0.02

11.9K 1.9K 500
                                    

lanjutan chat;

19.25 pm
[mingyu]
de saya becanda
yalord de
abang g gitu
abang anak baik
g akan nyosor
kalo ade g mancing
:-------D *canda
de
p
p
bener deh de
maap y
lupain yg tadi
itu mah astik
asal ngetik
de
nanti abang kasih
pulsa

[wonwoo.j]
yo bang :-)

"kutil musti disogok!" -kmg

"pulsa gratis mayan, ye ga?" -jww

[mingyu]
mau jadi tida?
ini abang udah siap

[wonwoo.j]
adu gmn y

[mingyu]
abang itu sepupunya
seokmin de
masa gacaya si
anak bae pan si seokmin?
y mirip lha kek abang

[wonwoo.j]
iya bae tp kardus
ewh

[mingyu]
tp saya tida kardus de

[wonwoo.j]
gacaya

[mingyu]
trs saya kudu otoke?

[wonwoo.j]
samper ke rumah lha
banyak bacodh km bang
dari tadi
(︶︿︶)

[mingyu]
otw
hati km
read.

[mingyu]
etapi de
abang gatau rumah kamu
ಥ_ಥ

————————————————

mereka; wonwoo dan mingyu, akhirnya bertemu di depan komplek; konter pulsa milik seokmin—sepupu mingyu. karena mingyu belum hapal komplek ini, jadi mau tidak mau—demi sate, akhirnya wonwoo yang menghampiri.

"maap ya de, kamu jadi jalan sendiri ke sini malem-malem," sesal mingyu.

"sante ae bang, saya mah preman di sini."

"wao tsadest."

"Jadi abang dari mana asalnya?" tanya wonwoo.

mereka sudah memutuskan berjalan menuju kang sate, di pengkolan depan.

"dari daegu, saya ke sini mau cari kerja, kebetulan paman saya tinggal di sini dan anaknya si seokmin buka usaha sendiri, ya sekalian nunggu panggilan kerja saya bantu-bantu seokmin dulu jaga konter," jelas mingyu.

"oh abang udah tua ya," timpal wonwoo. bukan sesuatu yang mingyu harapkan sebagai jawaban. huft.

"tuanya itu lho de, nyelekit."

"lha emang bener kan?"

"iya sih, tapi ga tua banget lha de, masih cocok jadi pendamping ade."

"gamau ah, emon abang mah."

"eh si ade, saya gamau jawab ah takut kamu ngacir."

wonwoo hanya mengedikan bahunya hingga tak terasa mereka telah sampai di pengkolan—tukang sate.

"mau makan di sini?" Tanya mingyu.

"gimana abang aja." jawab wonwoo

mingyu mengangguk dan memesan dua porsi sate.

selang beberapa menit sate datang. wonwoo dan mingyu duduk saling berhadapan—bertukar cerita, tentang kampung mingyu di daegu dan tentang bagaimana wonwoo dikenal di kompleknya.

"jadi kamu sama seokmin juga deket ya?" tanya mingyu.

"iya, ba-ngh seokh minh ituh mah nh tanh sayah duluh," jawab wonwoo sambil mengunyah sate di dalam mulutnya.

"mantan?" mingyu sedikit menaikan nada bicaranya—tidak percaya.

wonwoo mengangguk lalu kembali menyuapkan sate.

"oh gitu," nadanya menurun, lalu ia kembali memakan satenya dalam diam.

beberapa saat suasana hening sebelum piring wonwoo kosong, ia melirik piring mingyu; masih ada tiga tusuk.

"bang," ucap wonwoo.

"hm."

"satu tusuk boleh tida?"












































"apanya de? bertusuk-tusuk juga siap abang," timpal mingyu seraya menaik turunkan alisnya.

"ga ah, bang, setusuk aja, nanti saya gendut abang mau tanggung jawab?"

"mau dong, besok nikah juga ayuk,"

"ih apa hubungannya sate sama nikah?"

wonwoo cemberut. mingyu kalo nanya bertele-tele, bikin lama, wonwoo kan mau satenya, ga peka banget si jadi laki.

"oh sate," mingyu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"tau ah."

"yaelah de, mau pesen lagi?"

"kan saya bilang setusuk aja!"

"ih galak kamu ya, enelan preman komplek," mingyu pura-pura bergidik.

niatnya ngelawak tapi receh sekali. ga lucu. jadi wonwoo emo saja.

"yauda ni makan punya abang," mingyu menggeser piringnya ke hadapan wonwoo—yang sekarang sisa satenya tinggal dua tusuk.

barulah wonwoo tersenyum. ia pun mengambil tusukan pertama dengan riang gembira. mingyu memperhatikannya sambil tersenyum,


































"yang ga jaim gini nih, idaman."  -kmg














gaspol bangtas wkwk

voment dun gaes pls 🙏

biasanya eug juga dapet ide dari komenan kalean 😳
aku masih kena wb jadi nanti mah ini bakalan slow up :')

kang pulsa; meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang