0.12

6.2K 1.1K 330
                                    

"gede ya, de,"

"iya,"

"suka ga?"

"suka sih, tapi jangan ah,"

"kenapa?"



















































"nanti dapetnya cuma dikit. mahal anjir, uang aku ga cukup."

wonwoo balik milih-milih telor yang tersusun rapi di wadahnya.

"satu aja yang gede, biar kenyang," keukeuh mingyu.

wonwoo hela napas. tapi ambil itu telor di tangan mingyu sebelum doi masukin ke dalam plastik. lalu mereka masuk lorong tempat mie-mie peri. g.
mie-mie instan di pajang.

"kalo duitnya kurang kan ada abang," seru mingyu.

"ga mau! pokoknya kali ini aku aja yang bayar," kata wonwoo selagi tangannya ngambil sepuluh bungkus indomie yang kemudian dia masukin ke keranjang merah yang mingyu bawa.

jadi, wonwoo setuju bawa mingyu ke rumahnya. ya itung-itung ucapan terima kasih karena sering dikasih pulsa. tapi begitu nyampe, ternyata stok indomie sama telor di rumahnya abis, maklum tanggal tua.

telor ada sih, tapi tinggal satu, itu juga buat chan. jadi mamahnya nyuruh wonwoo buat beli lagi aja ke indomaret. uangnya ya dari mamahnya lah, wonwoo sih mana mau.

"de, mau coca cola ga?" mingyu liat kesegaran di balik lemari pendingin di sebelahnya.

"abang mau?"

"mau,"

"bayar sendiri, ya?"

"..."

"becanda elah bang, serius amat," kata wonwoo sebelum ambil satu botol coca cola; yang kecil.

wonwoo ambil alih keranjang di tangan mingyu dan jalan duluan ke kasir, nunggu antrean. abis ujan indomaret suka rame, makanya kadang wonwoo suka males banget kalo udah di suruh mamahnya buat beli sesuatu ke sini abis ujan. ya walaupun ga abis ujan juga males sih.

"gue emang serius sama lu kali, de," gumam mingyu.

"iya, kenapa, mas?"

mingyu nengok mas-mas berseragam biru di sampingnya.

"ga papa mas, itu ada nasi di sudut bibirnya." kata mingyu pada si mas indomaret bername tag; kim jongin.

si mas senyum malu-malu sebelum balik badan ninggalin mingyu. mingyu juga ga begitu peduliin, ya buat apa juga kali.

jadi dia nyusulin wonwoo yang udah dapet gilirannya.

"emang sebelumnya dimana, ka?" pertanyaan itu yang pertama kali mingyu denger begitu mendekat ke arah wonwoo.

"di indomaret deket stopan satu itu lho," jawab kasir di depan wonwoo.

wonwoo ngangguk-ngangguk aja, sambil liatin ponselnya beberapa kali.

"tiga puluh sembilan ribu lima ratus rupiah, de," ujar si kasir.

wonwoo rogoh sakunya dan keluarlah selembar uang warna biru.

"kembaliannya, de, terimakasih," ujar si kasir ramah, soalnya kalo ga ramah uang kembali. katanya gitu.

wonwoo ambil kembalian dan kantong belanjanya terus pergi ke luar gitu aja sambil liatin layar hpnya.

si kasir yang udah senyum raisa.g. senyum afgan. g lg. senyum isyana. g hhh. senyum tulus berubah mesem liat kelakuan wonwoo.

"makasih ya," jadi akhirnya mingyu aja yang senyumin si kasir.

dan si kasir langsung ngeblushing gitu, yakali disenyumin cogan.

————————————————

"foto dulu kali, bang,"

wonwoo nata dua mangkok indomie buatannya buat dia foto. mau upload ke instagram lah ya, mau pamer kalo dia juga bisa masak.

cekrek cekrek cekrek

begitulah bunyinya.

"bagus yang mana, bang?" mereka duduk sampingan di atas lantai beralaskan karpet bulu-bulu halus di ruang tengah rumah wonwoo.

"sama aja," wonwoo manyun.

"apa foto lagi ya?" wonwoo baru aja mau klik app benamdualasnya, tapi gajadi keburu ditahan suami,

aminin dun, —kmg.

"yang terakhir tadi bagus. kalo terus-terusan kamu foto, keburu itu mie jadi uler, de."

wonwoo nurut aja waktu mingyu bilang gitu. ya takut kualat lah kalo ngebantah orang tua, hehehe.

jadi doi taruh hpnya sembarang. ga deng, wonwoo simpen depan dia, yakali aja mantan khilap tiba-tiba ngechat gitu.

"sebelum makan tuh do'a, de, bukan foto," bisik mingyu.

karena dibisikin begitu, wonwoo jadinya nengok dong. eh begitu nengok mukanya mingyu deket banget, terus wonwoo blushing. wonwoo juga gatau kenapa dia malah blushing. mungkin karena dia laper.

"ya, bang," masih dengan rona pink-pink lucu gitu, wonwoo nundukin wajahnya sambil merem.

mau pingsan. g.

yamasa.

dia berdo'a;

ya allah jodoh gue kalo bukan soonyoung yaudah hoshi aja gapapa, eh bang mingyu
maksudnya, —jww, 17th, gagal move on.

setelah buka mata wonwoo baru sadar atas do'anya. dia geleng-gelengin kepala kayak lagi dugem, g.

"kenapa, de?"

"ga bang, buru makan," ujarnya lalu mulai melilitkan mie pada garpu sambil berdo'a dalam hati,








































allahuma bariklana fima rozaktana wakina adzabannar. Amin.

ini dede kenapa dugeun-dugeun yak? apa mungkin salatri?-jww

ini indomie apa sambel cuanki, pedes doang anj rasanya,-kmg

...

*salatri: kelewat laper jadinya bikin lemes, pusing, deg-degan(?)

>>> ily 💕

kang pulsa; meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang