DEC.30

4.2K 305 32
                                    

Happy Birthday to me, wkwkwk

Hey readers, saat ini aku genap 17 tahun loh, seneng gitu sudah dewasa, brt aku sudah cukup umur buat baca n nulis part naena, hwaduuuh wkwkwk, juga gag ada larangan buat baca ff rate M, hwaaaaaa tapi takut ketahuan ortu, hehe

Sebagai syukur, aku up semua ff aku, hehe

.

.

.

.

.

.

.

3 bulan berlalu, banyak hal yang berubah selama itu, Jungkook saat ini tidak lagi tinggal di mension Jeon, dia saat ini tinggal di apartement dekat dengan sekolahnya, sejak dia bermimpi malam itu dia memiliki banyak trauma, dia trauma naik mobil karena dia akan mengingat kejadian detik-detik Kyungsoo meninggal, dia juga trauma mendapat nilai tinggi, apakah ada? Jawabannya ada karena saat dia mendapat nilai tinggi dan menjadi juara saat itu juga Kyungsoo meninggalkannya, dan ingatkah kalian jika Kyungsoo meninggal saat akan memberi hadiah untuk Jungkook yang mendapat juara umum?.

Jungkook tahu semua dari mimpi itu, meskipun dia tidak tahu mimpi itu kenyataan atau bukan tapi dia beranggapan jika mimpi itu adalah kisah asli detik-detik Kyungsoo pergi untuk selama-lamanya, bahkan Sehunpun tidak tahu kejadian yang sebenarnya, dia tidak mau menyelidiki itu karena dia takut kembali bersedih, jadi dia hanya beranggapan jika Kyungsoo ada di sampingnya menemaninya hanya saja tidak terlihat, begitu keyakinannya.

Dan semenjak Jungkook terbangun setelah tidur dalam dekapan Taehyung dulu, Jungkook kini menjadi pribadi yang sangat dingin, bahkan kepada siapapun kecuali Sehun dan Hoseok, kenapa hanya mereka berdua? Karena saat berada di dekapan merekalah hati Jungkook bisa menghangat dan bisa tenang.

Dan satu hal lagi, semenjak terbangun dalam dekapan Taehyung waktu itu, dia tidak sama sekali berbicara dengan siapapun kecuali Sehun dan Hoseok, butuh waktu sebulan bagi Sehun untuk bisa berbicara dengan Jungkook, dan itu dengan bantuan Hoseok, karena Hoseok memang ahli dalam bidangnya sebagai psikolog handal lulusan Jepang.

Sehun tentu saja menolak keinginan Jungkook untuk tinggal di apartement sedirian, dia tahu Jungkook, dia hanya tidak bisa hidup berpisah dengan harga satu-satunya yang dia punya di dunia ini, alasan dia bisa hidup sampai saat ini, namun dengan keteguhan Jungkook yang tidak ingin hidup dengan manja lagi serta tidak ingin bayang-bayang Kyungsoo selalu menghantuinya ketika dia masuk ke dalam rumahnya, rasa bersalah itu selalu menggerogotinya, andai saja dia tidak mendapat juara umum saat itu, mungkin Kyungsoo tidak akan pergi meninggalkannya, tapi hanya penyesalan yang bisa dia rasakan saat ini, tapi sungguh keputusan Jungkook ini sangat membuatnya terpukul, meskipun Hosoek berjanji akan selalu memantau keadaan Jungkook tapi tetap saja dia tidak tenang.

Ya benar, Hosoek tinggal di apartement juga tapi tidak satu apartement, dia berada di apartement yang lebih dekat dengan sekolah Jungkook, bukan tanpa alasan dia tidak satu apartement dengan Jungkook, dia tahu jika dia tinggal satu apartement dengan Jungkook, Jungkook tidak mau, karena sama saja dia tidak bisa hidup mandiri, jika ternyata dia selalu dibuntuti oleh Hoseok.

Sehun akan selalu mengunjungi Jungkook ke apartementnya setiap seminggu sekali, saat awal-awal dia selalu datang setiap hari, tapi karena permintaan Jungkook akhirnya dia mengalah dan hanya bisa bertemu dengan Jungkook seminggu sekali.

Untuk Yoongi, adakah yang bisa menebak apa kabar Yoongi, Yoongi saat ini sangat terpukul, dia merasa bersalah karena tidak ada di sisi Jungkook saat Jungkook sangat membutuhkan semangat dari orang terdekatnya, dan berakibat sekarang, Jungkook tidak membuka suaranya sama sekali, meski dia tahu jika Jungkook hanya akan berbicara dengan Sehun tapi itu cukup membuat dia semakin merasa bersalah, dia selalu berusaha mengambil hati Jungkook meski hasilnya sia-sia dia tidak akan menyerah sampai Jungkook mau membuka hatinya lagi untuk Yoongi.

Don't Ever Change 'Sequel HBC' [VKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang