Happy reading. Aku terima semua kritik dan saran loh. So jangan sungkan dan malu 😉
****
Putra melihat ke arah belakang tubuhnya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Putra pun kembali menjatuhkan tubuh dan menutupi kepalanya dengan bantal ketika dia tahu apa yang menyebabkan dirinya terbangun disubuh yang dingin ini. Dia membutuhkan tidur lebih tapi tidak bisa karena Meyla membuat suara berisik dengan berlari-larian ke sana ke mari di dalam kamar.
Ketika mimpi akan menjemputnya lagi, Putra kembali dikagetkan dengan tarikan selimut yang dilakukan Meyla.
"Bangun, ayo cepat mandi!" perintah Meyla sambil menggoncang tubuh Putra.
"Jadwal penerbangan kita jam 7 pagi," sambung Putra.
Sebenarnya Putra tidak perduli dengan jadwal penerbangannya, yang dia inginkan hanya tidur dengan nyenyak dan cukup.
Karena terus diganggu akhirnya dengan malas Putra menuju kamar mandi, dia berpikir tidak ada gunanya meneruskan tidur keren-nya jika Meyla terus saja menggoncang tubuhnya.
Selama perjalanan menuju kamar mandi Putra berpikir, kenapa Meyla tahu jadwal penerbangannya padahal tadi malam dia tidur lebih dahulu. Ahh pasti sekretarisnya yang menelpon untuk memberi tahu jadwal penerbangannya.
Semoga saja dia bisa meneruskan tidurnya yang tertunda di pesawat nanti, itulah doa Putra sambil menyiramkan air ke kepalanya.
Setelah selesai mandi, Putra keluar dari kamar mandi. Dia melihat keadaan kamarnya sudah sepi.
"Di mana si Meyla?" tanyanya.
Putra berjalan menuju kasur yang di atasnya sudah terdapat baju pilihan Meyla untuk dipakainya hari ini.
Dia memandang seisi kamar, terdapat dua buah koper besar di tengah-tengah kamarnya. Setelah memakai pakaian Putra turun ke lantai bawah dan menuju dapur. Di sana dia sudah melihat Meyla menyiapkan roti dan kopi. Putra duduk disalah satu kursi dan menikmati sajian dengan diam.
Setelah sarapan di jam 6 pagi dan berpamitan dengan orang rumah mereka pun menuju bandara.
****
"Mengapa perginya harus hari ini dan dadakan?" tanya Putra mengawali pembicaraan mereka di dalam mobil.
"Ehmm ... gak apa-apa, cuma mau hari ini aja. Gak masalahkan?" Cicit Meyla sambil melihat ke luar jendela mobil.
"Gak papa ... cuma aneh aja. Kamu habis pingsan dan ketika bangun minta honeymoon. Kamu kayak kerasukan sesuatu."
"Haha ..." tawa Meyla,"gak kok tenang, setan takut semua sama aku," lanjutnya lagi.
Putra ingin berkata-kata tapi terlambat, sopirnya berkata "Pak, kita sudah sampai,"
Mereka pun keluar dari mobil, dan melakukan serangkaian pemeriksaan sampai akhirnya mereka menunggu di ruang tunggu. Putra asik dengan tabletnya sedangkan Meyla asik membaca novel yang dibawanya dari rumah. Mereka membunuh waktu dengan kegiatannya masing-masing tidak ada yang bersuara dan menggoda.
Setelah menunggu beberapa lama, mereka akhirnya mendengar pengumuman bahwa pesawat mereka akan berangkat. Mereka pun berjalan menuju pintu yang sudah disiapkan.
Memasuki pesawat, mereka di bantu oleh pramugari mencari tempat duduk mereka. Belum beberapa menit Meyla berada di pesawat, dia sudah mulai emosi jiwa. Bagaimana tidak semua wanita di pesawat ini mencuri-curi kesempatan untuk menatap Putra bahkan ada yang terang-terangan mengedipkan matanya pada Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasanganku Aneh
MizahPutra harus berhadapan dengan wanita cantik tapi sangat aneh. Wanita satu-satunya yang percaya dengan mitos di zaman modern. Tapi bukankah cinta tak hanya bisa menerima lebihmu, tapi dia juga harus bisa memeluk kekurangamu. Cinta tak hanya membuatmu...