Part 27 Kejutan Tak Terduga

59 6 0
                                    

Brakkk, "Sial" Fernando terus merutuki kebodohannya karna gagal mendapatkan anak itu, "Apa yang harus kulakukan sekarang?"

"Kau bisa mengatakan pada Jonny yang sebenarnya"

"Apa kau gila??? Mereka melakukan hal yang sangat licik, mereka telah membayar orang untuk menjadi Jenrico. Keparat sial, awas kau Ana" Fernando berteriak diselingi umpatan-umpatan terhadap Eleane.

"Cukup membunuh Jenrico untuk kedua kalinya"

"Aku sudah mencobanya, tapi selalu ada orang yang menggagalkan rencanaku." kataku pasrah, aku sudah mencoba segala hal untuk mengikat Ana tapi selalu gagal. "Jalankan rencana B, besok pagi kutunggu hasilnya" kataku, aku sudah muak dengan senua ini. Jonny dan Keanos harus mati, aku sudah memberikan waktu cukup lama untuk mereka, dan untuk masalah anak itu, karna anak itu tak memiliki darah dari Jonny dia bisa kumaafkan tapi dia akan tetap menjadi remot untuk senjataku.
***

"Berdasarkan pasar 67 dan 68 ayat 3 Undang-undang Dasar tentang Pemeriksaan dan Keputusan, saya selaku majelis kedisiplinan NHS Hospital memutuskan untuk mencabut hak praktek dari dr. Ana Clark untuk sementara hingga penyelidikan selesai" keputusan telah diberikan pada Ana, itu artinya rencanaku akan berhasil, aku tertawa terbahak-bahak akan raut wajah Ana.

"Aaahhh.. Bagaimana ini, kau diberhentikan?" kataku dengan nada menegejek.

"Apa ini ulahmu?" tanya Ana dengan bibir yang membentuk senyuman, "Aku sangat berterima kasih padamu, karna kau telah memberikan liburan padaku" lanjutnya dengan tawa terbahak bahak.

Silahkan kau tertawa Ana, akan kupastikan kau menangis darah dan memohon padaku. Ana berjalan menjauh dari hadapanku dengan tawa yang menjijikkan.

"Liburan?" aku tertawa karna tak sabar menunggu tawa itu menjadi tangisan.
***

Eleane Pov

"Leo... Mommy pulang.. Dimana kamu nak?" teriakku saat telah sampai di mansion keluargaku. Aku memutuskan untuk langsung terbang ke Prancis setelah keputusan itu.

Diberhentikan sementara? Hahahahah... Diberhentikan selamanya tak akan memperngaruhiku karna aku bisa leluasa untuk menghabiskan waktuku bersama Leo. Gumamku dalam hati.

Aku mendengar suara cekikikan dari arah dapur, segera aku menuju kesana untuk melihat ada apa disana.

"Mommy" suara kecil Leo, sudah hampir sebulan dia tinggal di mansion bersama ayah dan ibuku. Disini ia mendapatkan kasih sayang yang tak ia rasakan selama 5 tahun, setelah namanya berubah dari Alaric menjadi Elliot, sikap kasarnya telah berubah menjadi lebih baik.

Leo berlari kecil dan langsung memelukku, "Hey... Jagoan mommy sedang apa disini?"

"Leo membuat kue bersama grandma" cicit Leo dengan senang ia menunjukkan adonan yang telah ia buat.

"Heey.." teriakku kaget, ia mencolek hidungku dengan adonan yang telah siap di oven. "Akan mommy tunjukkan badut yang sebenarnya, sini kamu" tawa menggema diseluruh dapur, inilah yang kuinginkan bersama anakku aku menghabiskan waktu yang tak ternilai harganya.

Eric datang dengan mengendap endap, ia memberi kode untuk tak memberitahukan kedatangannya, "Hey.. Jagoan daddy" katanya dengan gelak tawa, ia menggendong Leo dan mendudukkannya di belakang lehernya seolah olah bermain pesawat pesawatan.

Aku tersenyum melihat ayah dan anak dengan gelak tawa cerianya, "Senang rasanya ada anak kecil mewarnai rumah kita" kata mommy memandangku dengan senyum tulusnya.

"Ya mom.. Maafkan Eleane karna tak sempat mengunjungimu, saat bertemu dengan daddy dan Calvin pun Eleane harus menembak mereka berdua untuk menyelamatkan hidup mereka" kataku lirih.

Triple E #Riga1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang