"Enghh" Jungkook terbangun, dia melihat disamping kanannya Yoongi tengah mengusab keningnya hangat, matanya masih setengah terbuka, dia masih sangat lemas.
Semua orang terkejut dengan erangan Jungkook, semuanya mengelilingi Jungkook, Sehun dengan segera menghampiri buah hatinya begitu pula dengan yang lain.
"Kookie, Kookie sadar?" ucap Yoongi tersenyum tanpa sadar airmatanya kembali mengalir mengiringi senyumannnya, sadar dengan itu Yoongi mengusab airmatanya dengan tangannya yang masih diperban.
Jungkook membuka matanya sepenuhnya kala melihat tangan Yoongi yang diperban, dia tahu luka itu dialah yang membuatnya, dengan perlahan dia menggerakkan tangannya untuk memeriksa tangan Yoongi dan menghapus airmata Yoongi, namun ada yang aneh
Tangan dan kakinya tidah bisa digerakkan
Seakan ada sesuatu yang menghalangi pergerakan tangan kakinya, dengan perlahan Jungkook melihat tangan dan kakinya, dan benar
Tangan dan kakinya diikat
Apa semua ini? Saat terbangun yang dia lihat tidak seperti biasanya, setiap kali dia membuka matanya dia akan selalu disambut hangat oleh pelukan Mommynya, dan sekarang apa? Dia bangun dalam keadaan terikat, kaki dan tangannya terikat di sisi ranjangnya, ya Tuhan betapa hancurnya dia saat ini, sebegitu membahayakankah seorang Jeon Jungkook sehingga harus diikat, tidak tahukan mereka jika Jungkook sudah sangat hancur dengan kehidupannya dan saat ini dia sudah benar benar berkali lipat hancur.
Tidak ada lagi sapaan "Sayang, ini Mommy, Mommy disini bersama Kookie", tidak akan ada lagi sapaan itu, dia memang sangat hancur dengan tidak disambut dengan sapaan hangat itu, tapi tidak dengan harus diikat? Sungguh ini sangat membuatnya hancur, jika sudah seperti ini untuk apa dia hidup di dunia ini?
Jungkook menutup matanya sesaat, dia hanya ingin memastikan jika dia tidak sedang bermimpi dan tepat ketika dia membuka matanya lagi hal itu tidak berubah, tangan dan kakinya tetap terikat, kemana kehangatan yang biasa dia rasakan, pelukan hangat Kyungsoo saat ini sudah berubah dengan ikatan kuat tali yang menyambut harinya.
Dan mata itu tertutup kembali diiringi setetes airmata pada kedua mata yang dulu indah itu, entahlah dia sangat lelah saat ini, terjaga dengan kenyataan yang mampu membuatnya hancur, sangat hancur, tidakkah semua orang tahu jika dia sangat hancur saat ini, dia sudah terluka dengan kepergian Kyungsoo, dan saat ini dia diikat seakan dia adalah orang yang paling berbahaya, yang jika ikatan itu dilepas akan membuat seluruh dunia ini hancur.
Ya Tuhan, ada apa dengan semua ini, jika sudah seperti ini untuk apa dia hidup di dunia ini, bahkan dunia ini saja menolak akan kehadiran dirinya, seakan dunia melarangnya untuk hidup bebas, kenapa dia harus diikat? Lagi-lagi pertanyaan itu yang muncul.
Yoongi sudah terisak dari tadi, dia melihat kerapuhan dari pancaran mata Jungkook, dia tahu Jungkook hancur begitu mengetahui jika dirinya diikat, kenapa dia begitu egois dengan membiarkan dokter itu mengikatnya, tanpa mempedulikan bagaimana perasaan Jungkook ketika tahu jika dirinya diikat.
"Maafkan Hyung Kookie, maafkan Hyung hiks" ucap Yoongi seraya melepas ikatan itu dengan lembut, seakan takut jika tangan adiknya itu lecet jika dia melakukannya dengan sedikit keras, dia sudah tidak peduli jika dia akan dimarahi oleh dokter, dan juga tidak peduli jika Jungkook akan membunuhnya saat ini, karena dia tahu dengan diikat seperti ini akan mengahncurkan hati Jungkook dan membunuhnya secara perlahan.
Sehunpun begitu, jangan ditanya tentang dia, dia sudah pasti sangat terluka, karena dialah disini yang paling terluka, dengan pelan Sehun membuka ikatan di kaki Jungkook dengan diiringi oleh airmata, begitupun Baekhyun, Chanyeol dan Jongin, mereka membantu melepas ikatan itu, Jungkook tidak berontak, dia terlalu hancur saat ini.
Taehyung? Dia hanya memandang wajah hancur Jungkook tanpa berniat untuk membantu melepas ikatan itu, sungguh ini adalah hal yang sangat membuatnya terluka.
"Kookie.." ucap Taehyung lemah.
Jungkook yang awalnya menutup matanya, dia membuka matanya begitu mendengar namanya dipanggil seseorang yang dulu dia panggil alien gosong, dia tatap wajah Taehyung yang juga sangat terluka saat ini.
Tes
Tanpa terasa airmata mereka jatuh bersamaan, ada rasa yang sangat menyesakkan yang tidak bisa mereka jelaskan.
Tes
Lagi, airmata Jungkook jatuh, dia terus menatap wajah Taehyung, entah dia tidak tahu harus berekspresi bagaimana, dia terlalu lelah saat ini, dia hancur saat ini
Tes
Begitupun Taehyung, dia terus mengeluarkan airmatanya begitu mendapat tatapan kekecewaan, tatapan kesedihan, tatapan kerapuhan dan tatapan kehancuran dari kelinci gembulnya itu.
Tidak ada yang mengeluarkan suaranya, mereka semua diam dalam tangis, seakan airmata merekalah yang tengah mengatakan apa yang mereka rasakan saat ini, terus seperti itu hingga ikatan itu terlepas seutuhnya dari tangan dan kaki Jungkook.
Jungkook beralih menatap Yoongi yang saat ini sudah sangat kacau, dia tahu jika Yoongi sangat mengkhawatirkannya, melihat airmata Yoongi membuatnya ikut mengeluarkan airmata, namun kali ini dengan bibir yang meringis menahan tangis.
Hiks
Hingga isakanpun terdengar, yang membuat semua orang merasa dunia mereka terhenti, dia ingin mengadu kepada Yoongi jika saat ini sangat hancur.
Bruk
Taehyung tidak kuat lagi, dia terjatuh tidak sadarkan diri dari kursi rodanya, dia terluka melihat kenyataan di depan matanya itu, dia lelah, sungguh sangat lelah, sungguh airmata Jungkook adalah kelemahannya.
"Tae!!" ucap Baekhyun yang pertama melihat Taehyung pingsan dan jatuh dari kursi rodanya.
"Tae, ada apa?" tanya Chanyeol kemudian menggendong Taehyung menuju kursi roda dan mendorong kursi roda itu menuju ruang rawatnya, tak lupa Jongin yang memanggil dokter untuk Taehyung, sementara Sehun dan Yoongi masih menemani Jungkook takut jika Jungkook berbuat macam-macam lagi.
Sungguh hari ini adalah hari terpanjang dan hari tersuram dalam kehidupan mereka semua, dan mungkin dimulai hari ini semuanya akan berubah, berubah dan mungkin akan sangat sulit untuk kembali, bahkan tidak akan pernah kembali.
END
Happy Birthday Maz Kookie
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)
Ficção Geral"Aku mohon, jangan pernah berubah" "..." "Tetaplah seperti dulu, jangan seperti ini" "..." "Baiklah, mungkin kamu butuh waktu, tapi aku mohon lihatlah aku dan orang-orang yang menyayangimu disekitarmu, tidakkan kamu kasihan melihat mereka te...