Maaf kalau gag ngfeel, aku lagi kehilangan mood nulis, tapi aku dah janji mau update tiap minggu, UTS biologi aku remidi, hiks aku sedih minta ampun, padahal aku dah les tiap hari sampek malem, aku dah sholat tahajud biar gag remidi tapi ternyata masih saja remidi, aku kurang usaha apa coba? Hiks aku mau bilang apa ke Papa sama Mama.
.
.
"Terima kasih Tuhan, Terima kasih" Jeon Sehun tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukurnya karena Tuhan masih memberinya kesempatan untuk bisa menjaga jagoan kecilnya Jeon Jungkook. Baekhyun dan Chanyeol tak kuasa menahan tangisnya melihat sahabatnya seperti ini, airmata tak hentinya keluar dari matanya, mereka sangat mengerti perasaan Sehun saat ini, mereka tidak tahu apa yang akan mereka lakukan jika buah hatinya sendiri yang tengah terselamatkan oleh maut, Kim Taehyung.
Mereka mengenal Sehun semenjak masih SMP, jelas saja mereka sangat mengenal Sehun luar dalam, Sehun yang kekanakan dan menjadi sangat dewasa ketika menikah dengan seorang Do Kyungsoo yang lemah lembut, dan apalagi setelah lahirlah buah hati yang menjadi kekuatan hubungan keduanya, anak yang terlahir dengan tubuh yang mudah sakit, anak yang terlahir dengan sangat manja, namun itu bukan masalah, karena mereka sangat menyayangi buah hati itu, Jeon Jungkook.
Terlarut dengan keterharuannya, Baekhyun baru menyadari sesuatu, Kim Taehyung, anaknya harus tahu kabar gembira ini, dia yakin Taehyung akan sangat senang mengetahui kelincinya masih hidup. Dia mengeluarkan ponselnya, namun sebelum itu dia menerima sebuah panggilan dari Taehyung, dia tersenyum lebar mengetahui Taehyung menelponnya.
"Yeobseo Tae, Eomma punya kabar gembira"
"..."
"Eoh, ne saya Eommanya Kim Taehyung, ada apa? Dimana Taehyung?" sahut Baekhyun panik mendengar suara itu bukan suara Taehyung.
"..."
"MWO??"
.
.
.
"Enggh" mentari pagi mengusik tidur seseorang yang sepertinya masih sangat ingin tidur kembali.
"Tae, sayang, kamu sudah sudah sadar?" ucap Baekhyun yang tengah duduk disamping ranjang Taehyung.
Taehyung mengerjapkan matanya, menyesuaikan kesadarannya, dia masih sangat lemas, dia hanya bisa mengerjapkan matanya dan matanya bertemu dengan sosok Eomma yang sangat cerewet bagi Taehyung menatapnya khawatir.
"Tae dimana?" ucap Taehyung masih sangat lemas, dia tidak tahu kenapa dia saat ini terbangun di ruangan seperti ini, seingatnya kamarnya berwarna biru, namun ini putih, apakah Baekhyun telah mengecat ulang tembok kamarnya. Kenapa tanpa persetujuan Taehyung? Sudahlah lupakan.
"Kamu di rumah sakit sayang, kamu tertidur sudah 2 hari dan Eomma sangat khawatir karena kamu tidak bergerak sama sekali" ucap Baekhyun sedikit bercanda kepada anaknya yang dia tahu jika dia tengah tertekan, 2 hari Taehyung tidak sadarkan diri, dokter mengatakan Taehyung demam tinggi dan depresi berat sehingga dokter tidak bisa memprediksikan kapan Taehyung akan sadar karena hanya dirinyalah yang bisa menuntun tubuhnya bereaksi.
Taehyung mulai berfikir, 2 hari? Bagaimana bisa dia tertidur selama itu dan tidak bergerak sedikitpun, dia berfikir keras untuk mengingat apa yang telah terjadi.
"Kookie!!" panggil Taehyung dengan riang kala melihat sebuah wajah yang tampak menghanyutkan dirinya dengan rambut yang terkulai terhempas angin, Taehyung sedikit berlari tidak sabaran menghampiri sang pujaan hatinya.
Seseorang itu-Jungkook- menoleh kearah Taehyung yang dengan beraninya mengganggu dirinya yang tengah menatap kepergian sang penerang-mentari senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)
Fiksi Umum"Aku mohon, jangan pernah berubah" "..." "Tetaplah seperti dulu, jangan seperti ini" "..." "Baiklah, mungkin kamu butuh waktu, tapi aku mohon lihatlah aku dan orang-orang yang menyayangimu disekitarmu, tidakkan kamu kasihan melihat mereka te...