Selamat Membaca :"
Putra
Meyla aneh ... masa dia tidur dengan baju handuk, yang pasti akan panas ditambah lagi dia berselimut sampai batas leher. Ketika aku ingin terlelap tidak sengaja mata aku melihat bayangan di bawah pintu kamar. Pasti ada orang yang berdiri di depan pintu kamar. Sudah larut malam siapa yang iseng menjaga pintu kamarku. Hampir satu menit dan bayangan itu tidak juga menjauh dari kamarku. Fix sepertinya ada yang mau mencari tahu apa yang terjadi di kamar ini. Bunda itulah orang yang pertama terpikir olehku. Ya siapa lagi makhluk paling kepoo dan cerewet di rumah ini selain dirinya.
Kasian bunda jika terus berdiri di depan pintu kamarku. Kebayang gimana pegalnya kaki bunda. Sebagai anak yang berbakti aku harus menolong bunda.
Dengan kecepatan kilat aku langsung menindih tubuh Meyla, mencium bibirnya dan membuka baju handuk yang membelit tubuhnya. Aku tau bunda memberikan kado lingerie pada Meyla. Mengapa aku tahu isi kado itu? Karena aku tidak sengaja mendengar pembicaraan bunda dengan kakak sepupuku di teras belakang. Fix kalau kalian tahu gimana jailnya kalau mereka sedang berkolaborasi, aku yakin kepala kalian akan pecah dalam waktu singkat.
Untuk memenuhi rasa penasaran bunda. Aku menyuruh Meyla berakting, bukan ... lebih tepatnya aku menerkam Meyla. Dan benar saja bayangan di depan pintu menjauh. Tapi ada yang salah dengan tubuhku dan otakku. Tubuhku seperti kecanduan dengan tubuh Meyla. Tapi otakku masih sehat, aku tidak ingin memaksa. Dengan cepat aku menyingkirkan tubuhku dari atas tubuh Meyla. Mengucapkan terima kasih atas akting Meyla tapi dia tidak menjawab dan lebih memilih memunggungiku. Tak lama kemudian aku mendengar isakan tangis yang keluar dari arah Meyla. Aku berpikir dia menangis ....
Ya dia menangis karena tindakannku tadi ....
**********
Di pagi hari setelah terjadi adegan yang hanya diketahui mereka.
Mereka keluar kamar di jam 11 siang. Dengan muka yang aneh mereka keluar kamar. Mereka menuju ruang makan untuk sarapan, ahh bukan ... mana ada sarapan jam 11 siang. Mereka makan siang setelah olahraga yang sangat melelahkan.
Bersyukurlah Meyla karena mempunyai mertua yang baik dan pengertian. Tidak ada gedoran di pintu kamarnya karena terlambat sarapan bersama. Dengan wajah malu Meyla melayani Putra. Mereka pun makan dalam diam dan kikuk.
Setelah makan siang Putra lebih dahulu menuju kamar sedangkan Meyla membersihkan meja makan. Setelah menyelesaikan pekerjaannya Meyla menuju kamar.
Meyla menemukan Putra sedang duduk di kasur yang masih seperti kapal pecah akibat aktivitas mereka tadi pagi. Dengan muka yang sulit di jelaskan oleh Meyla. Muka antara campuran kesal, marah, dan bingung.
Dengan pelan dan hati-hati Meyla menghampiri tubuh Putra yang kaku seperti kehilangan nyawanya. Dan dengan lembut Meyla berkata "Ada apa?" Tapi Putra hanya menoleh ke samping kirinya dan dengan malas menjawab "Tidak ada apa-apa," kata Putra sambil berdiri dan berlalu menuju kamar mandi.
Dengan bingung Meyla bangkit membersihkan kasur yang kacau karena olahraga pagi mereka. Tak berapa lama kemudian dia terdiam, seprei kasur nya bersih tanpa noda. Kakinya pun lemas dan dia terduduk di samping ranjang.
Menangis ... Meyla menangisi karena dia tidak menghasilankan darah di hubungan pertamanya. Apakah sekarang Putra curiga dan berpikiran yang tidak-tidak dengan dirinya.
Oke seperti dia tahu kenapa sikap Putra dingin dan acuh dengan dirinya. Dia salah, apakah Putra berpikir dia yang tidak perawan lagi. Ohh ... bagaimana sekarang? Meyla berani bersumpah bahwa Putra yang pertama yang menyentuhnya.
Dengan berlinang air mata Meyla melanjutkan perkerjaananya untuk membereskan kasur mereka. Dan ketika pekerjaannya sudah selesai, Putra keluar dari kamar mandi dan berlalu cepat pergi tanpa pamit atau sekedar melihat ke arah Meyla.
Meyla pun hanya bisa diam sambil memandang punggung Putra yang menghilang di balik pintu kamar.
**********
Di dapur
Siang hari bunda Anna berpamit kepada Meyla karena ingin menjenguk kakaknya yang sedang sakit di luar kota. Bunda Anna pun bilang kepada Meyla bahwa kemungkinan dia akan menginap selama beberapa hari di rumah kakaknya. Sedangkan ayah Putra pun ke luar kota untuk beberapa hari. Jadi yang tinggal di rumah besar ini hanya dia, suaminya, dan beberapa orang pembantu.
Karena ingin menyiapkan makan malam pertama hasil buatannya sendiri untuk suaminya. Sedari tadi Meyla asyik memotong sayur, dan menyiapkan bahan-bahan dan keperluan lainnya untuk makan malamnya. Yang patut diacungi jempol adalah Meyla melakukan ini sendiri tanpa bantuan dari pegawai rumah tangga.
Dia menyiapkan makanan yang sudah dimasaknya di meja makan. Meyla pun mempersilahkan para pegawai rumah tangga untuk beristirahat karena merasa kasian, ya mereka juga manusia yang butuh istirahat setelah seharian berkerja membersihkan rumah mereka.
**********
Pukul 22:00
Meyla menatap jam dinding yang berbunyi 10 kali, menandakan bahwa tepat jam 10 malam. Kemudian Meyla mengalihkan tatapannya ke makanan yang sudah dingin, makanan yang sudah tidak menggugah selera lagi.
'Apakah Putra marah dan menghindari aku karena masalah tadi pagi?' tanya Meyla dalam hati. 'Atau jangan-jangan terjadi sesuatu dengan Putra' pikir negatif Meyla mulai on.
Kemana Putra, Meyla khawatir ... dia ingin menghubungi ... tapi dia tidak tahu nomor Putra, tidak tau pin bbm, dan id line. Masa dia harus menghubungi Putra dengan merpati pos. Meyla yakin sebelum merpati itu menemukan keberadaan Putra, Merpati itu akan menyerah.
Meyla berdiri dari tempat duduknya, berjalan menuju telepon rumah untuk mencari mungkin saja ada nomor telepon pribadi Putra yang tercatat.
Gotcha ....
Meyla mendapat nomor smartphone Putra. Ketika ingin memencet nomor tersebut Meyla dikejutkan dengan bunyi bel rumah.
"Siapa yang malam-malam bertamu," gumam Meyla sambil berjalan menuju Pintu rumah. Meyla membuka pintu rumah dan terkejut melihat keadaan Putra yang kacau.
TBC
Thanks yang udah ninggalin jejak di part sebelumnya. Jangan lupa tinggalin juga di sini ya!! I love u all ... Muachh
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasanganku Aneh
HumorPutra harus berhadapan dengan wanita cantik tapi sangat aneh. Wanita satu-satunya yang percaya dengan mitos di zaman modern. Tapi bukankah cinta tak hanya bisa menerima lebihmu, tapi dia juga harus bisa memeluk kekurangamu. Cinta tak hanya membuatmu...