DEC.33

3.3K 214 15
                                    

sorry banyak typo, soalnya belum diedit












Pagi hari yang sangat cerah di hari Minggu, Jungkook sendirian di apartementnya, Yoongi baru saja dijemput oleh Kristal, karena dia diminta untuk menemani Eommanya ke rumah Halmoninya, Yoongi jelas menolak mentah-mentah permintaan Eommanya itu, ayolah hubungannya dengan Jungkook baru saja membaik kemarin dan hari ini harus meninggalkan Jungkook sedirian lagi, tapi Jungkook meyakinkan Yoongi jika dia tidak masalah jika ditinggal sendiri, toh dia sudah terbiasa sendiri, Yoongi masih saja menolak karena dia tidak ingin Jungkook merasa sendiri lagi, tapi dengan ancaman ampuh yaitu akan kembali bersikap dingin dengan Yoongi mampu membuat Yoongi menerima dengan tak senang hati.

Saat ini Jungkook sedang duduk di depan sebuah piano yang diberikan Kyungsoo dulu dari Jerman agar Jungkook mau makan dan minum obat yang sangat rewel saat sakit parah dulu, dia menekan tuth piano tersebut dengan pandangan kosong, nadanya mewakili perasaannya saat ini, meski dengan pandangan kosong tapi setiap dentingan piano tersebut menyiratkan luka terdalam yang tidak semua orang tahu, sudah menjadi kebiasaannya jika sedang sendiri, dia akan selalu bermain piano dengan pandangan kosong syarat akan kesendirian.

Hingga dia menekan asal tut piano itu sebagai akhir dari permainannya, bukan tanpa alasan dia mengakhiri permainannya, dia berhenti saat mencium parfum yang sangat familiar menyeruak pada indra penciumannya.

"Daddy" gumamnya, dia membuka matanya kala harum parfum yang sangat menyejukkan hati tercium, dia sudah tahu siapa yag ada di belakangannya saat ini, tanpa menolehpun dia sudah tahu, parfum yang selama hidupnya dia cium setiap saat sudah dia hafal di luar nalar, parfum Jeon Sehun.

"Sayang, permainanmu sangat bagus" Sehunpun tahu, tidak perlu memberitahu kepada buah hatinya jika dia sedang ada di dekatnya, buah hatinya sudah pasti tahu, bukan hanya karena parfum tapi batin seorang anak dengan seorang Daddy pastilah sangat kuat.

Sehun melangkah mendekat pada jagoannya, dia duduk di samping Jungkook, merengkuh serta mencium pipi juga kening buah hati, hal yang selalu dia lakukan bahkan sejak Jungkook baru lahir hingga saat ini, Jungkook juga akan selalu memejamkan matanya, terhitung Sejak kematian Kyungsoo, Jungkook ingin selalu menikmati sentuhan hangat kasih sayang dari Daddynya.

"Sayang, Daddy ingin mengajak Kookie lari pagi, sekalian ada hal yang ingin Daddy bicarakan, Kookie mau kan?" Sehun berucap dengan sangat lembut, takut jika sedikit keras saja akan menyakiti buah hatinya, satu-satunya alasan kenapa dia bisa bertahan hingga saat ini, karena Jungkook adalah satu-satunya kebahagiaannya.

Jungkook menyetujui ajakan Daddynya dengan senyuman manis, senyuman yang justru membuat Sehun berkaca-kaca, senyum yang sangat mirip dengan Kyungsoo, wajah Jungkook sungguh sangat rupawan persis seperti Kyungsoo, senyuman menyejukkan hati, senyuman yang sama dengan 2 gigi kelinci yang menjadi pembeda.

Tak terasa airmatanya menetes, airmata kerinduan keada yang terkasih yang sudah pergi jauh tidak akan pernah kembali, Jungkook yang melihat Daddynya meneteskan airmata seketika mengernyitkan alisnya.

"Dad, kenapa menangis?" tanay Jungkook, seraya menghapus airmata Sehun yang tidak sengaja dia keluarkan.

"Ah Ani, Daddy tidak apa-apa, Daddy hanya terlalu merindukan Kookie" sahut Sehun, dia tidak berbohong dengan alasan itu, tapi ada alasan yang lebih tepat dari itu.

Jungkook juga tahu jika Daddynya menangis tidak hanya karena merindukannya, tapi juga karena merindukan Mommynya, tapi Jungkook tidak memeiliki keberanian untuk mengungkapkan betapa dai juga sangat merindukan Mommynya, dia hanya takut penyakitnya akan kambuh di depan Daddynya.

Selagi menunggu Jungkook bersiap, Sehun berkeliling apartemen Jungkook, juga melihat-lihat apa yang ada disana, dia jarang ke apartement Jungkook, bukan karena dia sibuk atau apa, tapi karena permintaan Jungkook yang meinta untuk tidak ditemui jika tidak ada hal penting dengan alasan dia ingin mandiri dan tidak dimanja lagi, dia hanya trauma manja kepada seseorang dan orang itu pergi jauh meninggalkannya dan tidak pernah kembali.

Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang