"Ric, kita dapat masalah besar" Eldris membuka suara
"Apasih maksud lo? Masalah apa? Eleane kecelakaan?"
"Gue serius bego, adik Eleane ada di Prancis"
"Apa??? Cuma itu doang??? Hadeeehhh lo drama banget deh Dris, kalo gitu doang ya tinggal nyembunyiin Eleane lah"
"Bukan itu masalahnya, dia kesini untuk melanjutkan kuliahnya, dia kuliah di tempat yang sama dengan Eleane. Lebih parah lagi, penyumbang dana terbesar dari keluarga Lamarck"
"Apaa?"
Eleane Pov
"Kenapa dengan wajah lo El?" aku terkejut melihat Eric dan Eldris di apartemenku.
"Habis dari mansion papa" ucapku enteng. "Ngapain sih kalian berdua masang wajah kayak gitu? Longor banget tau nggak?"
"Nggak ada masalah, cuma banyak pikiran doang, eh lo ada kelas sekarang?" tanya Eldris
"Nggak ada sih, cuma ngumpulin paper doang"
"Yaudah gue antar" ucap mereka bebarengan.
"Idiiiiiiiiih.. Kalian kenapa sih? Aneh banget hari ini." kataku menentengkan tangan kepinggang. "Gausah.. Thanks yaa, gue bisa sendiri"
"Gak El, gue bakal nganter lo hari ini" Eldris memaksa. Aku pun langsung ke kamarku untuk ganti baju.
Saat aku keluar kamar, tampang Eric dan Eldris masih tetap sama. Ada masalah apa sih mereka? Batinku. "Ayoo berangkat, katanya mau nganterin gue?" kataku.
"Oh ah iya ayo" kata Eldris gugup. Di dalam mobil pun juga tidak ada yang bersuara sama sekali, hening.
"Stoooopppp" triakku. Eldris pun terkejut, dan langsung tancap rem tiba tiba. Ciiiiiiiiiiiiiiiiit "Calvin" jantungku berdetak dua kali lipat dari biasanya, seperti tersambar petir di siang bolong. Kenapa dia disini? Batinku.
Eldris Pov
"Calvin" Jantungku berdetak dua kali lipat dari biasanya. Keringat dingin mengucur deras dari dahiku. Oh tuhan
"El..." panggilku.
"Jalan" aku pun tak bisa berkata apa apa, aku menjalankan mobil seperti tidak ada apa apa, hening menguasai sekitar kami. "Kalian tunggu disini, gue ngumpulin ini bentar"
"Gue temenin El" kata Eric. Mereka berdua pun keluar dari mobil. Aku juga ingin memastikan Eleane baik baik saja. Saat aku berjalan di sekitar kampus, aku melihat banyak orang yang berkumpul di halaman.
"Mr. Lorich"
"Mr. Lamarck" aku terkejut bukan main, saat orang itu memanggilku.
"Hai... Bagaimana kabarmu? Sudah lama tidak bertemu"
"Yaa.. Baik. Sedang apa Anda kemari?"
"Ada rapat dengan dewan direksi, ah bagaimana kalau kau ikut denganku?"
"Ah ya baik" aku pun berjalan beriringan dengan orang ini, aku cuma berharap tidak bertemu dengan Eleane.
"Tunggu sebentar, bukankah itu Eric si perenang?" ucapnya membuka pembicaraan.
"Ah iya" jawabku singkat.
"Baiklah ayo kita sapa dia"
"Apa?" kataku cepat. Pergi dari sini Eleane.
"Eric"
Eleane Pov
"Apa ada rahasia yang nggak gue tau sekarang?" Ucapku blak blakan.
"Apa?"
"Apa ada rahasia yang nggak gue tau sekarang?"
"Ha?"
"Jangan paksa gue ngulangin pertanyaan yang sama" kataku sarkatis, sepertinya kesabaranku mulai habis. "Gue tau lo nyembunyiin sesuatu dari gue" kataku dengan keras, dadaku naik turun menahan sesak. "Apa yang terjadi?"
"Emmmhhh.. Sebenernya gue baru tau tentang Calvin pagi tadi. Dan sekarang keluarga Lamarck...." belum sempat Eric menjelaskan, ada orang yang memanggil Eric.
"Eric" oh tuhan cabut nyawaku sekarang. Batinku "Oh sepertinya aku datang di waktu yang salah"
Rasa geramku memuncak, ingin rasanya kutampar orang ini sekarang juga. "Aaaaah.. Tii... Tidak... Senang bertemu denganmu Mr. Lamarck" kata Eric.
"Sepertinya kita akan sering bertemu, bagaimana kalau sore nanti kita minum teh? Aaah tentu saja kau bisa mengajak kekasihmu ini" senyumnya tercetak jelas diwajah daddy. Daddy??? Aku tidak punya daddy, ayahku hanya satu yaitu papa Jonny. Yaa papa Jonny satu satunya ayah yang kupunya. "Eldris, kau tau siapa wanita yang disamping Eric? Wajahnya sangat familiar"
Eldris melirik padaku, kulihat dia sangat gugup, seperti halnya aku sekarang. "Perkenalkan nama saya Ana Clark, senang bertemu denganmu Mr. Lamarck"
"Ah ya senang bertemu denganmu nona Ana" kami saling berjabat tangan. Seperti tersengat listrik yang mematikan, aku semakin membenci pria ini.
Eldris Pov
Aku melirik ke Eric, ah Tuhaaan... Kenapa dia malah memasang wajah super bego? Cepet bawa Eleane pergi.
"Ah maaf Mr. Lamarck, sepertinya saya ada urusan. Sepertinya lain kali saja minum tehnya, saya masih sibuk dengan turmamen minggu depan" kata Eric sopan. Aku pun tersenyum, akhirnya Eleane akan pergi.
"Baiklah Mr. Lamarck, sepertinya kita harus pergi sekarang"
"Ah baiklah lain kali kita akan minum teh. Ayo Eldris, sepertinya dewan direksi menunggu kedatangan kita." kamipun pergi.
"Tunggu" teriak Eleane. "Tidak sopan bila kami menolak undangan langsung dari anda Mr. Lamarck." aku terkejut bukan main. Apa yang kau lakukan Eleane.
"Senang sekali kau bisa meluangkan waktu bersamaku, sampai jumpa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple E #Riga1
RomanceHidup memang keras Ignesya Eleane atau bisa dikenal dengan Ana Clark hidup bersama Jonny selama belasan tahun, ia lebih mencintai Jonny daripada orang tua kandungnya. Dia dihadapi oleh masalah pelik yang menyeret keluarganya dalam masalah Jonny, aya...