18+
Masih dengan menyatukan bibir mereka. Putra berkata ....
Flasback on ....
Meyla mengutuk dalam hati, bagaimana bisa kopernya hilang di rumah dan di kamar Putra. Di tambah lagi dengan kado kejutan yang diberikan oleh mertuanya. Ya sebuah lingerie berwarna merah menyala, warna yang paling dihindari oleh Meyla. Tapi apa boleh buat dia terpaksa harus menggunakannya karena koper pakaiannya yang raib ditelan hantu dan ditambah lagi dengan janjinya pada bunda Anna untuk menggunakannya, tidak mungkin dia membatalkan janjinya karena dia tidak mau jadi orang yang munafik.
Meyla menatap dirinya dicermin kamar mandi, bukan ... dia tidak mengagumi kecantikan dirinya, tapi dia menatap baju kurang bahan yang ia gunakan. Meyla bingung dan berusaha memutar otaknya, bagaimana caranya agar dia dapat menutupi tubuhnya ini. Lingerie ini sangat ... sangat ... seksi. Dia bergidik ngeri membayangkan apa yang akan Putra katakan dan apa yang akan terjadi dengan dirinya malam ini. Ini seperti pepatah 'Masuk ke kandang harimau' dan dia adalah seonggok daging yang akan dirobek-robek oleh Putra.
Tidak sengaja matanya memandang ke arah baju handuk, dengan cepat dia memakai baju handuk itu. Sekali lagi menatap ke arah cermin, menilai apakah ada bagian yang terbuka dan semua bagian atasnya tertutup. Dengan menghembuskan nafas lega Meyla membuka pintu kamar mandi dalam hatinya berdoa semoga Putra tidur karena telah memakan menu kambing guling dan kerang yang disajikan di restoran tadi.
Tapi naas dan sepertinya dewa keberuntungan tidak sedang berpihak pada Meyla. Putra masih terjaga dan sedang asik memainkan games di smartphone miliknya. Dengan langkah cepat Meyla menuju kasur dan menyelimuti dirinya sampai ke leher. Putra pun berusaha menanyakan kenapa dia tidak memakai baju tidur dan lebih memilih handuk yang berbentuk baju untuk tidur, tapi Meyla menjawab pertanyaan Putra dengan judes.
Flashback off ....
Di kamar dikasur yang sama Meyla hanya terpaku dan terdiam mencoba menikmati apa yang di lakukan oleh Putra. Meyla mengakui Putra seorang good kisser, walaupun ini bukan kali pertama mereka berciuman tapi tetap saja rasanya sangat berbeda.
Dengan rakus dan penuh nafsu, Putra menyatukan bibir mereka meresap segala rasa manis yang diciptakan oleh bibir ranum Meyla seperti lebah yang menghisap madu bunga. Dengan ahli tangan Putra membuka baju handuk yang dipakai Meyla. Dan terlihat lah oleh mata Putra kemolekan tubuh Meyla. Putra pun makin bertambah melumat bibir Meyla.
Dan masih dengan menyatukan bibir mereka, Putra berkata ... lebih tepatnya berbisik kepada Meyla, "Bunda mengintip di luar, bisakah kita berpura-pura melakukan hubungan suami-istri."
Putra mengatakannya dengan muka sangat datar seperti tidak terjadi apa-apa. Tapi tidak dengan mimik muka Meyla. Pucat dan terdiam tidak dapat berkata apa-apa. Sakit itu yang Meyla rasakan di dadanya. Bukan sakit karena Putra yang memegang dadanya. Tapi sensasi sakit di dalam rongga dadanya. Sensasi sakit saat kamu hanya dianggap sebagai mainan atau benda yang hanya digunakan saat orang itu butuh kamu.
Saat Meyla ingin menjauhkan diri dari himpitan tubuh Putra. Putra semakin menunjukkan dominasinya ditubuh Meyla. Putra mencium dan memberikan tanda di tubuh dari leher sampai dada Meyla. Meyla yang awalnya ingin melepaskan diri dari tubuh Putra hanya bisa melenguh dan mendesah.
Sampai akhirnya Putra menjauhkan tubuhnya dari tubuh Meyla. Putra kembali berbaring di kasur miliknya sambil berkata pada Meyla "Thanks atas aktingmu dan Maaf."
Meyla pun berbalik membelakangi tubuh Putra. Hatinya sakit dan hancur, tanpa dapat di tahan olehnya. Harga dirinya di rendahkan oleh suaminya sendiri. Air mata Meyla pun mengalir dari mata indahnya tanpa bisa dia kendalikan. Dia berusaha menutup isakkan tangisnya dengan tangannya. Putra tidak boleh tau dia menangis. Meyla berpikir dia harus kuat dan seolah tidak terjadi apa-apa.
**********
Di pagi harinya Meyla terbangun setelah semalam menangis sambil tertidur. Dia memandang kearah Putra yang sedang nyenyak tidur, sakit semalam masih terasa tapi dia harus kuat dan berakting seolah tidak terjadi apa-apa.
Dengan semangat dia membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi tanpa membangunkan Putra, Meyla berjalan menuju dapur rumah Putra. Walaupun dia tidak memasak makanan di rumah Putra tapi dia tetap harus keluar kamar dan ikut menyiapkan sarapan di rumah mertuanya. Dia tidak ingin di cap menantu malas.
Saat membantu menyiapkan sarapan di dapur. Meyla menjadi bahan bully ibu mertuanya. Banyak perkataan ibu mertuanya yang menanyakan tentang kejadian tadi malam, yang semakin membuat Meyla memerah karena malu.
Bahkan ibu mertuanya bilang bahwa desahan malam tadi terdengar sampai depan kompleks. Ibu mertuanya berpendapat bahwa makan malam yang menunya kerang serta kambing guling di tambah dengan lingerie adalah resep untuk rumah tangga yang harmonis.
Ibu mertuanya bilang bahwa dia sangat ingin menggendong cucu dalam waktu dekat. Dan memaksa dirinya agar olahraga tiap malam hari. 'Bahkan Putra hanya menyentuhku untuk akting' pikir Meyla.
Andai saja dia dapat membelah diri seperti amoeba untuk menghasilkan anak, mungkin dia akan melakukannya untuk memenuhi keinginan ibu mertuanya.
Setelah semua sarapan tersaji, Meyla pamit untuk membangunkan Putra. Menaiki tangga dan menuju kamar nomor tiga dari tangga. Meyla membuka pintu kamar dan masih melihat Putra yang tampak nyaman berada di selimut.
"Bangun ... dah pagi ... pamali kata orang jaman dulu bangun siang ... ntar rezeki kamu di patok ayam," kata Meyla sambil menarik selimut yang digunakan Putra.
"Tenang ... ntar aku makan lagi ayamnya ... biar rezeki ayam masuk ke perut aku," jawab Putra malas.
"Iya kali kamu bisa nelen ayam satu Indonesia ... satu RT aja aku yakin kamu kejang-kejang di kubur," sahut Meyla masih sambil menarik-narik selimut.
Putra tidak menjawab lagi dan sepertinya Putra tidak terganggu dengan tarikan selimut dan perkataan Meyla.
Dan ide setan pun muncul di kepala cantik Meyla.
'Oke kalau tarikan selimutku tidak berhasil masih banyak cara gila menjauhkan kamu dari tempat tidur'. Pikir otak setan Meyla.
Dengan mengambil segelas air. Meyla berjalan mendekati ranjang dan menduduki perut Putra. Tapi belum sempat Meyla melakukan aksi penyiraman air ke wajah Putra, Meyla terkejut dan segelas air yang sudah disiapkan jatuh membasahi kasur.
Putra menarik tubuh Meyla, menindihnya, mencium bibir ranum Meyla. Mencium wajah Meyla dari kening, kedua kelopak mata, dan hidung Meyla sampai ke dada Meyla.
Dengan suara serak khas bangun tidur Putra berkata, "Bolehkah aku minta hak ku sebagai suamimu."
Meyla hanya terdiam dan berpikir, apalagi yang di rencanakan Putra. Tapi kan menolak keinginan suami dosa pikir Meyla. Dengan gerakan kepala meyla berkata "Tentu suamiku, aku milikmu." Meyla hanya dapat merasakan sakit, perih, dan bahagia dalam satu waktu.
Dan terjadilah sesuatu yang seharusnya terjadi dalam sebuah pernikahan. Bukan hanya penyatuan dan peleburan raga menjadi satu, tapi jiwa dan hati mereka.
TBC
Hai ... hallo, apa kabar? Semoga kabar kalian tidak sedang di gantung ama doi yak ... wkwkw.
Thanks yg udah baca, mampir atau tersesat di lapak ini. Thanks juga yg udah votement, jgn lupa lakukan hal yg sama di part ini.
I love u all. Muachhh met mamingg di wattpad 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasanganku Aneh
HumorPutra harus berhadapan dengan wanita cantik tapi sangat aneh. Wanita satu-satunya yang percaya dengan mitos di zaman modern. Tapi bukankah cinta tak hanya bisa menerima lebihmu, tapi dia juga harus bisa memeluk kekurangamu. Cinta tak hanya membuatmu...