Part 28 Tertembak

62 5 0
                                    

Kejadian yang dilakukan oleh Leo sudah dilupakan, tapi apa yang dilakukan oleh Leo membuat Eleane terkejut setengah mati.

Belajar dari mana anak itu? Gumam Eleane, ia tidak menyangka apa yang dilakukan anaknya adalah hal yang paling tidak terduga. Anak berumur 5 tahun yang melihat orang terjatuh dengan penuh darah pasti akan berteriak, tapi tidak dengan Leo, ia malah menolong orang itu. Anehnya lagi, untuk orang awam korban yang syok pada saat jatuh pasti akan melakukan CPR dan memberi nafas buatan, tapi Leo tidak, ia malah melakukan sayatan pada paru-paru korban seakan ia mengetahui kalau syok itu menyebabkan darah masuk dalam paru-paru.

Sayatannya begitu halus, belajar dari mana dia? Dan apa yang ia lakukan selama ini di Meksiko? Pemikiran-demi pemikiran terus terlintas di otaknya, padahal pernikahannya masih berlangsung tapi pikiran Eleane tak lepas dari kelakuan yang dilakukan oleh anaknya.

"Eleane.. Eleane" Eric mengguncang-guncang tubuh Eleane yang masih diam dalam pikirannya, "Lihat kesana, ada Mr. Jonny" Eleane membelalakkan matanya melihat orang yang ditunjuk oleh Eric.

"Papa???" gumamnya kecil, tubuh Eleane membeku. Jonny berjalan ke arah Eleane dengan diikutu oleh Keanos yang berada di belakangnya.

"Sebenarnya aku tak setuju kau menikah dengan orang lemah seperti ini" bugh Jonny memukul dada Eric, sontak para penjaga menghampiri Jonny, tapi dengan cepat Eleane mencegahnya, "Keputusanmu sudah benar, anak itu harus dididik oleh ayah kandungnya. Kuharap kau bahagia, sering-seringlah mengunjungiku" lanjutnya, Jonny melihat Leo sekilas lalu ia menatap mata Eleane kembali. Jonny menepuk bahu Eleane, dan pergi dari hadapannya.

Eleane masih tak menyangka bahwa papanya akan bersikap seperti itu, airmata bahagia jatuh ke pipinya. Selama ini ia tak pernah diperlakukan semanis itu oleh Jonny, tapi sekarang ia merasakan kelembutan dari apa yang ingin dia rasakan.

"Kuharap kalian bahagia" kata Keanos, ia memeluk lembut Eleane. Eric yang sedari tadi menatap tak suka dengan Keanos, ia langsung memisahkan Keanos dari istrinya.

Pernikahan berlangsung meriah, tak hanya pernikahan yang berlangsung tapi juga acara ulang tahun bagi Eleane dan Calvin.

Hari yang paling spesial bagi keluarga Lamarck dan Rigarelha, nampak ibu Eric yang sangat bahagia melihat anaknya menikah dengan wanita yang selama ini ia impikan menjadi menantunya, ia juga nampak bahagia melihat cucunya yang sudah besar.

"Hari yang cukup melelahkan" bisik Eric, tangannya melingkar di pinggang Eleane.

Eleane memutar badannya cepat, ia menyatukan hidungnya ke hidung Eric, merasakan hembusan nafas yang sama. "Kau tau, aku sangat bahagia, sangat sangat sangat bahagia. Tak kusangka papa datang ke pernikahan kita" Eleane memeluk suaminya erat.

"Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang" Eric mencium lembut bibir ranum Eleane, melumat dengan penuh gairah.

Eleane membalas ciuman Eric, lembut dan memabukkan. Eleane membuka mulutnya untuk memberi akses lidah Eric mengabsen setiap sudut yang ada di mulutnya. Lidah mereka sama-sama membelit untuk merasakan satu sama lain.

"Siapa bilang aku akan bercinta denganmu?" Eleane mendorong keras tubuh Eric hingga ia jatuh ke ranjang king sizenya, seringai lebar menghiasi bibir Eleane. Eleane meloncat dan langsung menindihi tubuh Eric, "Kali ini aku yang memimpin"

Eleane mencium bibir Eric rakus, bercinta dengan penuh gairah. Entah sejak kapan pakain mereka terlepas, tapi yang pasti sekarang tak ada satu benang pun yang melekat di tubuh mereka.

Eric merasakan tangan Eleane yang berada di dadanya, dengan lincah jari-jari Eleane memainkan puting dadanya tanpa melepaskan ciumannya sama sekali.

Triple E #Riga1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang