DEC.27

3.4K 306 44
                                    

sekedar info, ff DEC ini nanti akan sangat panjang mungkin ff ini ff terpanjang sepanjang sejarah, hehe makanya aku buat ff baru biar gag bosen sama ff ini, buat yang tanya kapan ff ini end, mungkin aku hanya bisa jawab nantiiii banget gag ketemu nanti kapan, hehe

semoga gag bosen sama ff ini ya, selamat membaca...

.

.

.

.


Sudah sebulan Jungkook berada di rumahnya lagi, setelah berada di rumah sakit 2 hari dia pulang dan saat ini dia hanya di rumah saja, dia hanya akan keluar ke taman belakang rumahnya dan termenung disana.

Sehun prihatin dengan keadaan putra tercintanya itu, bukannya tidak ada usaha, dia sudah mendatangkan beberapa psikolog untuk Jungkook, namun hasilnya akan berujung di rumah sakit karena Jungkook yang juga mengidap penyakit asma menyulitkan para psikolog untuk menyembuhkannya, bukannya membaik malah keadaan Jungkook semakin parah, karena saat malam Jungkook akan histeris sendiri, tidak ada kata 'Mom' lagi hanya teriakan ketakutan.

Ingin sekali Sehun mendengarkan suara Jungkook mengalun merdu di telinganya, tapi semenjak kejadian 'itu', Jungkook sama sekali tidak mengeluarkan suaranya.

Bahkan ketika ada Taehyung dan Yoongipun Jungkook seakan tidak merespon mereka, kecewa? Tentu saja Taehyung dan Yoongi kecewa karena Jungkook tidak meresponnya, tapi mereka tidak boleh egois, mereka harus mengerti posisi Jungkook saat ini, terutama Taehyung yang memang memiliki kesalahan, dia sadar benar jika tidak mudah memaafkan kesalahannya yang bisa dikatakan fatal.

Untuk masalah sekolah, Sehun sudah meminta ijin kepada Jongin selaku kepala sekolah disana, dan Jongin juga mengerti, ya tentu saja dia mengerti karena Jungkook adalah anak dari cinta pertamanya yang sampai saat ini masih belum terhapuskan bahkan saat Kyungsoo meninggal sekalipun, namun rasa ingin melindungi Jungkook begitu kuat karena mengingat Kyungsoo yang sangat menyayangi Jungkook.

Para gurupun memaklumi juga tidak ada yang protes, karena yang mereka tahu Jungkook adalah anak dari CEO Jeon Corp yang merupakan donatur terbesar di sekolah itu.

.

.

.

.

"Maaf Tuan, keadaaan anak anda sepertinya sangat lemah, sangat sulit menangani pasien yang memiliki penyakit yang sangat sensitive kambuh, tapi jangan khawatir, saya mengenal seseorang psikolog muda yang baru saja lulus dari universitas Jepang, dia baru saja pulang ke Korea dan menetap disini, banyak pasien yang bisa sembuh dengan cara sederhananya, karena dia memakai metode pengenalan dari dalam, kalau anda setuju saya bisa menghubunginya dan meminta bantuannya untuk menyembuhkan anak anda" ucap seorang dokter yang saat ini tengah memeriksa keadaan Jungkook yang baru saja kambuh karena baru saja diterapi oleh seorang psikolog, tentu saja Sehun langsung men-stop psokolog itu karena dia tidak tega melihat anaknya itu, baginya Jungkook adalah segalanya saat ini.

"Tapi dok, apakah Kookie akan berakhir seperti ini lagi? Saya takut jika Kookie ketakutan lagi dan berakhir seperti ini, bahkan ketika malampun Kookie menangis histeris" sahut Sehun menatap pilu anaknya yang terbaring lemah dia atas kasunya itu, Sehun ragu, ya Daddy mana yang tidak ragu ketika setiap kali anaknya itu didatangkan psokolog langsung kambuh dan semakin parah.

"Saya yakin tidak Tuan, saya dengar saat di Jepang dia banyak menyembuhkan orang bahkan orang yang kelainan jiwa sekalipun, saya yakin putra anda bisa sembuh, saya hanya menyarankan saja, selebihnya terserah anda" sahut dokter itu seraya membereskan peralatannya dan segera beranjak.

Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang