Eleane diam membeku di dalam apartemennya di Prancis, ia memandangi punggung seseorang yang membelakanginya. Sedih, tapi tak bisa mengeluarkan air mata.
"Ngapain lo disini?" sentak Eleane garang.
"Aku selalu disini menunggumu, dan aku tau kau akan datang kemari." kata Eric dengan santainya
"Pergilah dari sini Eric"
"Tidak akan"
"Aku mohon pergilah dari sini" ucap Eleane lirih
"Tidak akan"
Eleane tak menghiraukan keberadaan Eric, ia berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum. Dengan tangan yang gemetaran ia menuang air dalam gelas.
Eric yang melihat ada yang aneh dengan keadaan Eleane kemudian mendekat. Sempat botol kaca terlepas dari genggaman Eleane, tapi dengan cepat Eric menangkapnya. Eric merasakan tubuh Eleane bergetar seperti isak tangis yang tertahan, Eric merasakan Eleane menangis dalam diam.
Eric memeluk erat Eleane dari belakang, sangat erat hingga gemetar dari tubuh Eleane menjalar ke Eric.
"Eleane dulu selalu menangis, tapi sekarang ia berbohong pada dirinya sendiri" bisik Eric di belakang telinga Eleane.
"Pp..perrgiilaah d..dari sini Eric.. Kumohon" kata Eleane tergagap.
"Tidak akan.. Jika aku pergi, siapa yang berada disisimu sekarang?" jawab tenang Eric.
"Kau harusnya benci padaku" lirih Eleane
"Aku tidak akan membencimu dengan semua yang kau lakukan padaku"
"Pergilah Eric.. Sikap lo semakin buat gue sesak."
"Gue bakal lindungin lo, hidup mati gue untuk lo El. Meski lo nggak balas cinta gue, tapi asalkan lo masih disamping gue, gue baik baik aja"
Eleane yang menyadari Fernando ada disini hanya bersikap tenang, salah bertindak itu akan membahayakan Eric.
Eric melepaskan pelukannya, tapi Eleane menahan genggaman tangan Eric dipinggangnya, Eric tak boleh tau Fernando ada disini.
Fernando pun pergi dari apartemen Eleane dengan segudang pemikiran liciknya. Ia kembali dalam mobil dan menunggu Eleane pergi.
Didalam apartemen Eleane yang masih diam membeku di pelukan Eric tak kuasa untuk bicara.
"Apa yang telah terjadi padamu? Aku tau kamu ingin menangis, menangislah.. Bahuku akan selalu ada untukmu"
"Jangan bersikap seolah kau mengenalku Eric" jawab Eleane dingin.
"Aku memang mengenalmu lebih dari dirimu sendiri, aku akan menunggu saat kamu menceritakan semuanya"
"Aku tak bisa bersamamu, aku tak ingin kau terluka" ucap Eleane lirih, benteng yang dibangun selama 6 tahun runtuh karna Eric.
"Aku tak perduli, selama kau disisiku aku akan menerima resiko apapun. Sampai matipun aku tetap akan bersamamu"
Eleane memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Eric, dengan cepat Eleane memeluk erat Eric. Senyum terukir dibibir Eric, tangan Eric memeluk Eleane.
Eleane menangis sejadi-jadinya, ia menenggelamkan kepalanya di dada Eric. Kerinduan yang mendalam, dan rasa cinta yang harus dipendam hanya karna masalah Jonny dan Fernando telah terbuka karna Eric.
Eleane mencintai Eric, sejak dulu ia hanya punya satu orang yang selalu ada disampingnya, melindunginya, dan menolongnya. Eleane tidak peduli apa yang terjadi padanya, selama Eric masih hidup dan bisa membuatnya bahagia apapun ia lakukan, semuanya hanya demi Eric.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple E #Riga1
RomanceHidup memang keras Ignesya Eleane atau bisa dikenal dengan Ana Clark hidup bersama Jonny selama belasan tahun, ia lebih mencintai Jonny daripada orang tua kandungnya. Dia dihadapi oleh masalah pelik yang menyeret keluarganya dalam masalah Jonny, aya...