ini ceritanya saya tidak masuk sekolah gara2 sakit, mkanya daripada bosen dirmah akhirnya tak buat ff, ya jadilah ff ini, gag ada feel sebenarnya, cuma buat menghibur diri dari kebosenan saja.
.
"Bagaimana keadaan Kookie?" Tanya Sehun dengan nafas terengahnya, dia langsung saja mengebut tadi saat menerima kabar jika anak kesayangannya, satu-satunya yang paling berharga dalam hidupnya saat ini tengah kritis.
Taehyung, orang yang membawa Jungkook ke rumah sakit itu tidak menjawab pertanyaan Sehun, dia lebih memilih menunduk, lagipula dia tidak tahu akan menjawab apa, sedangkan dia sendiri tidak tahu keadaan Jungkook.
"Kim Taehyung! Jawab aku! Kookie baik-baik saja kan?" bentak Sehun seraya menarik kerah baju seragam Taehyung, emosinya meluap, dia sudah sangat hancur dengan perginya Kyungsoo untuk selamanya dari kehidupannya, dan saat ini satu-satunya yang dia punya tengah kritis.
"Mian Daddy, Kookie kritis, tadi Kookie pingsan saat mendengar penghormatan terakhir Mommy selesai dan Mommy akan segera dimakamkan, dan saat Tae membawanya kesini, dokter mengatakan Kookie kritis dan harus segera dioperasi, dan sampai saat ini dokter belum juga keluar hiks" ucap Taehyung tak kuat lagi menahan airmatanya, sungguh dia sangat takut terjadi sesuatu dengan kelincinya itu, dia masih menggunakan seragam sekolahnya, saat pulang sekolah dia langsung menuju rumah Jungkook dan sampai saat ini dia masih menggunakan seragamnya.
"Ya Tuhan, kenapa? Kenapa semua menjadi serumit ini?" ucap Sehun merosot ke lantai, cengkraman tangannya di kerah Taehyung terlepas, dia menangis meraung memikirkan hal yang terjadi hari ini begitu sukses membuatnya hancur.
.
.
.
"Tekanan darahnya menuruh, detak jantungnya melemah" ucap suster yang tengah memeriksa keadaan pasien di ruang operasi itu.
Ada 3 dokter di ruang operasi itu, Seokjin, Namjoon dan dokter senior mereka bernama Yesung, Seokjin mengumpat dalam hati, 'bagaimana ini bisa terjadi, Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan saat ini' batin Seokjin yang tengah kalang kabut memikirkan apa yang harus dia lakukan di saar seperti ini.
"Detak jantungnya berhenti dok" ucap suster tersebut membuat Seokjin seakan tersambar petir, dia mematung setelah mendengar suara suster tersebut, Jungkook, anak yang sudah 5 tahun menjadi pasien pribadinya, jantungnya berhenti berdetak, dia sudah sangat menyayangi Jungkook, bagaimana anak seceria Jungkook akan berakhir seperti ini, anak yang sangat manja dan dimanja semua orang saat ini benar-benar akan pergi.
Pergi ke tempat yang jauh menyusul Kyungsoo, Mommy tercintanya, orang yang memang tidak bisa hilang dari hidupnya, mungkin Jungkook terlalu lelah untuk hidup sendiri tanpa adanya Kyungsoo yang selalu menjadi nafas dalam kehidupannya, selalu menjadi yang utama dari saat dia terbangun sampai dia tertidur, bahkan disetiap tidurpun dia akan selalu membutuhkan Kyungsoo, dan saat ini Kyungsoo benar-benar pergi dari kehidupannya, selamanya dan tak akan pernah kembali.
Bukankah hari ini adalah hari yang seharusnya menjadi hari yang sangat memebahagiakan bagi keluarga Jeon, dan ternyata apa yang terjadi? Kyungsoo pergi selamanya dan saat ini Jungkook tengah menghadapi antara hidup dan mati.
Bolehkan Seokjin berharap agar Tuhan menyembuhkan Jungkook, bisakah dia merasa tega memisahkan Kyungsoo dan Jungkook, di saat Jungkook tengah menyusul Kyungsoo dan hidup tenang di dunia mereka, egoiskan Seokjin meminta agar Jungkook kembali lagi dan mencegah Jungkook untuk tidak menyusul Kynugsoo.
"Cepat siapkan alat kejut jantung" seru Yesung kepada suster-suter yang berhasil membuat Seokjin tersadar dari lamunannya
.
.
.
Sementara di luar ruang operasi, Sehun sudah seperti mayat hidup, Taehyung sudah pulang karena Baekhyun dan Chanyeol datang untuk menenangkan Sehun juga mereka tidak tega melihat Taehyung yang masih menggunakan seragamnya tampak kacau.
Sehun tak bergeming sama sekali, tatapannya lurus ke depan dengan tatapan kosong, pikirannya kemana-mana, semua kemungkinan yang akan terjadi terngiang dalam pikirannya, hari ini, hari ini adalah hari yang sangat menghancurkan seorang Jeon Sehun, kenapa Tuhan begitu tega, menghancurkannya dengan hanya sehari saja, sehari saja Tuhan telah merenggut semua kebahagiaannya.
Cklek
Pintu ruang operasi itu dibuka, Sehun yang sadar dari lamunannya langsung menghampiri dokter.
"Bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Sehun panik.
Dokter tersebut 'Yesung' tidak menjawab, dia hanya menggeleng lemas, semenatara Seokjin dan Namjoon yang berada di belakang Yesung menundukkan kepalanya.
"Tidak, Tidak mungkin, dokter jangan bercanda, sungguh candaanmu tidak lucu, Soekjin! Katakan padaku candaan dokter ini tidak lucu kan? Haha dokter sangat payah dalam bercanda haha" Sehun tertawa miris, terdapat luka yang sangat dalam dari suara ketawanya, semua orang tahu itu, Baekhyun meneteskan airmatanya, Jungkook, anak yang sudah dia anggap anaknya sendiri, yang selalu tersenyum manja kepadanya, kenapa secepat ini dia menyusul Kyungsoo, kenapa dia terburu-buru untuk bertemu Kyungsoo, tidakkah dia memikirkan semua orang, terutama Sehun, Daddy kesayangannya tengah hancur saat ini, dia sudah kehilangan separuh jiwanya hari ini, dan haruskah dia kehilangan separuh jiwa yang lain, jika memang seperti itu, untuk apa dia hidup di dunia ini.
"Tidak, Kookie-ku tidak mungkin pergi, jagoanku tidak mungkin tega meninggalkan Daddy kesayangannya, tidak mungkin, aku tahu betul jagoanku ini, dia memang sangat suka bercanda, minggir" ucap Sehun meleset masuk ke ruang operasi memperlihatkan seorang bocah yang dengan sejuta senyumnya tengah terbaring pucat tampak lelah dengan kehidupannya.
"Kookie, ini Daddy sayang, tidurlah sayang, jika Kookie lelah, tapi Daddy mohon, berjanjilah untuk kembali bangun dan katakan pada Daddy jika Kookie sangat menyayangi Daddy, ceritakan semua mimpi Kookie, Daddy mohon berjanjilah sayang" ucap Sehun menggenggam tangan dingin Jungkook.
"Kookie tahu, dokter tadi sangat payah dalam bercanda, sepertinya dia butuh les kepada Kookie, candaanya sungguh tidak lucu, sayang, Kookie, jagoan Daddy, istirahatlah sayang, Daddy tidak akan mengganggu Kookie, tapi Daddy mohon, bantulah Daddy untuk memenuhi keinginan terakhir Mommy, Mommy menginginkan Daddy untuk menjaga Kookie apapun yang terjadi, Daddy tahu Kookie sangat menyayangi Mommy, jadi Daddy mohon, penuhilah keinginan terakhir Mommy hiks" ucap Sehun tidak bisa lagi menahan isakannya, sungguh dia masih tidak mempercayai semua ini, kadua orang paling berharga dalam hidupnya meninggalannya seorang diri di hari yang sama, sungguh dia ingin sekali keluar dari mimpi buruk ini.
TBC
Terima kasih yang masih nunggu ff ini, terima kasih juga untuk Kakk Youngiii, aku malu untuk tidak semangat saat melihat semangat dari Kakk Youngiii, love You Kakk. SEMANGAAAATTTTTT
Baca juga ff aku yang lain
"Let Me Save You [Vkook / TaeKook] ((END))""It's Better [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Just It 'Sequel It's Better' [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Mianhae Kookie [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Hate But Care [VKook / TaeKook] ((END))"
"Together Forefer [JiKook / MinKook] ((TBC))"
"BTS NEWS"
"EDITAN BTS"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)
General Fiction"Aku mohon, jangan pernah berubah" "..." "Tetaplah seperti dulu, jangan seperti ini" "..." "Baiklah, mungkin kamu butuh waktu, tapi aku mohon lihatlah aku dan orang-orang yang menyayangimu disekitarmu, tidakkan kamu kasihan melihat mereka te...