Part 11 Tanpa Hubungan

154 6 0
                                    

18+++

****

Tok tok tok "Eleane... Mommy boleh masuk?" suara lembut membangunkanku dari lamunan. Aku tersenyum melihat mommy datang menghampiriku. "Sudah mulai baikan?" tanyaya lembut.

"Ya mom.." jawabku seraya memeluk erat mommy.

"Jangan menghukum dirimu sendiri demi orang yang sudah tiada" kata mommy lembut seraya membelai rambutku.

"Mommy tau darimana?" tanyaku penasaran. "Eric yang menceritakannya??"

Mommy menggeleng pelan, aku mengerutkan keningku "Eldris" jawabnya. Aku memandang lekat mata mom, tangan mommy yang lembut membenakkan anak rambutku, "Eldris sudah menceritakan semuanya"

"Tidak mudah untuk melupakan semuanya mom" pelukanku semakin erat. "Mom... Jika kau membenci seseorang apa yang kau lakukan?"

"Memaafkannya" jawabnya cepat. Aku semakin mengerutkan keningku, "Semakin membenci orang, hidup kita nggak akan pernah damai" tuturnya.

Aku sekarang mengerti, "Lalu apa yang akan mommy lakukan bila orang yang mommy sayang berniat membunuh mommy?" aku melihat raut wajah mommy yang bingung atas pertanyaanku.

"Semua yang dilakukan orang pasti ada maksutnya nak... Mungkin saja orang yang mommy sayangi membenci mommy, jika itu terjadi mommy akan tetap memaafkan dia dan tetap menyayanginya."

"Hmmm... Pelukan mommy sangat hangat" gumamku pelan, "Mom... Apa yang akan mommy lakukan bila merindukan seseorang?"

"Menemuinya" ujarnya. "Apa kau merindukan seseorang?"

"Hmmm" aku menjawab seadanya. "Aku tidak akan menemuinya" ucapku lirih.

"Yasudah... Ayo kita sarapan, daddymu sudah menunggu dari tadi."

Aku dan mommy lalu menuju ruang makan. Terlihat disana Calvin dan daddy menyantap makanannya. "Pagi dad." kucium pipinya lembut dan memeluknya lehernya dari belakang.

"Kau sudah baikan nak?"

"hmmm" akupun duduk di samping mommy.

Aku mengaduk-aduk makananku, entah kenapa aku tidak berselera sekarang. Eric... Dimana kau? Aku sangat merindukanmu.

"Apa makanannya tidak enak?" kata Daddy membuyarkan lamunanku.

"No dad.. Aku hanya tidak berselera"

"Putrimu sedang merindukan seseorang" bisik mommy pelan. "Temui dia.. Katakan kamu tidak bisa hidup tanpanya" goda mommy.

"Mommy..." rengekku.

"Temui dia setelah pulang kuliah" kata dingin daddy. Hatiku mencelus ketika daddy membahas tentang perkuliahan.

"Emmhh... Dad.. Sepertinya aku tidak ingin melanjutkan kuliah sekarang" cicitku.

Prankk "Kau mau jadi apa kalau tidak kuliah?" semua mata tertuju pada daddy. Hatiku semakin menciut sekarang.

"Aku tidak pandai dalam jurusan ini, aku sama sekali tidak pandai dalam dunia fashion" kataku memandang lekat mata daddy

"Kau harus tetap kuliah, ambil jurusan lain yang kamu suka. Tapi daddy menginginkan kamu belajar management bisnis."

"No dad... Aku tidak ingin menjadi zombie seperti dia" tunjukku pada Calvin. "Mungkin aku akan mengambil jurusan kedokteran"

Calvin terbahak-bahak saat aku mengatakan ingin menjadi dokter, "Dengan sikapmu seperti ini, kau hanya akan membunuh pasienmu" plaaakkk sendokku kulempar tepat mengenai jidatnya. "Aaawwww..."

Triple E #Riga1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang