Aku tahu kalian 'readers' kecewa sama aku yang main stop nulis cerita gitu ajah, tapi percayalah aku punya alasan tersendiri untuk itu, maaf banget ya aku selalu saja mengecewakan kalian, aku janji ff ini akan aku lanjut sampai END, tapi untuk jadwal publishnya aku gag janji akan cepat.
Flashback on
"Mommy, Kookie berangkat" ucap Jungkook setelah selesai dari acara sarapannya.
"Nde Sayang, ingat ya, Kookie gag boleh sedih lagi, semua yang terjadi nanti Kookie harus yakin jika semua akan baik-baik saja, Kookie harus kuat dan Mommy akan selalu ada di sisi Kookie" sahut Kyungsoo, mengingat tadi malam Jungkook tidak tenang memikirkan hasil rapor kenaikan kelasnya, dia takut jika Taehyung akan kembali marah bahkan kembali menyakiti dirinya sendiri seperti saat semester ganjil kemarin.
"Nde Mommy, Kookie sayang Mommy" ucap Jungkook yang dicium oleh Kyungsoo.
"Iya sayang, Mommy lebih menyayangi Kookie" balas Kyungsoo mengantar Jungkook menuju pintu utama.
Saat ini Jungkook berangkat dengan Jung Ahjussi karena Sehun sedang izin tidak masuk karena Kyungsoo yang menyuruhnya untuk tidak masuk dengan alasan ingin membuat kejutan untuk Jungkook.
.
.
.
"Yeobo, aku berangkat dulu" ucap Kyungsoo kepada Sehun yang sedang sarapan karena tadi dia tidak ikut sarapan bersama Jungkook, dia masih tidur ternyata.
"Kamu yakin tidak aku antar? Tunggu sampai aku selesai makan nanti kita akan pergi membeli perlengkapan bersama" tawar Sehun kepada Kyungsoo yang akan pergi membeli pelengkapan kejutan untuk Jungkook.
"Tidak usah Yeobo lagian juga kamu masih belum mandi kan? Aku tidak apa kok, nanti kalau Kookie sudah pulang dan aku belum kembali bilang sama Kookie untuk tidak menungguku, aku mungkin lama, bilang juga sama Kookie kalau aku sangat menyayanginya" ucap Kyungsoo sembari berlalu yang hanya dibalas anggukan oleh Sehun karena mulutnya masih penuh dengan makanan.
.
.
.
Drrt drrt drrt
Sehun yang baru selesai mandi mengangkat ponselnya yang bergetar.
"Yeobseo?" ucap Sehun masih mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"..."
"MWO????" terkejut dengan mata membulat dan seakan nafasnya tercekat saat itu juga.
"..."
"Di rumah sakit mana?" tersadar dari lamunannya Sehun langsung menyambar jaket dengan ponsel yang masih setia berada di telinganya.
"..."
"Baiklah aku akan segera kesana" ucap Sehun tergesa-gesa karena di seberang sana mengatakan jika Kyungsoo mengalami kecelakaan tunggal.
Flashback off
.
.
.
Acara penghormatan terakhir sudah dilakukan, sekarang saatnya Kyungsoo dimakamkan, sebelum tubuh Kyungsoo dimasukkan ke dalam peti, Sehun terlebih dahulu merengkuh tubuh Kyungsoo, dia peluk tubuh dingin itu dengan airmata yang membanjiri matanya, pelukan itu sangat erat, ingin rasanya Sehun terus memeluk tubuh Kyungsoo selamanya, dia tidak ingin pelukan itu terlepas, dia sangat mencintai Kyungsoo melebihi apapun, kebahagiaannya saat ini benar-benar direnggut darinya oleh Tuhan, kenapa Tuhan begitu tega mengambil seorang yang sangat berarti bagi semua orang terutama baginya dan juga Jungkook, tidak adakah cara lain selain ini?
Dan tubuh Kyungsoopun dengan terpaksa dilepas, dengan sangat tidak rela dia menggendong tubuh Kyungsoo ke peti mati, dan sebelum peti itu ditutup, dia masih meraih kepala Kyungsoo untuk menciumnya.
Chuuuu
Ciuman sepihak, itu adalah pertamakalinya dia merasakan, Kyungsoo selalu membalasnya dan sekarang apa? Sehun benar-benar merasakan ciuman sepihak, kenapa Kyungsoo kali ini tidak membalas ciuman itu, kenapa Kyungsoo hanya diam saja, tidakkah Kyungsoo berniat untuk membalas ciuman itu, ciuman yang dihiasi airmata dengan suara isakan yang juga dirasakan oleh semua orang yang menyaksikan itu, mereka semua tahu betapa Sehun sangat mencintai istrinya,
"Selamat jalan sayang, aku mencintaimu, aku akan menjaga Kookie sesuai dengan permintaan terakhirmu".
Setelahnya peti itu benar-benar ditutup dan dengan segera semua kerabat dan teman Kyungsoo juga Sehun mengiring peti itu untuk dimakamkan.
.
.
.
Peti itu sudah benar-benar terkubur, tergantikan batu nisan yang terukir indah dengan nama Jeon Kyungsoo.
'Sayang, bahkan saat terakhirmu kamu masih mengkhawatirkan Kookie, bolehkah aku iri kepada malaikat kecil kita? Kamu memikirkan perasaan Kookie tanpa memperdulikan perasaanku, tidakkah kamu tahu bahwa aku juga merasa sangat kehilangan saat ini, dan saat terakhirmu kamu mengatakan jika kamu menyayangi Kookie, tidakkah kamu menyayngiku sayang?' Sehun membatin dengan airmata yang terus saja mengalir di pipinya.
'D.O selamat jalan cintaku, hanya kamu yang aku cintai di dunia ini, berbahagialah disana, aku janji akan menjaga Kookie, orang yang sangat kamu sayangi di dunia ini' batin Jongin menghapus airmatanya.
Setelah pemakaman selesai semua orang termasuk Sehun beranjak untuk pulang
Drrt drrt drrt
Ponsel Sehun bergetar tanda ada panggilan, dengan malas dia mengangkat telpon itu, dia masih sangat terlalu lelah saat ini.
"Yeobseo?"
"..."
"Mwo? Kookie kritis?"TBC
Terima kasih yang masih nunggu ff ini, terima kasih juga untuk Kakk Youngiii , aku malu untuk tidak semangat saat melihat semangat dari Kakk, love You Kakk. SEMANGAAAATTTTTT
Baca juga ff aku yang lain
"Let Me Save You [Vkook / TaeKook] ((END))""It's Better [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Just It 'Sequel It's Better' [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Mianhae Kookie [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Hate But Care [VKook / TaeKook] ((END))"
"Together Forefer [JiKook / MinKook] ((TBC))"
"BTS NEWS"
"EDITAN BTS"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)
Ficción General"Aku mohon, jangan pernah berubah" "..." "Tetaplah seperti dulu, jangan seperti ini" "..." "Baiklah, mungkin kamu butuh waktu, tapi aku mohon lihatlah aku dan orang-orang yang menyayangimu disekitarmu, tidakkan kamu kasihan melihat mereka te...