Semangat ya buat yang kelas XII yang Senin mau UNBK, semoga lancar. aamiin
.
.
Duk
Duk
Duk
"Dasar tidak berguna" Yoongi saat ini berada di atap rumah sakit, dia terus meninju tembok rumah sakit dengan tangannya hingga tangannya sudah dipenuhi dengan darah, dia marah, dia kecewa, dia terluka, bagaimana bisa dia bersenang-senang selama 10 hari ini sementara dongsaeng kesayangannya mengalami masa terburuknya, Mommynya meninggalkannya untuk selama-lamanya dan Jungkook yang sekarat selama 10 hari ini, sungguh dia sangat marah pada dirinya sendiri.
"Cukup Hyung" ucap Jimin dengan nafas terengah, akhirnya dia menemukan keberadaan Yoongi setelah mencarinya kemana-mana.
Sret
Dengan segera Yoongi menepis tangan Jimin yang mencegahnya untuk meninju tembok itu, bahkan mungkin saat ini tulangnya sudah retak, namun dia tidak merasakan sakit, sakit di dalam hatinya lebih menyakitkan daripada di tangannya.
"Jangan ikut campur urusanku Park Jimin" ucap Yoongi terus meninju tembok itu, bahkan saat ini kepalanya dia benturkan di tembok itu.
"Hentikan Hyung" ucap Jimin memeluk tubuh Yoongi dan sedikit mendorong tubuhnya hingga mereka menjauh dari tembok.
"Hiks, kamu tidak tahu apa yang aku rasakan Jim, Hyung macam apa aku ini, hiks, Mommy meninggal Jim, dan Kookie sekarat seperti itu, dan aku bersenang-senang disaat seperti itu, katakan aku harus apa? Hiks" ucap Yoongi sesegukan, sungguh dia tidak tahu harus bagaimana, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat ini.
"Mommy adalah nafas bagi Kookie, dan sekarang Mommy sudah meninggal, coba bayangkan kamu diposisi Kookie saat ini, dia hancur Jim, hiks, aku berjanji untuk menjaga Kookie, tapi aku harus menjaga dia seperti apa setelah ini? Hiks, dan aku dengan seenaknya bersenang-senang atas semua ini, aku jahat Jim, aku kejam" ucap Yoongi memukul tubuh Jimin yang memeluknya, sungguh Yoongi hancur saat ini.
Jimin mempererat pelukannya kala Yoongi memukul tubuhnya, tubuhnya memang sakit, namun hatinya lebih sakit melihat Yoongi yang hancur seperti ini.
"Lepas Jim, aku orang jahat Jim, aku kejam hiks lepas" ucap Yoongi memberontak, berlari dan memukul kembali tembok itu dengan kepalanya, darahnya sudah kelar dengan deras dari kepalanya.
"Hyung cukup" ucap Jimin dan berlari menuju Yoongi
Sret
Buk
Bruk
"Sudah Puas hah?" ucap Jimin menarik Yoongi dan memukul Yoongi, hingga Yoongi tersungkur.
"Sudah puas menyakiti dirinya? Liatlah yang lain Hyung, tidak hanya Hyung yang terluka, semua terluka Hyung, lihatlah Daddy, bagaimana terlukanya Daddy dengan semua ini, SADARLAH HYUNG" ucap Jimin membentak dengan sekerasnya di depan Yoongi, Jimin tidak pernah membentak Yoongi seperti ini, dia tidak pernah semarah ini sebelumnya, jangankan membentak, membantah perkataan Yoongipun dia takut, tapi kali ini dia sungguh marah.
"Lihatlah yang lain Hyung, tidak hanya Hyung yang hancur atas semua ini, lihatlah Daddy, Taehyung dan yang lainnya, bagaimana perasaan Daddy atas semua ini, dia sudah pasti sangat hancur Hyung, Mommy dan Kookie adalah sumber kehidupan bagi Daddy, mereka adalah nafas Daddy, bagaimana posisi Daddy saat ini setelah tahu jika Mommy meninggal dan putra kesayangannya sekarat seperti ini, tidakkah Hyung tahu jika orang yang paling terluka saat ini adalah Daddy" ucap Jimin mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Yoongi yang tetunduk dilantai dengan airmata yang tak hentinya mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)
General Fiction"Aku mohon, jangan pernah berubah" "..." "Tetaplah seperti dulu, jangan seperti ini" "..." "Baiklah, mungkin kamu butuh waktu, tapi aku mohon lihatlah aku dan orang-orang yang menyayangimu disekitarmu, tidakkan kamu kasihan melihat mereka te...