Eric Pov
Sekarang aku dan Eleane berada di apartemen. Sepertinya Eleane sudah gila sekarang. "El" panggilku memulai pembicaraan.
"Gue nggak mau ngomong sama lo" aku menghela nafas panjang untuk ribuan kalinya.
"Ayolah El, gue salah apa sama lo. Gue udah jelasin, tapi dia keburu datang." kataku meluluhkan, kurengkuh pinggang Eleane dari belakang.
Hatiku sakit saat melihat Eleane menangis, selama 15 tahun bersama Eleane selalu ada airmata yang menyelimuti hidupnya. Saat umurku 7 tahun, aku bertemu dengan Eleane dijalan. Anak berumur 3 tahun, yang baru bisa berbicara dibuang oleh orang tua kandungnya sendiri hanya demi harta. "Dia daddy gue ric... Dia daddy guee... Gue salah apa sampek dia buang gue?" isak tangisnya menusuk jantungku. Aku cuma bisa memeluknya sekarang. "Tujuh belas tahun gue hidup sendiri, kenapa semua orang benci sama gue ric kenapaaa???" nafasnya naik turun menahan isak tangis. "Gue dibuang orang tua gue, dan sekarang papa Jonny nggak mau liat muka gue ric, sekarang apa salah gue?"
"Lo nggak salah El, mereka yang salah. Berhenti nyalahin diri lo sendiri, lo sama sekali nggak salah. Lo masih punya gue El, gue selalu ada buat lo"
"Eleane..." Triak Eldris. "Lo gila atau apa ha??? Lo terus terusan nyalahin diri lo sendiri, Eleane yang gue kenal nggak akan pernah nangis." plaakk tamparan keras mendarat di pipi Eleane.
"Bangsat" umpatku. Buughh bughh bughh tiga bogem kutonjokkan ke wajah Eldris.
"Berani beraninya lo" kulihat Eldris ingin membalas tonjokanku.
"ha..ha..ha.." aku dan Eldris menoleh saat mendengar kikikan Eleane. "Thanks Dris udah nyadarin gue, hahahahahhaah ngapain gue nangis cuma demi orang yang nggak tau diri? Cuma orang gila yang.........."
Brak brak brak.. Brak.. Brak... "Papa..." aku melihat Eleane menampakkan wajah getirnya "Sembunyi sekarang. Cepat!!! sembunyi sekarang" teriak Eleane. Akupun langsung bersembunyi bersama Eldris.
"Papa..." aku mendengar pembicaraan Eleane dengan Jonny "Bagaimana keadaan papa sekarang? Seharusnya papa jangan banyak bergerak"
"Diam kamu Ana, langsung ke topik pembicaraan. Apa yang kau lakukan?"
"Aku tidak mengerti ucapan papa, papa mau ngomong apa?"
"Jangan berkelit Ana, kau menggagalkan transaksiku"
"Transaksi apa???"
Plaaakkk "Kau anak yang nggak tau diri, sudah kutampung kau di istanaku, beraninya kau menggagalkan transaksiku."
"Apa maksut papa? Aku tidak mengerti" bughhh bughh bughh "Aaarrghh... Stop papa stop. Aku sama sekali tidak mengerti ucapan papa."
"Aku sudah membiarkanmu berteman dengan orang itu, tapi sepertinya salah. Asal kau tau saja, temanmu itu menggagalkan transaksi di cina. Eldris Abigael Rafandra Lorich"
Eleane terjengat kebelakang, aku melihat dia terkejut setelah Mr. Jonny mengatakan itu pada Eleane. Aku melirik ke arah Eldris yang berada di sampingku.
"Aa...aapa maksud papa?" ucap Eleane terbata.
"Eldris bekerja sama dengan Keanos untuk melenyapkanku" jantungku berdegub kencang, saat tangan besar Mr. Jonny memukuli Eleane, dengan geram aku hanya bisa menggenggam tanganku erat tanpa bisa melakukan apapun sekarang. "Besok pagi kau harus melakukan transaksi, dan bunuh Keanos untukku. Kalau tidak, 2 bonekamu itu akan mati" ucapnya, dan diapun langsung pergi dari apartemen. Aku dan Eldris pun langsung keluar untuk membantu Eleane.
"Jangan sentuh gue" desis Eleane, aku hanya melihat Eleane geram menahan marah. "Pergi lo brengsek"
"El.. Gue bisa jelasin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple E #Riga1
RomanceHidup memang keras Ignesya Eleane atau bisa dikenal dengan Ana Clark hidup bersama Jonny selama belasan tahun, ia lebih mencintai Jonny daripada orang tua kandungnya. Dia dihadapi oleh masalah pelik yang menyeret keluarganya dalam masalah Jonny, aya...