Part 26 Elliot

55 7 0
                                    

"Bagaimana kondisi anakku?" kataku tergesa-gesa, aku baru tiba saat Thomas memberitahu padaku 2 hari yang lalu.

Aku memang tak bisa datang tepat waktu karna ada masalah dengan Fernando. Waktu itu ternyata Fernando membawa 2 anak kembar yang ia duga adalah anakku, kebodohan Fernando yang hanya mengetahui nama anak itu yang sama dengan nama Allaric.

"Kondisinya mulai membaik" kata Eric.

"Sukurlah" kataku, aku menghampiri anakku, disana ada Eric yang duduk disamping ranjang Allaric, "Hey.. Maafkan aku baru tiba sekarang" kataku memeluk Eric dan mencium bibirnya singkat. Aku berjalan memeluk mommy, "Maafkan Eleane mom, El baru datang sekarang, ini pertama kalinya sejak 6 tahun yang lalu" kataku, aku memeluk erat mommy yang menangis, daddy juga memeluk ku dengan erat.

"Daddy senang kau akhirnya datang nak.."

Aku mengusap airmataku, dan tersenyum memandang wajah kedua orang tuaku.

"Mommy" aku mendengar rintihan Allaric yang terganggu tidurnya, kuhampiri Allaric dan kuusap lembut rambutnya.

"Iya.. Mom disini, maafin mommy ya nak" Allaric tiba-tiba bangun dan langsung memelukku, "Kenapa Allaric bisa memakan kue itu?" tanyaku pada Eric.

"Dia kelaparan, kau juga yang salah. Kau tak memberitahuku kalau dia alergi pada kacang" kata Eric dengan nada tinggi.

"Sial.. Ini salahku, seharusnya aku bertanya dulu pada pelayan itu sebelum aku menembaknya" kataku lirih, "Ini akan jadi terakhir kalinya, aku sudah membawakan pelayan pribadi untuk Allaric" lanjutku.

"Apa maksudmu??? Kau masih saja egois, kau membiarkan anakmu sendiri diasuh orang lain. Ibu macam apa kau" baru pertama kali Eric marah padaku, semua mata menatap pertengkaran kami. Allaric yang takut karna ucapan ayahnya langsung memelukku dengan erat.

"Apa kau bilang? Aku yang menjaganya selama ini, 5 tahun dia kujaga agar tidak dicelakai oleh Fernando. Kau bilang aku ibu macam apa? Lalu kau ayah macam apa yang tidak mengenali anaknya sendiri hah?" ucapku tak kalah tinggi.

"Kau sama sekali tidak menjaganya, kau menelantarkannya..."

"Cukup, kalian berdua orang tua yang tidak becus menjaga anak kalian sendiri" kata dingin daddy, mommy langsung meraih Allaric yang menangis, ia menenangkan Allaric yang ketakutan akibat pertengkaranku dengan Eric.

"Maafkan aku, ini memang salahku" lirihku, tanganku mengepal menahan geram. Aku membenci diriku sendiri yang tidak bisa menjaga Allaric.

Tok tok tok aku menoleh kearah pintu, "Permisi, saya harus memeriksa keadaan tuan muda" kata Dize. Dia adalah dokter pribadi Allaric yang kupekerjakan.

Liana kembali membaringkan tubuh Allaric ke ranjang, Dize menghampiri Allaric dan mulai nenjalankan tugasnya.

"Pergi dari sini, aku benci dirimu" teriak Allaric saat Dize memeriksa keadaannya.

"Diam Allaric, dia mencoba merawatmu supaya kau cepat sembuh. Sudah dua hari kau selalu menolak dokter untuk memeriksa keadaanmu" ucap Eric dengan nada tinggi.

"Berikan padaku" kataku, aku sudah mendengar bahwa 2 hari ini Allaric tidak mendapat penanganan karna Allaric selalu menolak dokter pribadinya.

Aku mulai memeriksa keadaan Alaric, dan menyuntikkan vaksin padanya.

"Aku benci dokter itu, dia pernah bertindak kasar padaku. Dia pernah mengikatku supaya aku menurut padanya" eluh Allaric padaku, aku langsung melirik tajam kearah Dize. Wajah Dize berubah menjadi ketakutan.

Aku berjalan ke arah Dize dan langsung menarik kerah bajunya, "Ikut denganku" kutarik kasar kerah bajunya, dan kuseret keluar dari ruangan anakku. "Apa yang sudah kau lakukan pada anakku" tanyaku dingin.

Triple E #Riga1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang