Dor
Maafkan aku Calvin, tidak ada cara lain selain ini untuk melumpuhkanmu.
"Drama yang luar biasa" kata Fernando tiba-tiba.
"Aku sudah memperingatkanmu Ana, aku sudah berbaik hati untuk tidak menyentuh orang yang kau sayang" kata papa seraya mengeluarkan pelindung dibalik kemejanya.
"Maafkan Ana papa.. Ana tidak tau kalau Calv..." bugh belum sempat aku berbicara, papa memukulku, "Papa... Ana minta maaf" ampunku.
Bugh bugh bugh "Jangan panggil aku dengan sebutan itu, kau tak pantas memanggilku dengan nama itu. KAU TIDAK LEBIH DARI SEBUAH BONEKA, ingat kedudukanmu." katanya dengan nada penuh penekanan, hatiku mencelos saat papa mengatakan hal itu, "Pergi dari sini, dan bawa mayat ini keluar" katanya dengan menendang Calvin.
Mayat? Dia masih hidup papa, batinku.
Aku segera membopong tubuh Calvin, kubawa dia keluar mansion.
Tin.. Bunyi klakson mobil mengagetkanku, aku berhenti sejenak saat mobil itu berhenti tepat di depan mansion.
Eldris
"Cepat masuk dalam mobil" katanya cepat.
Segera kubopong tubuh Calvin memasuki mobil. Kutidurkan dia di kursi belakang.
Kuperiksa tubuhnya dengan hati-hati, mataku membelalak kaget karna tidak mendengar deru nafas Calvin.
"Eldris... Calvin tidak bernafas" teriakku, "Cepat kemari"
Eldris segera keluar dari mobil, dan masuk ke pintu belakang.
"Tadi gue nembak dia di dada kiri, gue udah merhitungin tembakan gue jadi nggak akan terjadi apa-apa sama dia. Dan sekarang dia nggak bernafas, kayaknya dia syok." kataku menjelaskan, "Tunggu disini, jangan sentuh dadanya. Beri dia nafas buatan, berusahalah untuk membuat Calvin sadar" jelasku cepat
Aku segera meninggalkan mereka di dalam mobil. Aku berlari menuju mobilku yang terparkir di halaman, aku membutuhkan tas yang berisi peralatan bedah untuk menolong Calvin.
Kubuka kasar pintu mobilku, kuraih tas yang selalu kubawa.
"Nona.. Fernando akan melakukan rencananya malam ini" ucap Thomas mengagetkanku.
Kumohon jangan sekarang, Fernando keparat itu. Kuhabisi kau Fernando, geramku.
"Siapa yang akan dibunuhnya sekarang?" kataku dingin
"Tuan muda Keanos" jawab Thomas, lalu aku pergi meninggalkannya dengan membawa tasku.
Aku masuk ke mobil Eldris dengan cepat.
"Bagaimana keadaannya?"
"Aku tidak tau, denyut nadinya melemah. Dia juga tidak bernafas"
Kupasang handsfree di telingaku, dengan cepat aku mendial nomor rumah sakit.
"Kris.. Ini aku, siapkan ruang operasi secepatnya, ini keadaan darurat" kataku cepat dan memutus sambungannya.
Kubuka kasar tas yang berisi alat-alat rumah sakit. "Eldris, bantu aku. Sterilkan semua alat-alat ini" kuserahkan bagian alat bedah dan botol berisi alkohol padanya.
Kurobek baju yang dipakai Calvin, darah mengalir deras.
Huh.. Kenapa kau selemah ini Calv
Aku meraih scalpel yang telah disterilkan Eldris, aku harus melakukan trakeostomi untuk membantu pernafasan Calvin.
"Eldris, kuberi kau aba-aba untuk memberi nafas buatan pada Calvin" Eldris menggangguk tanda setuju.
Kusayat kecil pada bagian leher Calvin, "Sekarang" teriakku, dengan cepat Eldris memberi nafas buatan pada Calvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple E #Riga1
RomanceHidup memang keras Ignesya Eleane atau bisa dikenal dengan Ana Clark hidup bersama Jonny selama belasan tahun, ia lebih mencintai Jonny daripada orang tua kandungnya. Dia dihadapi oleh masalah pelik yang menyeret keluarganya dalam masalah Jonny, aya...