Terima kasih yang udah nasehatin aku disaat aku mulai putus asa atas nikmat Tuhan, aku hanya merasa tidak adil saja ketika teman-temanku yang jarang ibadah malah sangat nakal bisa bahagia gtu sedangkan aku yang selalu ibadah gag bisa kayak mereka.
Dari kecil aku emang mudah sakit, kena hujan dikit langsung demam, kecapean dikit langsung sakit, telat makan dikit langsung kena lambung, dibentak dikit sama papa langsung sakit, aku tahu aku lebay, tapi aku ingin sekali bisa kayak mereka yang jarang bahkan tidak pernah sakit tp aku bersyukur aku tidak punya penyakit yang parah atau mematikan. Aku juga ingin bisa kemana-mana kayak teman-teman yang lain, bisa ikut study tour, rekreasi bareng, tapi kenapa aku gag boleh? Aku sedih aku marah tapi aku gag tw harus maras sama siapa. Maaf kalau aku curhat, maaf juga aku minggu kemarin sakit jadi gag bisa update (semua ff aku sedikit banyak aku ngambil dari kisahku).
.
.
"Kelinci, sudah 10 hari kamu tertidur, apa kelinciku ini tidak lelah terus tertidur seperti ini?" ucap Taehyung menggenggam tangan Jungkook, sudah menjadi rutinitas Taehyung selama beberapa hari ini, Taehyung yang akan selalu menemani kelincinya saat pagi sampai petang bahkan sesekali ikut menginap di rumah sakit bersama Sehun tentunya, berbicara Sehun, dia saat ini sangat kurus, bahkan makanpun terasa sangat pahit, bagaimana tidak, semangat hidupnya, kebahagiaannya, dan setiap manis dalam perasanya saat ini sudah meninggalkannya, bahkan jagoannya saat ini sekarat dan tidak ada tanda-tanda kehidupan dalam diri jagoannya.
"Kelinci, ayolah bangun, jangan tidur terus, kasihan Daddy, Daddy sangat terluka dengan keadaanmu yang seperti ini" ucap Taehyung masih menggenggam tangan Jungkook.
"Kelinci, 3 hari lagi kita akan masuk ke kelas baru, kelas XI, Alien gosongmu ini ingin sekali sebangku denganmu, apa jadinya nanti kalau alien gosong sebangku dengan kelinci semok" ucap Taehyung lirih pada akhir kalimatnya, selalu seperti itu, selalu saja dia tidak pernah bisa membendung airmatanya ketika kata 'kelinci semok' keluar dari mulutnya.
"Ya Tuhan, kenapa aku jadi cengeng begini, bahkan kamu hanya menutup mata aku sudah menangis, Ya Tuhan, kenapa aku secengeng ini sekarang, hiks" Taehyung mengusab airmatanya dengan kasar, entah kenapa dia jadi secengeng ini sekarang.
"Selamat Kookie, kamu sukses membuatku jadi cengeng seperti ini bahkan hanya dengan menutup mata, hiks hiks sakit Kookie, sungguh ini sangat sakit, bahkan aku sudah menyerah sebelum berperang denganmu, Ya Tuhan kenapa aku selemah ini" ucap Taehyung terisak mencium telapak tangan Jungkook lembut dengan airmata yang terus menetes bahkan mengenai telapak tangan Jungkook.
"Tidak, aku tidak akan menyerah, aku harus bisa melawanmu, aku yakin kamu akan bangun dan kita akan berperang, Emm bagaimana kalau renang? Aku menantangmu lomba renang, yah meskipun aku yang dengan gaya bebas sih melawan kamu yang sudah atlet handal, tapi aku bakalan buktikan kalau aku bisa mengalahkanmu, Hahaha iya benar aku pasti bisa mengalahkanmu, makanya ayo bangun Kookie" ucap Taehyung bersemangat menantang Jungkook.
"Asalkan kamu tahu ya Kelinci, aku sebenarnya lebih handal daripada kamu, tapi karena aku gag mau terlihat sombong jadi aku bilang kepada semua orang kalau aku gag bisa renang, Hahaha, aku yakin kamu pasti kalah melawanku" ucap Taehyung dengan nada bahagiannya membayangkan dia akan bertanding dengan kelincinya. Tapi tetap saja kesedihan dan ketakutannya selalu bersarang dalam hatinya.
.
.
.
Hari ini, hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi seorang Min Yoongi, dia baru saja pulang dari Eropa, namun semangat ingin bertemu dengan dongsaeng kesayangannya yang sangat dia rindukan mengalahkan segala kelelahan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)
General Fiction"Aku mohon, jangan pernah berubah" "..." "Tetaplah seperti dulu, jangan seperti ini" "..." "Baiklah, mungkin kamu butuh waktu, tapi aku mohon lihatlah aku dan orang-orang yang menyayangimu disekitarmu, tidakkan kamu kasihan melihat mereka te...