ͡°)(͡° ͜ʖ ͡°)(͡° ͜ʖ ͡°)

kang pulsa; meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang